Telat Ditangani, Lansia Suku Mausu Ane Pulau Seram Meninggal Lantaran Kelaparan

Total warga Suku Mausu Ane Pulau Seram yang meninggal karena kelaparan berjumlah empat orang.

oleh Abdul Karim diperbarui 27 Jul 2018, 19:01 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2018, 19:01 WIB
Lansia Meninggal Akibat Kelaparan Di Hutan Pulau Seram
Anak dan orang tua warga suku Mausu Ane Pulau Seram yang dilanda bencana kelaparan.(Liputan6.com/Abdul Karim)

Liputan6.com, Ambon - Seorang warga suku terasing, Mausu Ane di Pulau Seram, Maluku Tengah, bernama Laupia (60) mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis, 26 Juli 2018. Dia diduga meninggal akibat kelaparan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku Farida Salampessy mengatakan, total korban yang meninggal akibat kelaparan di Pulau Seram ini sebanyak empat orang, terdiri dari dua balita dan dua orang lanjut usia.

BPBD berhasil mencatat nama warga yang meninggal dunia akibat kelaparan, masing-masing, Lusirue (50), Laupia (60), Asoka (2 bulan), serta Aiyowa (4). Namun, dari data tersebut tidak dirinci jenis kelamin korban kelaparan.

"Itu data terakhir dari perkembangan penangan korban bencana kelaparan Suku Mausu Ane," kata Farida dalam keterangan resminya, Jumat (27/7/2018).

BPBD telah merangkum data warga Suku Mausu Ane yang sampai saat ini masih menetap di hutan Pulau Seram, dengan rincian 48 kepala keluarga 184 jiwa. Namun, warga yang baru terkumpul untuk menerima pelayanan sebanyak 18 kepala keluarga 64 jiwa.

Setidaknya sudah tujuh instansi pemerintah dan satu pihak swasta yang mendistribusikan paket bantuan untuk warga suku Mausu Ane korban kelaparan.

Bantuan itu dari BPBD Maluku Tengah, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Maluku Tengah, Dinas Sosial Kabupaten Maluku Tengah, Dinas Sosial Provinsi Maluku, Koramil 1502-05/Wahai, Pangdam XVI Pattimura, Kodim 1502/Masohi dan Satuan Brigif 27/Nusa Ina, Polres Maluku Tengah, Polda Maluku, dan MA. Nurhuda Pasahari.

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya