Merangkai Nusantara dengan Kenduri Laut di Perbatasan

Masyarakat perbatasan harus terus dijaga nasionalismenya sehingga bisa merangkai Nusantara dalam satu kesatuan.

oleh Ajang Nurdin diperbarui 10 Sep 2018, 10:32 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2018, 10:32 WIB
kenduri laut
Deretan perahu layar yang beradu cepat dalam acara Kenduri Laut di perbatasan Indonesia-Singapura. (foto: Liputan6.com / ajang nurdin)

Liputan6.com, Batam - Puluhan perahu adu cepat memutari perbatasan Indonesia-Singapura, Minggu, 9 September 2018.  Saling salip tak menyurutkan keindahan warna-warni layar perahu mereka. Selamat datang di acara Kenduri Laut Pesisir Kepulauan Riau.

Acara kenduri laut ini digelar tepatnya di perairan Pulau Mongkol, Kelurahan Pemping , Belakang Padang, Kepulauan Riau. Tujuannya untuk membangkitkan semangat kemaritiman dan merangkai  Nusantara dari perbatasan.

Komunitas Melayu Raya sebagai penyelenggara sepertinya berharap banyak pada kegiatan ini. Ketua Melayu Raya Kordinator Wilayah Batam Hazarin Firda  menjelaskan, pemilihan tema "Merangkai Pulau dalam Menyatukan Negeri NKRI" bukan tanpa alasan. Warga perbatasan memiliki problematika nasionalisme yang berbeda dengan masyarakat umum.

"Ini juga pesan kepada masyarakat bahwa mereka bagian dari kota Batam. Bagian dari Provinsi kepulauan Riau dan NKRI," kata Hazarin.

Anak-anak muda yang berada di perbatasan harus terus diasah bahwa sebagai warga Batam, jangan sampai merasa asing dan dikucilkan dari NKRI.

Kenduri Laut digelar selain dengan lomba adu cepat perahu, juga permainan lain yang biasa dilakukan masyarakat pesisir Riau sejak dulu. Salah satunya perahu Jong.  Ini adalah permainan replika perahu layar. Meski replika, kapal sanggup berlayar hingga ratusan meter.

Jong memiliki panjang 1,5 meter, tinggi layar mencapai 2 meter, dan lebar perahu hanya sejengkal orang dewasa. Jong biasanya terbuat dari jenis kayu pilihan yaitu kayu pulai.

"Jadi, jenis-jenis perlombaan yang diadakan adalah jenis perlombaan tradisional kebiasaan masyarakat Kepulauan Riau pada zaman dulu," kata Hajarin.

Simak video menarik berikut di bawah ini:

 

Bendera Raksasa

kenduri laut
Pengibaran bendera raksasa sebagai bukti nasionalisme warga perbatasan juga sangat kental. (foto: Liputan6.com/ajang nurdin)

Dalam perhelatan kenduri laut ini, hadir tokoh-tokoh Melayu dan para pejabat, di antaranya Gubernur Kepri, Wakil Wali Kota  Batam, Kapolda Kepri, bahkan anggota DPRI.

Dalam sambutannya, Gubernur Kepri Nurdin Basirun mengatakan acara itu digelar untuk menyambut Tahun Baru Islam 1440 Hijriah. Memanfaatkan momentum hari besar keagamaan, mereka berusaha memupuk nasionalisme.

"Ternyata, masyarakat pulau dan perbatasan sangat nasionalis. Lihat saja mereka mengibarkan bendera Merah Putih berukuran sangat besar," kata Nurdin Basirun.

Kenduri Laut  di Pulau Mongkol juga bukan program pemerintah daerah. Kegiatan murni diselenggarakan masyarakat, sedangkan Pemerintah Provinsi Kepri memberi dukungan penuh.

Kapolda Provinsi Kepri Irjen Andap  Budhi Revianto mengatakan  kenduri laut diharapkan bisa menjadi agenda pariwisata nasional.

"Kita juga berharap penyelenggaraan Kenduri Laut yang  berdekatan dengan Singapura ini mempertegas kedaulatan kita dan membuat kita lebih dikenal secara nasional dan internasional," kata Andap.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya