20 Tahun Teraniaya, Istri Siram Suami dengan Air Mendidih

Ibu tiga orang anak ini mengatakan, sebelum kejadian penganiayaan itu, suaminya berada di rumah dan mulai marah-marah.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 22 Nov 2018, 01:02 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2018, 01:02 WIB
Ilustrasi Penganiayaan
Ilustrasi Penganiayaan (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Kendari - Tak kuat lagi tersiksa bertahun-tahun sejak awal pernikahan sekitar 20 tahun lalu, seorang istri di Kota Kendari nekat membalas penganiayaan yang dilakukan suaminya dengan seember air panas mendidih, Selasa (20/11/2018) sekitar pukul 18.30 Wita.

M (52), wanita malang itu, sebelum nekat menyiram sempat dimaki-maki suaminya R (54), tanpa alasan jelas.

"Saya sudah bertahun-tahun saya disiksa, dipukul dan dimaki-maki sama suami saya," cerita M di Polsek Mandonga, Rabu, 21 November 2018.

Ibu tiga orang anak ini mengatakan, sebelum kejadian penganiayaan itu, suaminya berada di rumah dan mulai marah-marah. Saat itu, M baru saja memasak air panas untuk makanan dan diletakkan di atas meja makan.

"Dia kemudian maki-maki saya dengan kalimat yang bikin saya tidak tahan, spontan saya ambil air panas dan kemudian siram dia," katanya.

Akibat perbuatan M, korban terbanting ke lantai rumah dan menggelepar kepanasan. Korban langsung dilarikan di RSUD Abunawas Kota Kendari oleh keluarga.

Kapolsek Mandonga AKP Kasman mengatakan korban dalam perawatan di rumah sakit. Sementara, istrinya diperiksa di Polsek oleh penyidik PPA.

"Kita sementara ambil keterangannya, dia kami amankan," ujar AKP Kasman.

Saat jurnalis berusaha menemui korban di Ruang Perawatan Melati RSUD Abunawas, keluarga menolak ditemui. Pihak rumah sakit yang berusaha mengantar sejumlah awak media, juga tidak diizinkan masuk dalam kamar oleh keluarga.

"Ini urusan pribadi keluarga. Jangan diliput," ujar salah seorang keluarga Rasyid.

Namun, dari foto yang beredar di salah satu grup WhatsApp, korban penganiayaan itu mengalami luka parah usai terkena air mendidih. Sejumlah bagian tubuh korban terkena air panas termasuk wajah dan kaki.

 

Pengakuan Pelaku

Ilustrasi Penganiayaan
Ilustrasi Penganiayaan (iStockphoto)​

M (52) saat ditemui di Polsek mengaku masih lemas karena belum makan. Dengan menangis tersedu-sedu, wanita yang mengaku hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga di rumah ini, bercerita soal kekejaman suaminya yang diterimanya bertahun-tahun.

"Dia pernah pukul saya kursi tanpa dia tahan-tahan. Sering juga, dia pukul saya dengan tangan kosong," ungkap Munalisa.

Dia melanjutkan, R pernah menusukkan peniti ke bibirnya sampai luka. Namun, perlakuan ini masih bisa ditahan M.

"Dia juga sebenarnya selingkuh dengan salah satu perempuan yang saya tahu, saya pernah dapat mereka tapi masih saya tahan," ujarnya.

Namun, yang membuat M tidak tahan, yakni sebelum kejadian suaminya memaki dengan kata-kata yang menyebut kehormatannya.

Informasi dari salah satu anggota Polsek, ternyata R sudah pernah dua kali berurusan dengan polisi. Keduanya berhubungan dengan kekerasan dalam rumah tangga. Namun, saat dibebaskan R kembali berbuat dan malah lebih parah lagi.

"Dia juga kuat main judi. Sehingga kadang, uang gaji Rp 700 ribu harus saya bagi untuk rumah dan sekolah anak-anak," cerita M.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya