Hutan Gunung Sumbing Kembali Terbakar

Diduga bara api yang tersembunyi di semak-semak menjadi penyebab kebakaran kedua ini.

diperbarui 24 Sep 2018, 13:30 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2018, 13:30 WIB
Hutan Gunung Sumbing Kembali Terbakar
Api kebakaran hutan gunung Sumbing masih tampak membentuk garis memanjang, foto diambil dari Desa Mangunsari, Ngadirejo, Temanggung, Jateng, Kamis (8/9) pagi.(Antara)

Temanggung - Kebakaran lahan dan hutan kembali terjadi di Gunung Sumbing setelah padam sekitar dua hari, Minggu, 23 September 2018. Kebakaran kali ini masih di Petak 20-1 RPH Kecepit BKPH Temanggung masuk Wilayah Desa Pagergunung, Kecamatan Bulu, yang memiliki luas baku 320,9 hektare.

Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Temanggung Gito Walngadi mengatakan kebakaran hutan Gunung Sumbing dipetak 20-1 terdeteksi pada sekitar pukul 10.45 WIB.

"Begitu terdeteksi kebakaran berupa asap mengepul di Gunung Sumbing petugas langsung naik untuk pemadaman," katanya.

Dia mengatakan lahan dan hutan yang terbakar adalah  hutan lindung yang juga berfungsi hutan lindung. Petugas yang dikerahkan dari berbagai elemen, seperti BPBD, Perhutani, SAR, pencinta alam, pengelola jalur pendakian, serta TNI dan Polri. 

Dia mengatakan, kemungkinan api berasal dari kebakaran yang belum dapat dipadamkan secara tuntas pada kejadian kebakaran sebelumnya. Kebakaran itu mulai Senin, 10 September 2018 dan padam pada Jumat, 21 September 2018. Setelah padam dan tidak ada api dan bara petugas ditarik ke bawah.

"Api dan bara yang berada di dalam semak sulit terdeteksi karena angin kencang lalu kembali membakar. Luas yang terbakar sendiri sekitar 1 ha," katanya.

Sementara itu, kondisi terakhir api di lahan gunung Sumbing dapat dipadamkan dan masih terdapat kepulan asap sisa kebakaran berupa tunggak dan serasah pada tiga titik.

Ikuti berita menarik lainnya dari krjogja.com di tautan ini

Simak video menarik berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya