Kaleidoskop Regional 2018: Skandal Paha hingga Heboh Remaja Bertelur

Peristiwa-peristiwa besar di berbagai daerah sepanjang 2018 cenderung muram. Namun ada kejenakaan di sela kemurungan dan duka.

oleh Nefri IngeDian KurniawanYandhi DeslatamaRajana KAbramenaFajar Eko NugrohoFauzanKatharina JanurAhmad Akbar FuaArfandi IbrahimAmar Ola KedaHuyogo Simbolon diperbarui 28 Des 2018, 08:00 WIB
Diterbitkan 28 Des 2018, 08:00 WIB
Kaleidoskop Regional 2018
Kaleidoskop Regional 2018. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Sepanjang 2018 banyak peristiwa besar di segenap pelosok Tanah Air yang membetot perhatian khalayak luas, tidak hanya publik dalam negeri tetapi juga luar negeri.

Peristiwa-peristiwa besar itu cenderung muram. Namun ada kejenakaan di sela kemurungan dan duka. Masih ada sejumlah peristiwa heboh yang memancing senyum kecut, meski sebagian besar memicu kesedihan. 

Dari hal unik hingga yang bermuatan politik, dari urusan paha, hingga insiden konyol bom bunuh diri. Belum lagi rentetan bencana dan kecelakaan yang menelan ribuan korban dan menuai derai air mata.

Setiap kejadian terekam jejaknya untuk dikenang dan diambil pelajarannya. Berikut 12 peristiwa menghebohkan dari berbagai daerah sepanjang 2018 yang dirangkum Liputan6.com.

Januari, Bupati Azwar Anas Tersandung Foto Syur

Pekan pertama 2018, tercatat kasus yang sempat bikin geger dunia perpolitikan Tanah Air. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas tersandung kasus foto syur yang beredar di dunia maya. Padahal, saat itu, status Azwar Anas merupakan salah satu calon wakil gubernur dalam pemilihan gubernur Jawa Timur.

Foto tersebut tersebar di kalangan awak media melalui pesan berantai WhatsApp. Ada dua foto yang beredar. Pertama, foto pria tanpa celana. Di tangan kirinya tampak memegang sebuah power bank. Latar foto itu diduga di sebuah kamar.

Sementara, foto kedua, tampak pria yang mirip Azwar Anas sedang berada di dalam mobil dengan menggunakan kaus berwarna biru tua. Di dalam mobil itu juga tampak ada sebuah kaki yang sedang menyandarkan kakinya ke perut pria di foto itu.

Menanggapi hal itu, Azwar Anas menilai ada proses pembunuhan karakter terkait polemik pencalonan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jatim. Ada sejumlah upaya pembunuhan karakter, termasuk teror yang kerap diterima Anas dan keluarganya.

"Jadi terkait apa yang jadi desus-desus itu, saya sudah biasa. Perlakuan yang sama persis seperti ini sudah saya terima sejak tahun kedua menjabat, ketika saya menerapkan sejumlah kebijakan, seperti pelarangan pasar modern, memperjuangkan saham bagi rakyat di sektor pertambangan, dan sebagainya. Bahkan, saya dilaporkan melakukan kriminalisasi kebijakan karena kebijakan-kebijakan tersebut," jelas Anas.

"Bahkan saya juga dikirimi macam-macam gambar di masa lalu untuk mencegah saya mengambil kebijakan-kebijakan tertentu. Tapi kan saya tetap lanjutkan apa yang baik bagi orang banyak," imbuh Anas.

Namun, setelah foto itu beredar, Bupati Azwar Anas mundur dari pencalonannya dalam pilgub Jatim. Meski demikian, usai mengembalikan mandat Pilkada Jawa Timur ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), didampingi istrinya, Ipuk Fiestiandani, dan jajaran Pemkab Banyuwangi, Azwar Anas kembali menjalankan tugasnya sebagai bupati.

Dia tampak mengunjungi Pasar Rogojampi. Dia bertemu dan berdialog dengan para pedagang serta pengunjung pasar. Azwar Anas mendapat sambutan hangat dari para pedagang dan pengunjung pasar.

Februari, Heboh Remaja di Gowa Bertelur

Temuan Penting Dokter Soal Fenomena Remaja Bertelur Ayam
Total sudah 20 butir telur yang dikeluarkan dari dalam tubuh Akmal, remaja asal Gowa, dihitung dari kejadian pertama pada 2015. (Liputan6.com/Fauzan)

Pada bulan Februari, sebuah peristiwa unik menggegerkan jagad Tanah Air. A, warga Desa Mangempang, Kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa yang berusia 15 tahun kembali bertelur. Disebut kembali, karena kejadian ini bukan kali pertama bagi A.

Menurut ayahnya, peristiwa langka yang dialami anaknya itu bukan pertama kalinya. Pada 2015, A telah mengeluarkan telur sembilan butir melalui duburnya.

"Tapi semuanya pecah tidak disengaja dan uniknya telur tersebut tak memiliki kuning telur," terang Ruslim, ayah A.

Karena peristiwa yang dialaminya, A saat itu mulai menjadi perhatian masyarakat, keluarga pun memutuskan agar A dibawa ke rumah sakit yang sama yakni RSUD Syech Yusuf Sungguminasa, Kabupaten Gowa tempat ia kembali dirawat karena mengalami hal yang sama.

A menjalani proses pemeriksaan medis secara detail. Pada Februari 2018 ini, ia kembali mengalami peristiwa yang sama seperti pada tahun 2015.

Kejadian ini pun memunculkan banyak komentar spekulatif sehingga pihak Polres Gowa menyelidiki secara resmi teka-teki peristiwa yang dialami A tersebut.

Namun belakangan setelah ditemukan beberapa fakta, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Gowa terpaksa menghentikan penyelidikan terhadap remaja bertelur itu. Karena remaja berusia 15 tahun itu ditengarai mengalami gangguan jiwa.

Keputusan itu diambil oleh kepolisian setelah memeriksa sedikitnya tujuh saksi untuk mengungkap penyebab warga Desa Mangempang, Kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan itu bisa bertelur.

"Penyidikan melakukan pemeriksaan lebih dari tujuh saksi. Termasuk saudara A dan orangtuanya serta kembarannya, juga pamannya dan tetangganya, kita juga memeriksa tim dokter yang memeriksa A pada tahun 2015 dan 2018, dan tambahan satu dokter spesialis kejiwaan Rumah Sakit Syech Yusuf," kata Kapolres Gowa, AKBP Shinto Silitonga, Sabtu, 3 Februari 2018, saat ditemui di Posko Resmob.

Dari hasil pemeriksaan itu, Shinto mengatakan penyidik menarik kesimpulan bahwa A, remaja bertelur itu mengalami gangguan emosi dan perilaku hingga gangguan kejiwaan.

Menurut Shinto, salah satu indikator gangguan emosi dan perilaku ini adalah ketika A merasa bahwa dirinya bertelur, padahal fenomena seperti itu tidak mungkin bisa dilakukan oleh manusia.

"Itu yang diidentifikasi dari dokter spesialis kejiwaan," sambung dia.

Sementara terkait dengan hasil rontgen yang menggambarkan adanya telur di dalam tubuh A, polisi dan dokter menduga A sengaja memasukkan telur itu ke dalam tubuhnya. Pasalnya, posisi telur yang berada tidak jauh dari lubang anus.

Dugaan tersebut terkait dengan penjelasan dr. Ratnah Hafid mengenai kondisi remaja bertelur itu. Ratnah menjelaskan bahwa setelah difoto rontgen, posisi telur yang ada di dalam tubuh Akmal berada di bagian usus besar.

"Posisi telur di bawah, di bagian rektum. Rektum itu saluran usus besar tempat penampungan tinja sebelum keluar, iya di situ," jelasnya.

Maret, Penemuan Bangkai Pesawat yang Jatuh 26 Tahun Silam

Pesawat
Warga temukan bangkai pesawat yang jatuh 26 tahun silam. Foto: (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Delapan warga dari Desa Mongoilo, Kecamatan Bulango Ulu, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo secara tidak sengaja menemukan bangkai pesawat terbang di kawasan hutan perbatasan antara Atinggola dan Bolangmongondow, Kabupaten Bolmut. Saat itu, delapan warga tersebut sedang mencari sarang burung walet di dalam hutan.

Mereka mengabadikan bangkai pesawat yang di badannya terdapat tulisan "Merpati" dan sudah dalam kondisi terlilit ranting-ranting pohon.

Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, bangkai pesawat itu merupakan Pesawat NC-212 ‘Karaurpa’ Merpati beregistrasi PK-NYC dengan nomor penerbangan MZ 7970, jenis Casa 212 tipe 200. Pesawat itu jatuh pada Rabu sore, 31 Januari 1992 saat terbang dari Luwuk ke Manado, berpenumpang 18 orang.

Otoritas Bandara Sam Ratulangi, Wensy Malonda, mengonfirmasi kebenaran data itu. "Benar pernah terjadi kasus pesawat jatuh di wilayah Hutan Bolmut tahun 1992, tetapi kasusnya sudah ditutup."

"Pesawat jurusan Manado-Gorontalo itu jatuh di hutan wilayah antara Gorontalo dan Bolmut seluruh penumpang berhasil dievakuasi dan selamat. Jadi tinggal bangkai pesawat saja yang sengaja ditinggal karena medan berat dan kasusnya telah ditutup," jelasnya.

Sejumlah penumpang pesawat nahas itu buka suara. Erwin Giasi, menyebutkan pesawat mendarat darurat sekitar 15 menit sebelum tiba di Bandara Djalaludin Gorontalo.

"Kabut tebal, tiba-tiba pesawat berguncang hebat. Padahal, kata pilot kami segera mendarat. Tapi tiba-tiba kami celaka," kata Erwin.

Pesawat mendarat darurat di atas pohon di hutan Pegunungan Tihengo, Hulu Atinggola, yang berbatasan dengan Bolaang Mongondow Utara dan Bulango Ulu, Bone Bolango.

Menurut Erwin, tim SAR baru berhasil mengevakuasi korban pesawat nahas itu setelah enam hari pasca-jatuhnya pesawat. Saat itu, korban dievakuasi ke posko di Desa Tuntung, Bolaang Mongondow Utara dan diterbangkan dengan helikopter Super Puma milik TNI AU ke gelanggang.

Tidak ada yang meninggal akibat insiden tersebut. Sebanyak 18 penumpang dan tiga kru seluruhnya selamat. "Pak Tomy Sako, ia meninggal karena asma dan usianya memang sudah tua 70 tahun," kata Erwin.

 

April, Nelayan Kupang Berebut Muntahan Paus 

Marsel Lupung, seorang nelayan dari Desa Sulamu, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, menemukan bongkahan ambergis atau muntahan paus sperma.

Dia tersandung kasus, ketika akan mengirimkan muntahan paus itu di Bandara El Tari Kupang. Marsel mengaku bahwa ia memang tahu bahwa ada undang-undang yang melarang perburuan paus. Namun, ia tidak mengetahui pengambilan muntahan paus juga bagian dari hal yang melanggar undang-undang.

"Saya justru tidak tahu yang saya temukan itu adalah bongkahan muntahan paus. Jadi, saya ambil dan saya kirim ke Bali," ujarnya.

Kepala BBKSDA NTT, Tamen Sitorus menegaskan bahwa pengambilan muntahan paus melanggar Undang Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

"Muntahan ikan paus ini memiliki nilai ekonomis dan nilai konservasi yang tinggi. Penggalan ini mengacu pada UU No. 5 Tahun 1990," katanya pula.

Ia pun mengakui harga muntahan ikan paus itu bervariasi harganya tergantung berapa berat muntahan tersebut. Namun, harganya bisa mencapai hingga miliaran rupiah.

Kepala BBKSDA NTT, Tamen Sitorus menegaskan bahwa pengambilan muntahan paus melanggar Undang Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

"Muntahan ikan paus ini memiliki nilai ekonomis dan nilai konservasi yang tinggi. Penggalan ini mengacu pada UU No. 5 Tahun 1990," katanya pula.

Ia pun mengakui harga muntahan ikan paus itu bervariasi harganya tergantung berapa berat muntahan tersebut. Namun, harganya bisa mencapai hingga miliaran rupiah.

Adapun pengamat kelautan dan perikanan dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Dr Chaterina A Paulus, mengatakan, BBKSDA perlu menjelaskan penyitaan muntahan paus atau ambergris dari tangan nelayan.

"BBKSDA Nusa Tenggara Timur perlu menjelaskan alasan dan dasar hukum penyitaan ambergris paus yang ditemukan oleh nelayan di Pantai Oeba, beberapa hari lalu," kata Chaterina A Paulus.

Menurut Chaterina, dari aspek lingkungan, muntahan paus atau ambergris ini sama sekali tidak membahayakan. Hanya saja, perdagangan ambergris ini telah dilarang di beberapa negara seperti Amerika Serikat.

Larangan tersebut karena adanya kekhawatiran terhadap adanya eksploitasi paus secara besar-besaran. Pengajar manajemen sumber daya perairan pada Fakultas Perikanan dan Kelautan Undana itu mengatakan, menjadi salah ketika seorang nelayan atau siapa saja yang membunuh paus dan kemudian memperjualbelikan bagian-bagian tubuhnya.

"Yang terjadi di Pantai Oeba itu adalah ambergris paus yang ditemukan oleh nelayan," ucapnya.

Mei, Bom yang Mengusik Ketenangan Kota Seribu Taman

Ledakan di gerbang masuk Markas Polrestabes Surabaya, Jalan Sikatan, kembali menghentak ketenangan kota yang terkenal dengan seribu taman ini. Sehari sebelumnya, bom mengguncang tiga titik di gereja Surabaya dan satu di Sidoarjo.

Bom bunuh diri meledak di Markas Polrestabes Surabaya Senin 14 Mei 2018 sekitar pukul 08.50 WIB. Kepolisian menyebut bom bunuh diri itu menggunakan sepeda motor yang dikendarai seorang pria, perempuan, dan seorang bocah yang duduk di depan.

Berdasarkan rekaman CCTV, saat itu sebuah minibus hendak memasuki gerbang penjagaan Mapolrestabes untuk dilakukan pemeriksaan oleh tiga petugas jaga dan provost.

Saat mobil tersebut diperiksa, dua motor mencoba menyalip mobil yang diperiksa. Saat dilakukan pemeriksaan itulah pengendara yang membonceng seorang perempuan itu meledakkan diri.

"Dipastikan (serang) kendaraan roda dua, membonceng seorang wanita," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera kala itu.

Frans mengatakan, ada empat polisi yang menjadi korban luka dan enam warga yang berada di lokasi ledakan menjadi korban luka. Sedangkan korban tewas diduga pelaku 4 orang.

Ledakan susulan kembali terdengar dari radius 200 meter Markas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, Jawa Timur, sekitar pukul 10.50 WIB. Dugaan sementara yang beredar, ledakan tersebut berasal dari bom yang sebelumnya dibawa pelaku, namun belum diledakkan.

Belum diketahui ledakan apa yang terjadi, namun terdengar sangat jelas oleh sejumlah petugas, awak media, dan petugas kesehatan yang berjaga di wilayah aman.

Sekitar pukul 10.15 WIB, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan tindakan terorisme itu pengecut dan biadab.

Juni, Ular Piton Menelan Wa Tiba Bikin Geger Banyak Orang

Kematian Wa Tiba (54) akibat ditelan ular piton bulat-bulat menggegerkan banyak orang. Isu ini menjadi yang terhangat dan paling banyak menyita perhatian sepanjang Juni 2018.

Awalnya warga setempat mengira Wa Tiba hilang dibawa makhluk halus. Bahkan warga telah mengerahkan "orang pintar" untuk mencari wanita malang itu karena tak kunjung pulang ke rumah.

Kepala Desa Lawela, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, La Faris, yang memimpin pencarian menuturkan, pada jasad korban ditemukan sejumlah luka. Luka pertama terdapat di bagian kaki yang berbentuk gigitan. Sementara, luka kedua terdapat di kepala.

Melihat posisi jasad saat dikeluarkan dari dalam perut ular, kepala korban diduga ditelan lebih dulu. Sementara dengan posisi parang dan sandal Wa Tiba yang berada di pinggir semak-semak, ia memperkirakan ular tersebut sudah mengintai perempuan itu di balik rerumputan.

"Terus, ada semacam jejak ban terselip di situ," kata La Faris.

Wa Tiba, kata dia, kemungkinan sempat diseret setelah berhasil dilumpuhkan di tengah kebunnya. "Ular berada sekitar 30 meter dari lokasi barang-barang miliknya ditemukan warga. Kondisi lokasi banyak rumput, jadi sempat tak terlihat," tuturnya.

Sekitar 100 orang dikerahkan untuk mencari Wa Tiba di kebunnya. Berdasarkan petunjuk seorang paranormal, lokasi korban berada sekitar 20 meter dari kebunnya.

"Ternyata memang benar, kami bersyukur tidak jauh dari situ," ujarnyanya.

La Ode Fendi, warga yang sempat terpekik melihat ular piton pertama kali berbaring dalam memanjang di dalam semak-semak di pinggir kebun korban. Tak mampu bergerak, ular itu pasrah saat sejumlah warga berusaha melumpuhkannya.

"Dia tidak banyak bergerak lagi, langsung kami lumpuhkan. Kemudian, kami tarik ke kampung bangkainya karena diduga memang sudah memangsa orang," katanya.

Jarak antara lokasi ular ditemukan dan rumah korban sekitar 1 kilometer. Sebelum masuk ke lokasi korban ditemukan, warga melalui jalan setapak yang ditembuhi semak belukar sekitar 500 meter jauhnya.

Juli, Akhir Tragis si Pawang Ular dari Kalimantan

Rizky Ahmad, remaja Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), yang tewas akibat patukan ular king cobra peliharaannya, akhirnya dimakamkan pada Kamis (12/7/2018) siang ini.

Akhir hayat Rizky Ahmad si pawang ular menjadi berita yang paling menyita banyak orang selama Juli 2018. Remaja Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) itu tewas akibat patukan ular king cobra peliharaannya sendiri.

Sebelumnya, berbagai upaya non-medis sempat ditempuh selama hampir empat hari karena keluarga menganggap remaja usia 19 tahun itu mati suri setelah dipatuk ular kobra pada Minggu, 7 Juli lalu.

Rizky yang dikenal sebagai pawang ular dan pencinta reptil ini dimakamkan di pekuburan muslim Jalan Tjilik Riwut Kilometer 2, Kota Palangka Raya. Kepastian pemakaman Rizky yang dipatuk ular king cobra peliharaannya pada Minggu, 7 Juli 2018 itu diungkapkan langsung Ahmad Fauzi (58), di rumah duka Jalan Danau Rangkas Km 7, Palangka Raya.

"Kami sudah ikhlas dunia akhirat dan kami yakin ini mungkin sudah janjinya dengan Yang Maha Kuasa," ucapnya terbata-bata.

Pria yang mengaku telah bercerai dengan ibu Rizky Ahmad ini mengatakan, sang anak yang meninggal dunia akibat patukan ular king cobra itu baru dimakamkan beberapa hari kemudian dengan alasan menunggu ayah kandung almarhum datang.

Agustus, Ratu Kerajaan Ubur-Ubur yang Bikin Heboh

Nama Kerajaan Ubur-Ubur mendadak diperbincangkan banyak orang sepanjang Agustus 2018.  Seorang perempuan bernama Aisyah unjuk diri sebagai Ratu Kerajaan Ubur-Ubur dan mengaku sebagai Ratu Kidul yang menganut agama Sunda Wiwitan namun mengakui Alquran dan Allah SWT.

Melalui akun Youtube, dia menyebarkan ajaran Kerajaan Ubur-Ubur. Selain itu, dia mengumbar bahwa dirinya memiliki akses ke bank-bank di luar negeri untuk mencairkan dana milik bangsa Indonesia. Syaratnya, dengan melakukan ritual zikir ala Kerajaan Ubur-Ubur yang dilakukan pada malam Jumat hingga pukul 04.00 WIB.

"Zikir yang mereka lakukan, dilakukan untuk membuka kunci yang konon katanya adalah kunci kekayaan bangsa Indonesia yang selama ini terpendam," kata AKBP Komarudin, Kapolresta Serang.

Sekretaris MUI Kota Serang Anas Tajudin menyimpulkan di balik upaya pengumpulan massa dengan embel-embel uang, sejumlah ajaran yang disampaikan Aisyah menyimpang dari ajaran agama Islam. Hal tersebut jelas meresahkan umat Muslim.

"Kesimpulan kami dia bukan Islam. Dia menyebarkan atas nama Alquran, ini sudah meresahkan. Kalau seperti itu Islam sudah ternodai," ujar Anas kala itu.

Dari informasi yang diterima Liputan6.com, ada enam ajaran Kerajaan Ubur-Ubur yang tak lazim bagi umat Islam.

Pertama, warga menyebutkan pasangan suami istri ini diketahui tak pernah salat berjemaah di masjid atau musala. Kedua, mereka memiliki zikir khusus yang berbeda dengan zikir yang dilafazkan umat Islam.

Kemudian, Aisyah mengatakan Tuhan memiliki makam menyerupai petilasan. Keempat, sang ratu Kerajaan Ubur-Ubur ini juga menyebut Nabi Muhammad merupakan perempuan.

Kelima, dia menganggap mencium hajar Aswad ketika haji dan umrah seperti mencium kelamin perempuan. Terakhir, dia juga mengatakan Kakbah bukan kiblat umat Muslim, tetapi tempat pemujaan berhala.

September, Rumah Eko di Ujung Berung Terkepung Tembok Tetangga

Warga Ujungberung heboh dalam beberapa waktu terakhir. Bukan karena penemuan jasad atau kebakaran hebat, melainkan karena kasus rumah Eko Bandung. Eko Purnomo, 37 tahun, tak bisa menjual rumahnya yang terletak di RT 05 / RW 06, Desa Pasirjati, Kecamatan Ujungberung.

Penyebabnya, rumah warisan milik Eko ini tidak memiliki akses jalan. Sebenarnya, terkurungnya rumah Eko di tengah pembangunan rumah-rumah tetangganya bukanlah kejadian baru. Namun, sudah terjadi sejak 2016.

Eko mengklaim rumah miliknya berdiri pertama kali di kawasan tersebut, kala belum ada pola pembangunan rumah. Namun, setelah warga lain datang untuk membangun rumah, persoalan terjadi. Akses jalan rumah Eko tertutup.

Berbagai upaya telah dilakukan Eko untuk mendapatkan akses jalan itu kembali, termasuk mengurus ke lembaga terkait ganti rugi.

Eko bahkan mencoba menyampaikan surat kepada Presiden Joko Widodo ketika orang nomor satu di Indonesia itu berkunjung ke Cimahi dalam rangka pembagian sertifikat tanah.

Namun, upaya Eko gagal. Surat tersebut tak sampai ke tangan Presiden. Eko menyerah.

Kasus yang dialami Eko ramai diperbincangkan. Sejumlah pihak membantu Eko menemukan solusi atas masalahnya. Termasuk, memfasilitasi pertemuan Eko dengan para tetangganya. Kasus rumah Eko Bandung pun terus bergulir.

Polemik akses jalan keluar rumah Eko disebut baru pertama kali terjadi di Ujungberung. Namun, bukan tidak mungkin masalah serupa terjadi di wilayah lain.

Aturan soal akses jalan rumah atau kewajiban bagi pemilik atau tetangga rumah telah diatur dalam KUH Perdata. Setidaknya ada dua pasal yang mengaturnya, yakni Pasal 667 dan Pasal 668 KUH Perdata.

Dalam Pasal 667 KUH Perdata disebutkan bahwa pemilik rumah yang tidak memilik akses jalan berhak menuntut lahan milik tetangganya melalui pembelian lahan dengan harga yang sesuai.

"Pemilik sebidang tanah atau pekarangan, yang demikian terjepit letaknya antara tanah-tanah orang lain, sehingga ia tak mempunyai pintu keluar ke jalan atau parit umum, berhak menuntut kepada pemilik-pemilik pekarangan tetangganya supaya memberikan jalan kepadanya melalui pekarangan pemilik tetangga itu, dengan mengganti ganti rugi yang seimbang."

Sementara, dalam Pasal 668 KUH Perdata disebutkan solusi penyelesaian masalah ketiadaan akses jalan ini bisa dilakukan dengan perhitungan kerugian paling kecil yang bakal diderita pemilik tanah.

"Jalan keluar itu harus diadakan pada sisi pekarangan atau tanah yang terdekat dengan jalan atau parit umum, namun dalam suatu jurusan yang demikian sehingga menimbulkan kerugian yang sekecil-kecilnya, bagi pemilik tanah yang dilalui," tulis pasal itu.

Namun, apabila si pemilik tanah memberikan harga penjualan atau ganti kerugian yang sangat tinggi (tidak wajar) dan tidak seimbang dengan kerugian yang diakibatkan oleh pemberian jalan keluar tersebut, maka dapat menempuh upaya hukum melalui gugatan perdata ke pengadilan negeri setempat.

 

Oktober, Pembunuhan Sadis di Palembang

Warga Villa Kebun Sirih, Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni, Palembang dihebohkan penemuan jasad satu keluarga yang tewas mengenaskan di dalam rumah.

Pihak kepolisian Polsek Kalidoni dan Polda Sumsel telah meminta keterangan dua saksi yang juga pembantu di rumah yang ada di Jalan Villa Kebun Sirih Blok A18.

Menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Rabu (24/10/2018), kronologi penemuan jasad satu keluarga bermula pada pukul 06.00 WIB saat pembantu rumah tangga di rumah itu bangun pagi dan hendak membersihkan rumah serta membuat sarapan.

"Saya sudah dua tahun bekerja di sini, Sarah baru beberapa bulan ini. Tidak ada yang aneh sebelum kejadian ini," kata saksi, Novitri (28).

Namun pada saat masuk ke dalam kamar anak majikannya, saksi melihat korban RF (18) tertelungkup bersimbah darah dan luka di bagian kepala. Melihat keadaan itu Dewi dan Sara terkejut dan berteriak minta tolong tetangga. Dugaannya terjadi pembunuhan di kediaman keluarga FX.

Pukul 06.30 WIB para tetangga beserta Ketua RT 05 Purwadi datang ke lokasi dan menemukan korban RF di dalam kamar sudah tidak bernyawa lagi, selanjutnya Ketua RT 05 melaporkan kejadian tersebut kepada Babinsa, Serka Alimudin dan Babinkamtibmas, Aipda Sudarman.

Pukul 07.30 WIB, anggota Polsek Kalidoni dan Polda Sumsel datang ke lokasi dan melakukan olah TKP sampai ditemukan 3 korban lainnya, yang masing-masing adalah KF (11) dalam keadaan terlentang dengan luka bekas tembakan di bagian kepala.

Sementara FX (45) yang juga merupakan suami dari korban lainnya MY (43) berada di satu kamar dalam keadaan terlentang dan terdapat luka tembak di bagian kepala untuk istri dan bagian bawah dagu. Di tangan FX terdapat Senjata Api jenis Revolver yang digenggamnya.

Pukul 08.00 WIB, keempat korban dibawa oleh Mobil Ambulan Polda Sumsel menuju RS. Bayangkara Palembang untuk dilaksanakan otopsi. Diduga pelaku pembunuhan merujuk pada FX lalu dirinya bunuh diri dengan cara menembakan senjata api ke kepala.

November, Heboh Video Mesum Mojang Karawang

Video mesum pelajar SMA di Karawang beredar di media sosial dan ramai diperbincangkan masyarakat. penelusuran  Liputan6.com, pemeran video mesum itu mantan finalis mojang di ajang Pasanggiri Mojang-Jajaka Kabupaten Karawang.

Kedua pemeran video mesum itu juga bersekolah di salah satu sekolah favorit di Karawang. "Ya beliau pernah jadi finalis mojang Karawang," ujar guru Bimbingan Konseling yang namanya enggan disebutkan, Rabu 14 November 2018.

Pihak sekolah enggan berkomentar lebih jauh karena persoalan ini terjadi di luar sekolah dan bukan wewenang sekolah. Bahkan, kata guru BK itu, anak tersebut sudah tidak bersekolah lagi karena telah mengundurkan diri dari sekolah.

"Mungkin karena merasa malu, orang tuanya meminta anak tersebut untuk mengundurkan diri, "imbuhnya.

Kapolres Karawang AKBP Slamet Waloya mengatakan, melakukan penyelidikan dugaan penyebaran video mesum yang tersebar di media sosial. "Jelas masuk dalam UU pidana untuk pelaku dan yang menyebarkannya," katanya.

Pemuda berinisial M, warga Cilamaya, Karawang, diringkus petugas kepolisian resor karena diduga telah membuat sekaligus berperan dalam video mesum Mojang Karawang yang menyebar luas di masyarakat belakangan ini.

M yang berstatus sebagai mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Indramayu, Jawa Barat, itu ditangkap saat berada di rumah orangtuanya.

"Setelah melakukan penyelidikan secara mendalam, kami berhasil mengungkap pelaku pemeran utama dan pembuat video porno berinisial M," kata Kapolres Karawang, AKBP Slamet Waloya, kepada Liputan6.com, Rabu (21/11/2018).

Dalam pemeriksaan polisi, pembuatan video mesum antara M (19) dan AR (17) tersebut direkam sendiri oleh pelaku sekitar Juli 2018, di salah satu hotel di Karawang Barat dan tersebar di media sosial bulan Oktober 2018.

Video berdurasi 2 menit 31 detik, 1 menit 31 detik, dan 2 menit 50 detik menampilkan adegan di ranjang dan toilet.

Pelaku M mengakui alasan membuat video mesum atas kesepakatan mereka berdua sebelum melakukan hubungan intim. "Untuk dokumentasi pribadi saja, kesepakatan berdua," ujar M.

Pemeran utama M menceritakan kalau ia dan AR sudah berhubungan sejak satu tahun lalu. Pengambilan video layaknya suami istri itu diambil di sebuah hotel sekitar pukul 12.00 WIB dan pukul 16.00 WIB.

Pelaku pemeran pria ini mengaku perbuatan layaknya pasangan suami istri dilakukan dengan suka sama suka tidak ada paksaan dan bahkan sudah dilakukan sebanyak empat kali dan terakhir iseng dibuat video. "Tidak ada paksaan, malah sudah dilakukan empat kali," katanya.

Desember, Penembakan Pekerja di Nduga Papua

Sebanyak 31 pekerja proyek jalan Trans Papua yang sedang bekerja membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, diduga dibunuh kelompok bersenjata, Minggu 2 Desember 2018 malam.

Polda Papua menduga sebanyak 24 orang dibunuh di hari pertama sementara delapan orang yang berusaha menyelamatkan diri di rumah anggota DPRD, tujuh di antaranya dijemput dan dibunuh KKB dan satu orang belum ditemukan.

Proses evakuasi korban selamat maupun meninggal dunia dilakukan TNI dan Polri menggunakan helikopter penerbang TNI AD langsung dari Mbua ke Timika.

Evakuasi pertama dilakukan sekitar pukul 10.50 WIT yang berhasil mengevakuasi sebanyak delapan korban selamat.

Evakuasi pada penerbangan kedua sekitar pukul 11.40 WIT yang berhasil mengevakuasi sebanyak delapan jenazah yang belum diidentifikasi.

Aparat keamanan gabungan TNI/Polri pun melakukan pencarian terhadap lima karyawan PT Istaka Karya yang belum diketahui nasibnya, pascapenyerangan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, Minggu 2 Desember 2018.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal mengatakan, pencarian masih dilakukan karena hingga kini belum diketahui keberadaan kelima karyawan PT Istaka tersebut.

Lima karyawan yang belum diketahui nasibnya usai penembakan di Nduga, yaitu M. Ali Akbar, Petrus Ramli, Hardi Ali, Simon Tandi, dan Riki Simanjuntak.

Dia mengatakan, karyawan PT Istaka yang berada di kamp di Distrik Yigi tercatat 28 orang, 16 orang di antaranya meninggal dalam insiden tersebut, termasuk satu staf BBPJN Papua. Tujuh karyawan ditemukan selamat, tiga di antaranya masih dirawat di RS Caritas Timika.

Selain tiga karyawan Istaka, tercatat satu anggota Brimob yang terluka juga dirawat di rumah sakit tersebut.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya