Usai Setahun Dibekukan, Mapala UII Kembali Aktif

Pembekuan kegiatan mahasiswa itu setelah tragedi meninggalnya tiga peserta pendidikan dasar Mapala UII, Januari tahun lalu.

diperbarui 28 Mei 2018, 13:00 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2018, 13:00 WIB
Diksar maut Mapala UII
Insiden diksar maut Mapala UII menjadi sorotan berbagai kalangan. (Liputan6.com/Switzy Sabandar)

Yogyakarta - Setelah dibekukan sejak 25 Januari 2017, Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Islam Indonesia atau Mapala UII bakal diaktifkan kembali. Pengaktifan kegiatan mahasiswa ini diharapkan bersamaan dengan periode kepengurusan rektor baru UII 2018-2022.

"Senin (28/5/2018) dijadwalkan Surat Keputusan pengaktifan kembali Mapala UII sudah sampai ke meja saya, tinggal ditandatangani," jelas Rektor UII Nandang Sutrisno saat memberikan keterangan pers di Kampus UII Cik Ditiro, Minggu, 27 Mei 2018.

Pantauan KRJogja.com, pada forum tersebut Nandang Sutrisno sekaligus pamitan kepada jajaran media. Ia didampingi ketiga wakil rektor (WR) yakni Ilya F Maharika, Nur Feriyanto, dan Agus Taufik.

Dalam pertemuan itu, Rektor UII dan ketiga wakilnya mengakui insiden tewasnya peserta pendidikan dasar (diksar) Mapala UII itu menyebabkan kampus mengalami masa paling berat. Apalagi pascaproses hukum selesai, UII harus menindak tegas dengan mengeluarkan sembilan mahasiswa dan memberikan skorsing akademik terhadap 10 mahasiswa lainnya.

Kegiatan Mapala UII pada Januari 2017 di wilayah Karanganyar itu diketahui merenggut tiga korban jiwa, yaitu Syaits Asyam, Muhammad Fadli, dan Ilham Nurpadmy. 

Nandang Sutrisno diangkat menjadi Rektor UII dan Agus Taufik diangkat sebagai WR III pada 23 Maret 2017, pascapengunduran diri Rektor UII dan wakilnya sebelumnya, Harsoyo dan Abdul Jamil, sebagai buntut kegiatan mapala yang menelan korban jiwa.

Harsoyo sendiri mengundurkan diri pada 26 Januari 2017 di dalam pertemuan di Kopertis Wilayah V di depan Menristek M Nasir. Sebelum Nandang diangkat, Pelaksana Rektor UII dipercayakan kepada Ilya Maharika yang tetap merangkap sebagai WR I.

"Pimpinan UII telah menuntaskan tugas utama akreditasi institusi dan pembenahan organisasi Mapala. Untuk pembenahan Mapala ini, kami melibatkan stakeholder, termasuk pendiri, alumni dan keluarga Mapala," jelas Nandang.

Karena pembekuan juga dilakukan pada DPM, menurut Nandang, untuk pengaktifan kembali ini sudah double track dan telah ada kesepakatan.

 

Baca berita menarik lainnya dari KRJogja.com di sini.

 

Desain Baru

Mapala UII
Mapala UII minta maaf atas insiden yang menewaskan tiga mahasiswa (Liputan6.com / Yanuar H.)

WR II Nur Feriyanto mengingatkan, tantangan UII akan semakin berat pada era disrupsi. Bisa dipahami, karena setiap era ada tanggung jawab dan tantangan yang berbeda. Oleh karena itu, Nur Feriyanto berharap penerus yang akan dilantik pada 1 Juni nanti, memiliki kemampuan menanggulangi dan membawa UII ke puncak yang baru.

"Tantangan pimpinan yang tidak ringan di waktu mendatang adalah perubahan status yang akan mengubah organisasi dan pola kerja. Paling nyata nanti ada 4 wakil rektor dan dekan dengan 2 wakil. Ini juga menyangkut perubahan anggaran," jelas Feriyanto.

Hal ini sebagaimana disebutkan WR III Agus Taufik MSc, UII sekarang berada dalam puncak prestasi sepanjang sejarah. Kemahasiswaan UII berada dalam peringkat I nasional dari sekitar 4.300 PTS di Indonesia. Bahkan dalam beberapa capaian, UII mampu mengungguli perguruan tinggi negeri (PTN).

"Tahun ini, UII meraih pendanaan PKM untuk 92 proposal. Ini sangat luar biasa, meningkat pesat dibanding tahun sebelumnya," kata Agus.

Semua ini disebut WR I Ilya Maharika, tidak lepas dari redesain baru yang menjadi tugas pimpinan periode 2014-2018. Termasuk akreditasi internasional untuk lima program studi yaitu Teknik Sipil (Jepang), Arsitektur dan Profesi (Korea Selatan), serta Teknik Lingkungan (AS), dan akuntansi (Inggris). Dalam waktu dekat juga dilengkapi Prodi Kimia (Inggris).

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya