Balada Siswa-Siswa SD Melati Indah Batam yang Tergusur dari Sekolah

SD Melati Indah Batam secara resmi diakui izin operasinya. Namun, bangunan sekolah berdiri di atas lahan sengketa.

oleh Ajang Nurdin diperbarui 17 Sep 2018, 14:30 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2018, 14:30 WIB
Balada Siswa-Siswa SD Melati Indah Batam yang Tergusur dari Sekolah
SD Melati Indah Batam secara resmi diakui izin operasinya. Namun, bangunan sekolah berdiri di atas lahan sengketa. (Liputan6.com/Ajang Nurdin)

Liputan6.com, Batam - Sebanyak 10 siswa SDN Melati Indah, Baloi Kebun, Kecamatan Batam Kota, Kota Batam, Senin pagi (17/9/2018) mendatangi kantor DPRD Kota Batam. Bersama Kepala Sekolah dan seorang guru mereka duduk di lantai kantor wakil rakyat tersebut untuk meneruskan kegiatan belajar mengajar.

Aksi tersebut terpaksa dilakukan karena sekolah tempat mereka belajar selama ini tak ada lagi, tergusur oleh rencana pembangunan perumahan developer setempat pada Rabu, 12 September 2018.

"Sekarang tinggal 25 siswa yang tersisa dari 50 orang," ujar Kepala SD Melati Indah, Leonora.

Ia menjelaskan, SDN Melati Indah berdiri pada 2003 dan sudah meluluskan enam angkatan. Sekolah juga sudah diakui Dinas Pendidikan Kota Batam, tetapi status lahan ternyata bermasalah.

"Bangunan sekolah belum mendapatkan izin karena sengketa lahan," kata dia.

Dia menerangkan para siswa yang bersekolah di SD Melati Indah mayoritas merupakan anak-anak terlantar di sekitar sekolah. Ia juga mengaku selama ini belum pernah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat, melainkan hanya dengan DPRD Kota Batam menyangkut persoalan itu.

"Kami berharap siswa yang terlantar mendapatkan tempat untuk belajar yang layak. Mereka sudah tiga bulan ini tidak belajar," ucapnya.

Anak-anak SDN Melati Indah menyelesaikan belajar mereka sekitar pukul 12.30 WIB. Meski begitu, Leonora berencana melanjutkan aksi tersebut hingga ada solusi atas masalah tersebut.

Sementara, anggota Komisi IV DPRD Kota Batam yang membidangi pendidikan, Aman mengimbau sekolah untuk segera berkoordinasi dengan dinas terkait agar siswa bisa segera belajar dengan layak.

Ia juga menyatakan DPRD tidak bisa membantu bila lahan tersebut memang milik perusahaan. Sementara, pemerintah diharapkan memberikan solusi terbaik untuk masalah itu, misalnya dengan mengadvokasi anak-anak bersekolah ke sekolah terdekat.

"Tidak mungkin pemerintah membiarkan anak tidak sekolah," ujar Aman.

Sedangkan, Wakil Wali Kota Batam berjanji akan berkoordinasi dengan Kadisdik Kota Batam dan mendalami agar permasalahan ini tidak pelik. Ia akan memprioritaskan anak supaya dapat sekolah dengan menyalurkannya di sekolah-sekolah terdekat.

"Nantinya terkait lahan sekolah akan dirundingkan dengan pihak pengembang (developer) menyiapkan lahan agar sekolah dapat dibangun lagi," ujarnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya