Dugong Bermuka Mirip Lembu di Pantai Rupat Bikin Nelayan Ketakutan

Dengan penemuan dugong itu, sudah kedua kalinya hewan itu terdampar di Pantai Rupat dalam setahun terakhir.

oleh M Syukur diperbarui 08 Sep 2018, 14:04 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2018, 14:04 WIB
Kisah Temuan Dugong Bermuka Mirip Lembu di Pantai Rupat yang Bikin Nelayan Ketakutan
Dengan penemuan dugong itu, sudah kedua kalinya hewan itu terdampar di Pantai Rupat dalam setahun terakhir. (dok. BBKSDA Riau/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Ikan duyung atau mamalia laut yang biasa disebut Dugong ditemukan pencari kayu api terdampar di Sungai Simpur, Pulau Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis. Ditemukan pertama kalinya pada Selasa, 4 September 2018, bangkai Dugong ini sempat hilang terbawa arus karena warga takut mengevakuasinya.

Akhirnya setelah dicari petugas Dinas Perikanan dan Kelautan bersama beberapa nelayan, bangkai Dugong ini kembali ditemukan pada Kamis pagi, 6 September 2018.

"Ditemukan pukul 09.00 WIB, bangkainya sudah dikuburkan," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono, Jumat petang, 7 September 2018.

Hasil koordinasi dengan dinas setempat, kata Suharyono, pencari kayu api pada 4 September itu melihat hewan mirip ikan berukuran besar terapung di atas air. Hal itu diberitahukannya kepada nelayan untuk memeriksa satwa berbadan bongsor mirip gajah di bagian kepalanya itu.

Sore harinya, petugas yang mendapat informasi langsung ke lokasi tapi sudah tak menemukan bangkai Dugong. Pengakuan warga, bangkai itu diletakkan di pinggir perairan lalu terbawa arus.

Penuturan warga ke petugas, satwa yang ditemukan itu kulitnya berwarna putih, mukanya mirip lembu, ada rambut-rambut pendek seperti duri di mulutnya. Saat dibalik, punggungnya tidak bersirip seperti ikan.

"Warga juga menyebut tidak ada luka pada kulitnya," kata Suharyono.

Warga dan nelayan juga mengaku menyesal karena telah membiarkan Dugong itu terbawa arus. Ketakutan merupakan alasan karena warga tahu satwa ini dilindungi pemerintah.

Hari berikutnya, warga dan nelayan yang merasa bersalah kembali mencari bangkai Dugong. Hingga akhirnya pukul 09.00 WIB, bangkai itu ditemukan lagi.

Ketika ditemukan, bangkai itu sudah mulai membengkak, mengeluarkan cairan tubuh, dan berbau serta kulitnya sudah mulai mengelupas. "Panjangnya 241 centimeter, sudah mau dewasa, jenis kelaminnya betina," kata Suharyono.

Menurut Suharyono, bangkai Dugong sudah dikubur di salah satu pulau kecil untuk menghindari penyebaran penyakit akibat pembusukan.

"Dengan penemuan ini, sudah dua kali Dugong ditemukan terdampar di Rupat," sebut Suharyono.

Penemuan pertama kali pada 2017. Saat itu, Dugong ditemukan terdampar dan tak bernyawa. Hanya saja, bangkainya dipotong oleh warga sekitar untuk dimakan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya