Lima Pekerja Tertimpa Tiang Besi Cor Jembatan Tol Lampung

Jembatan Tol Lampung ini merupakan bagian proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang dikerjakan PT Wijaya Karya (Wika).

diperbarui 20 Apr 2018, 21:03 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2018, 21:03 WIB
Jembatan di Lampung Tengah
Lokasi kecelakaan kerja di jembatan tol di Lamteng yang ambruk, Rabu (18/4). (Syaiful Mahrum/Radar Lampung)

Lampung Tengah - Lima pekerja PT Wijaya Karya (Wika) yang mengerjakan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Terbanggibesar, Lampung Tengah, mengalami kecelakaan kerja tertimpa besi cor jembatan. Robohnya besi cor jembatan tol Lampung ini terjadi pada Selasa, 17 April 2018, sekitar pukul 16.15 WIB.

Menurut Muhtrisno (40), rekan kerja kelima korban yang juga masih famili menjadi saksi mata kejadian, mereka ketika itu sedang menganyam besi jembatan JTTS di Kampung Tlawung, Kecamatan Gunungsugih, Lampung Tengah.

"Masih nganyam besi di bawah jembatan. Tiba-tiba besi penyangga coran sepanjang 20 meter bagian atas roboh hingga menimpa kelimanya. Kelimanya tidak sempat menghindar," katanya di RS Harapan Bunda, Kelurahan Seputihjaya, Kecamatan Gunungsugih, Lampung Tengah, Rabu, 18 April 2018, petang.

Informasi yang diperoleh Radar Lampung, grup Jawa Pos, lima korban tertimpa tiang penyangga besi cor, kata Muhtrisno, adalah Rianto (40), warga Cilacap, Jawa Tengah, dan Suprapto (40), warga Grobokan, Jawa Tengah.

"Kedua korban ini sempat dirawat di RSUD Demang Sepulau Raya. Dikarenakan luka ringan, sekarang sudah pulang atau rawat jalan di mes Kampung Sidowaras dan Tlawong," katanya.

Kemudian tiga lainnya, kata Muhtrisno, dirawat di RS Harapan Bunda ini. "Ketiganya yang dirawat di sini adalah Didi Widodo (30), Rusmin (37), dan Heri Susanto (18), ketiganya warga Grobokan, Jawa Tengah. Juga mengalami luka ringan di bagian kaki, pipi, dan punggung," ungkapnya.

Baca berita menarik lainnya dari JawaPos.com di sini.

Penjelasan PT Wika

Proyek tol Trans Sumatera (Foto: Dok BPJT Kementeriann PUPR)
Proyek tol Trans Sumatera (Foto: Dok BPJT Kementeriann PUPR)

PT Wika pun memberikan klarifikasi terkait tiang besi cor jembatan yang ambruk di proyek jalan tol Lampung Tengah, Selasa, 17 April lalu.

"Atas nama PT Wika (Persero) Tbk, kami sampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang muncul akibat kejadian ini. Ke depan kami berupaya terus berkomitmen untuk berkontribusi pada program pemerintah untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia," ujar Sekretaris Perusahaan PT Wika, Puspita Anggraeni, Kamis dini hari, 18 April 2018, kepada Radarlampung.co.id grup Jawa Pos.

Dalam penanganan terhadap pekerja yang berada di lokasi pekerjaan dan cedera ringan sebanyak 5 orang. Saat ini, menurut Puspita, telah diberikan perawatan dan 4 orang di antaranya telah pulang dan 1 orang diberikan rawat inap untuk memastikan kesehatan yang bersangkutan agar bisa pulih seperti sediakala.

Insiden terjadi pada 1 dari 2 jembatan yang tersisa di Tol Lampung Seksi-4 dari total 26 jembatan yang dikerjakan oleh perseroan. Tepatnya, berada di STA 126+241, Dusun Telawang, Desa Gunungsari, yang menggunakan metode yang sama dan telah terpasang, serta selesai pada jembatan lain sejenis pada proyek ini.

Saat itu, sedang ada pekerjaan pembesian abutment. "Angin bertiup kencang di lokasi pekerjaan dan menyebabkan besi abutment dinding jembatan yang bersifat lentur atau tidak sekuat kaku seperti besi profil yang sedang diberdirikan untuk dipasang pengikat horizontal rebah dan bukan ambruk atau roboh," ia menjelaskan.

Setelah memeriksa dampak yang ditimbulkan oleh rebahnya besi yang akan dicor tersebut, dipastikan bahwa pekerjaan bisa dilanjutkan kembali.

Pekerjaan pembesian abutment kemudian dilakukan ulang dengan menganalisis dan mengantisipasi cuaca buruk yang bisa kembali terjadi. Alhasil, metode yang digunakah diubah dengan faktor pengaman tambahan dengan sebelumnya memotong besi yang sudah tertanam pada footing dan melakukan pemasangan pembesian menjadi dua tahap pemasangan.

Di mana tahap-1 footing dicor bersama 3 meter besi dinding yang kemudian dilanjutkan dengan pemasangan besi tahap dua yang dipasang overlaping dengan tahap satu. "Setelah itu dilakukan pemasangan bekisiting dinding dan melakukan pengecoran dinding," Puspita memaparkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya