Liputan6.com, Banyumas - Jalan berstatus milik kabupaten kerap dipandang sebelah mata. Posisinya kalah vital dibanding jalur arteri atau jalan nasional, yang digunakan sebagai jalur utama mudik lebaran.
Namun, jalan-jalan yang terkadang lewat pedesaan dan persawahan itu akan sangat berarti jika tiba-tiba lalu lintas arus mudik tersendat. Kendaraan pun dialihkan ke jalur-jalur alternatif ini.
Jika terjebak macet di jalur utama, pemudik bisa melintas di jalur-jalur alternatif Banyumas yang kecil namun indah dipandang. Lolos dari kemacetan, pemudik disuguhi pemandangan menarik hati.
Advertisement
Pengalaman bertahun-tahun sebagai wilayah yang paling banyak dilintasi pemudik membuat Banyumas berbenah. Tahun ini, Banyumas mempersiapkan 26 jalur alternatif yang berstatus jalan milik kabupaten.
Baca Juga
Jalan alternatif ini menghubungkan jalan nasional ke jalan nasional, jalan nasional ke jalan provinsi, serta jalan provinsi ke jalan provinsi. Lokasinya tersebar mulai dari ujung barat di Kecamatan Lumbir dan Pekuncen hingga ujung timur perbatasan dengan Purbalingga, Kebumen dan Banjarnegara.
Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan DPU Banyumas Achmad Setiawan mengatakan, sejak sebulan lalu, DPU menerjunkan puluhan tim untuk memperbaiki jalur-jalur alternatif Banyumas yang kerap digunakan pada masa arus mudik dan balik.
Perbaikan meliputi penambalan dan pemeliharaan jalan agar aman dan lancar saat dilintasi pemudik. Perbaikan sudah mencapai 80 persen keseluruhan jalan.
Utamanya di ruas-ruas terpenting jalan alternatif. Ia pun menjamin pad H-7 lebaran, atau saat diperkirakan pemudik mulai ramai, perbaikan akan selesai.
DPU Banyumas Percepat Perbaikan Jalur Mudik Hingga Wisata
Perbaikan jalan alternatif diprioritaskan di ruas yang merupakan penghubung antar jalan berstatus nasional atau jalur arteri yang digunakan sebagai jalur utama mudik lebaran. Selanjutnya, menyusul jalur alternatif penghubung jalan nasional ke jalan milik provinsi, serta jalan provinsi ke jalan provinsi.
Bersama dengan kepolisian, Dinas Perhubungan dan dinas terkait lainnya juga telah mengecek titik rawan macet. Dia berharap, jalur alternatif yang dipersiapkan itu bisa mengurai kemacetan, terutama saat arus balik lebaran yang waktunya pendek.
"Ini kan peningkatan dan pemeliharaan jalur alternatif, utamanya mudik itu kan lewat jalur nasional jalan provinsi. Tapi kalau di situ ada kemungkinan kendala macet, bisa masuk ke jalan kabupaten. Kan begitu," dia menerangkan, Senin, 4 Juni 2018.
beberapa ruas jalan penting tersebut antara lain di sisi barat ada Jalur Cingebul-Lumbir, yang merupakan jalan penghubung Kabupaten Cilacap-Banyumas. Kemudian, Pekuncen-Gumelar-Lumbir, yakni jalur alternatif antara jalur tengah dengan jalur selatan.
Ada pula jalan kabupaten antara Pekuncen-Karangbawang dan Pekuncen-Kalisari-Cilongok. Ruas ini merupakan jalur alternatif untuk memecah kemacetan di ruas jalan Nasional Brebes-Purwokerto di titik Pekuncen-Ajibarang-Cilongok.
DPU juga memperbaiki sejumlah jalur lingkar di kawasan wisata yang selalu ramai dikunjungi pada masa libur lebaran. Antara lain, ruas jalan lingkar Purwokerto Baturraden.
DPU memperbaiki jalan lingkar barat yang melewati kecamatan Kedungbanteng dan jalur lingkar timur lewat Kecamatan Sumbang. Harapannya, saat puncak kunjungan, wisatawan yang turun dari objek wisata Baturraden tidak melalui jalur utama atau tengah.
Jalur tengah hanya digunakan searah oleh kendaraan yang mengarah dari Purwokerto ke Baturraden. Dengan demikian, risiko macet bisa dikurangi.
"Pembangunannya nanti dihentikan kalau belum selesai. Terutama kalau mudik sih lancar. Tapi arus baliknya itu tempuk (bertumpuk), Mas,"dia menjelaskan.
Advertisement
Waspada Macet di Jalur Tengah Banyumas
Kepolisian dan Dinas Perhubungan Banyumas pun telah mengidentifikasi jalur rawan macet, mulai dari jalur sempit hingga persimpangan jalan ramai.
Titik rawan macet itu tersebar mulai dari perbatasan Brebes di Kecamatan Pekuncen, Cilongok hingga Rawalo. Dikhawatirkan kendaraan pemudik terhambat di jalur-jalur sempit ini.
Selain itu, ada pula titik yang rawan macet. Salah satu yang paling diwaspadai adalah simpang tiga Ajibarang dan SPBU Ajibarang.
Pasalnya, dua titik berdekatan ini merupakan persimpangan pertemuan kendaraan dari jalur tengah menuju jalur selatan dan sebaliknya.
Di titik ini juga terdapat pasar Ajibarang dan Pasar Hewan Ajibarang yang lokasinya berimpitan. Tak hanya itu, tak jauh dari simpang tiga Ajibarang, terdapat objek wisata yang selalu ramai dikunjungi pada musim libur panjang.
"Jadi kita, cek betul. Kita yakinkan semuanya, kita bentuk tim pengurai gabungan ada dari Satlantas Polres dan Dinas Perhubungan. Kita sama-sama bersineri untuk mengurai kemacetan," ucap Kapolres Banyumas, AKBP Bambang Yudhantara Salamun.
Lantaran terdapat objek wisata, diperkirakan kemacetan panjang justru terjadi pada hari setelah lebaran atau arus balik. Sebab, terjadi puncak kunjungan ke tempat wisata, pasar, dan meningkatnya volume kendaraan domestik.
"Kemungkinan pada arus balik nanti. Arus balik nanti akan mengalami penumpukan, terutama di titik Ajibarang ini," dia menjelaskan.
Kepolisian bersama dengan dinas perhubungan membentuk tim pengurai gabungan untuk mengantisipasi macet pada puncak arus mudik dan balik Lebaran Idul Fitri 2018 mendatang. Petugas gabungan itu akan ditempatkan di titik rawan macet ini.
Saksikan video pilihan berikut ini: