Liputan6.com, Padang - Jembatan Batang Kalu, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11, Padang Pariaman, Sumatera Barat rusak akibat Sungai Batang Ulakan meluap setelah hujan lebat pada Senin, 10 Desember 2018. Akibat kejadian itu, akses jalan Padang-Bukittinggi terputus.
Sebagai langkah cepat mengatasi terputusnya akses jalan ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun jembatan sementara sebagai pengganti Jembatan Batang Kalu.
Advertisement
Baca Juga
Kehadiran jembatan sementara berupa jembatan rangka baja tersebut diharapkan dapat membuka kembali lalu lintas Kota Padang–Bukittinggi yang sebelumnya terputus. Demikian disampaikan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto saat meninjau proses perakitan jembatan sementara bersama Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Rabu, 12 Desember 2018.
"Saat ini sudah dilakukan pemasangan jembatan sementara sepanjang 36 meter dengan tiap panel memiliki panjang 3 meter dan ditargetkan selesai dalam waktu 5-7 hari," kata Sugiyartanto dalam keterangan resmi yang diterima Liputan6.com.
Paralel dengan pembangunan jembatan sementara, Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang juga tengah menyiapkan desain jembatan permanen, penyiapan anggaran, dan dokumen lelang sehingga bisa segera ditenderkan.
"Biaya pembangunan jembatan permanen diperkirakan sekitar Rp 10 miliar. Pada Februari 2019 ditargetkan selesai tender dan sudah didapat pemenang lelangnya. Bulan Maret akan dimulai pembangunan dan Bulan September atau Oktober 2019 jembatan permanen sudah bisa digunakan," jelas Sugiyartanto.
Untuk antisipasi kejadian bencana, para personel di balai telah membentuk Posko Siaga Bencana dan melakukan patroli serta menyiagakan alat berat di lokasi rawan bencana.
Â
Jalur Strategis
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan agar pekerjaan permanen jembatan ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu, karena ruas jalan dimaksud merupakan jalur paling strategis dan memiliki peranan vital bagi masyarakat Ranah Minang.
Jalan tersebut menjadi salah satu denyut perekonomian Sumbar karena jalur pariwisata ke Bukittinggi, Batusangkar, Payakumbuh, dan 50 Kota. Disamping itu juga sebagai jalur transportasi ke Provinsi Riau dan menghubungkan beberapa kabupaten kota lain, serta jalur distribusi dan logistik pangan.
"Apabila jembatan darurat sudah selesai, saya mengimbau kepada masyarakat agar jalur ini digunakan untuk perjalanan dari Kota Padang menuju Bukittinggi. Sebaliknya masyarakat dari Bukittinggi menuju Padang bisa melewati Jalan Malalak-Sicincin," pungkas Gubernur.
Â
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement