Liputan6.com, Kupang - Milka Boimau, seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Kupang, NTT, dipulangkan kepada keluarga setelah meninggal dunia. Namun, pihak keluarga mencurigai adanya jahitan yang ada di tubuh TKI itu.
"Kemarin saat tiba di rumah duka di Desa Kotabes, kami pun memeriksa tubuhnya dan kaget karena di tubuh saudara saya terdapat bekas jahitan," kata Saul Boimau, kakak kandung almarhum, dilansir Antara di Kupang, Senin (12/3/2018).
Ia menjelaskan di tubuh TKI itu terdapat jahitan, mulai dari bagian leher hingga ke perut bagian bawah, yang dicurigainya sebagai kasus pencurian organ tubuh manusia.
Advertisement
Baca Juga
Saul mengatakan bersama keluarga besarnya, ia memprotes keras keadaan tersebut. Sebab, proses penjahitan dilakukan tanpa izin dari keluarga besarnya.
"Kami tidak tahu ini jahitan apa, tetapi kami akan kawal masalah ini dan melaporkan kepada pihak berwajib untuk mengusut hal ini," ujarnya.
Ia mengatakan bila ingin mengautopsi kematian saudaranya, seharusnya ada pemberitahuan dari pihak rumah sakit tempat saudaranya dirawat, baik ke KBRI atau kepada dirinya atau keluarganya.
Disebut Sesak Nafas
Dari surat keterangan yang diterimanya, tertulis jelas bahwa saudaranya itu meninggal akibat sesak napas. Menurut dia, jika dalam kondisi tersebut, maka tak tak perlu untuk diautopsi.
Milka Boimau adalah satu dari TKI asal NTT yang sebelumnya dikabarkan meninggal dunia di Negeri Jiran. Ia merupakan warga yang berasal dari Desa Kotabes, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang.
Sementara, satu TKI asal NTT lainnya bernama Mateus Saman juga dikabarkan meninggal. Ia berasal dari Desa Gurung Liwut, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai.
Mateus dikabarkan meninggal di Tawau pada 5 Maret 2018 akibat sakit jantung, sementara Milka Boimau meninggal di Penang pada 7 Maret 2018 disebut sebagai akibat sakit paru-paru.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement