Hilang di Santolo Garut, 1 dari 3 Nelayan Ditemukan di Banten

Perahu para nelayan yang hilang di Pantai Santolo, Garut, ikut ditemukan di Banten. Tetapi, dua nelayan lain masih hilang.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 03 Jun 2018, 17:01 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2018, 17:01 WIB
Hilang di Santolo Garut, 1 dari 3 Nelayan Ditemukan di Banten
Seorang nelayan pencari cumi-cumi yang hilang di Pantai Santolo, Garut, ditemukan di perairan Lebak, Banten. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Satu dari tiga nelayan pencari cumi-cumi asal Kampung Banyuasih, Desa Pamalayan, Pantai Santolo, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa Barat yang hilang sejak Jumat, 25 Mei 2018, berhasil ditemukan di perairan Lebak, Provinsi Banten, Jumat, 1 Juni 2018. Bagaimana nasib yang lain?

Perahu Sri Rejeki yang mereka tumpangi, ditemukan nelayan setempat di perairan Cidulang, Desa Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten dalam keadaan terbalik.

"Korban yang ditemukan bernama Alfin (30), sedangkan Matin dan Yuyus masih kita cari," ujar Juru Bicara Basarnas Jawa Barat Joshua Banjarnahor dalam pesan singkat.

Untuk kepentingan lebih lanjut, korban bersama barang bukti perahu yang mereka tumpangi akhirnya dievakuasi ke darat. "Korban dievakusi ke Puskesmas Binuangeun," ujar dia menambahkan.

Sebelumnya, Martin (34), Alfin (22) dan Yuyus (39), tiga nelayan warga Kampung Banyuasih, Desa Pamalayan, Pantai Santolo, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa Barat, hilang sejak Jumat malam, 25 Mei 2018.

Bayu Tresna (22), salah seorang warga rekan ketiga nelayan mengatakan, terakhir kali ia menemukan ketiganya pada Jumat malam, sebelum berangkat melaut mencari cumi-cumi yang saat ini tengah memasuki musim tangkap.

"Tapi setelah dicari-cari, mereka belum juga ketemu," ucap dia di Garut, Minggu, 27 Mei 2018.

 

Tiga Nelayan Pencari Cumi-Cumi Hanyut

Hilang di Santolo Garut, 1 dari 3 Nelayan Ditemukan di Banten
Seorang nelayan pencari cumi-cumi yang hilang di Pantai Santolo, Garut, ditemukan di perairan Lebak, Banten. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

 

Saat musim cumi-cumi tiba, biasanya jarak melaut para nelayan tidak lebih dari 14 mil. Namun, setelah tim gabungan Basarnas mencari sampai ke tengah lautan, perahu yang ditumpangi ketiga korban belum ditemukan.

Diduga, awalnya perahu kayu mereka tenggelam dihantam ombak. Hal itu sesuai temuan tim Basarnas yang dibantu Polairud dan warga sekitar di lapangan, menemukan jaring dan kursi perahu tongkang yang diduga berasal dari perahu yang mereka tumpangi.

Hingga kini, pencarian tim gabungan bersama warga nelayan setempat masih berlangsung.

Karsono (46), nelayan Pantai Santolo lainnya menambahkan, hingga Minggu siang, 27 Mei 2018, telah mencari hingga ke wilayah laut Cidamar, Cidaun, Kabupaten Cianjur. Namun, hasilnya masih nihil. "Enggak tahu ke mana, saya tidak menemukan mereka," ujarnya.

Kasatpolairud Pantai Santolo, AKP Tri Andri membenarkan kejadian hilangnya tiga nelayan Santolo tersebut. Buruknya kondisi cuaca dengan gelombang setinggi tiga meter menyulitkan pencarian.

"Daripada membahayan petugas untuk sementara kami tarik dulu ke dermaga, nanti kita lanjutkan," katanya, beberapa waktu lalu.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya