Liputan6.com, Mataram - Gempa yang kembali mengguncang Lombok pada Minggu malam, 5 Agustus 2018, menyisakan sejumlah kisah sedih. Satu keluarga di Tembobor, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), meninggal dunia tertimbun reruntuhan bangunan beton.
Jasad keluarga itu ditemukan Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan yang berasal dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram (Basarnas Mataram), dan Tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, Senin (6/8/2018).
Proses evakuasi para korban cukup dramatis. Tim harus mengebor dan membelah bangunan beton menggunakan martil.
Advertisement
Saat bangunan berhasil dibongkar, tim menemukan jenazah Alimun sedang memeluk erat anak perempuannya yang juga sudah tidak bernyawa.
Baca Juga
"Semua korban sudah berhasil dievakuasi. Jenazah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Lombok Utara," kata anggota Tim SAR melalui pesan singkat telepon selular, dilansir Antara.
Berdasarkan laporan sementara yang diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB hingga Senin pukul 08.25 Wita, jumlah korban gempa bumi dahsyat tersebut sudah mencapai 89 orang.
Seluruhnya tersebar di Kabupaten Lombok Utara 72 orang, Lombok BaratĀ 9 orang, Lombok Tengah maupun Lombok Timur masing-masingĀ 2 orang, serta Kota MataramĀ 4 orang.
Sementara itu, jumlah korban luka-luka masih dalam proses identifikasi karena mereka tersebar di puskesmas dan rumah sakit se-Pulau Lombok. Sebagian besar dibawa oleh anggota keluarganya.
Bayi Tertimpa Reruntuhan
Sementara itu, seorang bayi di Dusun Senggigi, Desa Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat(NTB), dilaporkan meninggal dunia terkena runtuhan bangunan rumah saat gempa bumi berkekuatan 7 SR terjadi pada Minggu malam, pukul 19.46 Wita.
"Dari laporan anggota kami di lapangan, ada anak bayi yang meninggal di Dusun Senggigi akibat terkena reruntuhan bangunan," kata Kapolsek Senggigi, AKP Arjuna di Senggigi, Minggu, 5 Agustus 2018.
Pihaknya belum bisa menyebutkan identitas bayi tersebut karena tim masih mendata di lapangan. Begitu juga dengan evakuasi jenazahnya, anggota di lapangan belum mendapatkan informasi jelas.
"Untuk sekarang kita belum bisa mendapatkan informasi lengkapnya. Mungkin besok (Senin) pagi baru bisa, karena menurut informasinya, warga sampai saat ini masih mengungsi ke atas bukit," ujarnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat telah menyatakan peringatan dini tsunami yang disebabkan gempa bumi 7,0 SR di Lombok Utara, NTB, telah berakhir.
Namun begitu, masih banyak warga yang bertahan di luar. Tidak hanya di lapangan terbuka dan areal perbukitan, banyak juga warga yang masih mengamankan dirinya diĀ tepiĀ jalan.
Untuk wilayah Kabupaten Lombok Barat, sepanjang jalan raya dari Kecamatan Meninting, Batu Layar, sampai ke arah Senggigi, gelap gulita. Begitu juga dengan sejumlah tempat penginapan dan hiburan malam terlihat tutup.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement