Destinasi Digital Jadi Masa Depan Pariwisata Nusantara

Destinasi digital menjadi salah satu strategi untuk merebut wisatawan mancanegara sehingga target kunjungan wisman dapat tercapai pada tahun mendatang.

oleh Dewi Divianta diperbarui 24 Mar 2018, 23:01 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2018, 23:01 WIB
Destinasi Digital Jadi Masa Depan Pariwisata Nusantara
Menpar Arief Yahya saat membuka Rakornas Kementerian Pariwisata di Nusa Dua, Bali. (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) I 2018, bertema 'Digital Destination & Nomadic Tourism', bertempat di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kamis, 22 Maret 2018.

Rakornas yang berlangsung selama dua hari itu diharapkan dapat menghasilkan sejumlah keputusan strategis, di antaranya komitmen pemerintah daerah dalam mengembangkan destinasi digital dengan target 100 pasar digital di 34 provinsi, dukungan regulasi terhadap pengembangan 10 nomadic tourism (glamp camp, home pod, dan caravan), serta dukungan regulasi aksesibilitas untuk sea plane.

Pada kesempatan itu, Arief Yahya menegaskan digital destination dan nomadic tourism merupakan strategi untuk merebut wisatawan mancanegara (wisman). Pada tahun ini, Kemenpar menargetkan 17 juta wisman dan akan meningkat menjadi 20 juta wisman pada 2019.

Arief menjelaskan bahwa destinasi digital adalah destinasi yang heboh di dunia maya, viral di media sosial dan nge-hits di Instagram.

"Generasi milenial atau lebih populer kids zaman now sering menyebut diferensiasi produk destinasi baru ini dengan istilah Instagramable. Saya ingin tahun 2018 ini ada 100 destinasi digital di 34 provinsi di Tanah Air," kata Arief pada acara yang berlangsung hingga dini hari itu.

Digital destination, Arief melanjutkan, menjadi tuntutan di era booming teknologi, yakni generasi milenial merupakan konsumen yang paling haus akan pengalaman dibanding generasi-generasi sebelumnya. Hasil survei di seluruh dunia (Everbrite-Harris Poll, 2014) membuktikan bahwa milenial lebih memilih menghabiskan uang mereka untuk pengalaman ketimbang membeli barang-barang.

Sementara itu, untuk nomadic tourism pada Rakornas akan fokus membahas pada nomadic aksesibilitas dan nomadic amenitas berikut atraksinya yang dapat mendorong para pelaku industri pariwisata mau mengembangkan bisnis ini, terutama untuk amenitas dan aksesibilitasnya.

 

Fokus di 10 Destinasi Bali Baru

Destinasi Digital Jadi Masa Depan Pariwisata Nusantara
Pameran pasar Mini Acara Rakornas Kemenpar di Bali. (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Menurutnya, nomadic tourism sebagai solusi dalam mengatasi keterbasan unsur 3A (atraksi, amenitas dan aksesibilitas) khususnya untuk sarana amenitas atau akomodasi yang sifatnya bisa dipindah-pindah dan bentuknya bermacam-macam seperti glamp camp, home pod dan caravan.

Sedangkan, sebagai aksesibilitasnya adalah sea plane dengan mudah membawa wisatawan dari pulau ke pulau, apalagi seperti di Indonesia di mana jumlah pulau mencapai 17 ribu lebih.

"Nomadic tourism untuk sementara akan difokuskan pada 10 destinasi prioritas atau 'Bali baru' dengan memanfaatkan empat destinasi sebagai pilot project yakni Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika, dan Borobudur," kata Arief.

Nomadic tourism, menurut Arief, memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena mengurusinya juga relatif mudah, sehingga idealnya para pelaku industri pariwisata mau mengembangkan bisnis ini, terutama untuk aksesibilitas dan amenitasnya karena konsep ini cepat memberikan keuntungan komersial.

 

Target Utama Backpacker

Destinasi Digital Jadi Masa Depan Pariwisata Nusantara
Pameran pasar Mini Acara Rakornas Kemenpar di Bali. (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Berdasarkan data, umlah backpacker di seluruh dunia mencapai 39,7 juta orang yang terbagi dalam tiga kelompok besar yakni pertama, flashpacker atau digital nomad memiliki potensi sekitar 5 juta orang yang menetap sementara di suatu destinasi sembari bekerja.

Kedua, glampacker atau milenial nomad yang mencapai 27 juta orang dengan mengembara di berbagai destinasi dunia yang instagramable dan ketiga, luxpacker atau luxurious nomad sebanyak 7,7 juta orang lebih suka mengembara untuk melupakan hiruk-pikuk aktivitas dunia.

Rakornas Kemenpar I 2018 diikuti 532 peserta terdiri atas pejabat di lingkungan Kemenpar, tim ViWI 2018, bupati/wali kota, dinas pariwisata, asosiasi, co-branding, kementerian dan lembaga serta GenPi dan Juragan Pasar.

 Simak video pilihan berikut ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya