Minim Dana, Garut Tak Punya Alat Pendeteksi Dini Tsunami

Padahal, masyarakat pesisir pantai selatan Garut yang daerahnya berpotensi rawan tsunami.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jan 2019, 12:03 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2019, 12:03 WIB
Ilustrasi tsunami
Ilustrasi tsunami (Unsplash.com)

Liputan6.com, Garut - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mampu menyiapkan anggaran untuk perbaikan maupun pengadaan alat pendeteksi dini bencana tsunami atau Early Warning System (EWS) tsunami di pantai. Saat ini, alat pendeteksi itu kondisinya sudah tidak berfungsi.

"Anggaran daerah belum memadai untuk perbaikan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Dadi Djakaria, kepada wartawan di Garut, Minggu, 6 Januari 2019, dilansir Antara.

Ia menuturkan, alat peringatan dini bencana tsunami di pantai selatan Garut itu sudah lama dipasang sejak 2012 oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Namun, saat ini alatnya sudah rusak sehingga disimpan di kantor BPBD Garut.

Menurut dia, alat peringatan tsunami itu dibutuhkan masyarakat pesisir pantai selatan Garut yang daerahnya berpotensi rawan terdampak bencana tsunami, seperti kejadian tsunami di Selat Sunda.

"Alat tersebut sangat dibutuhkan karena kerentanan terhadap potensi tsunami di Garut," katanya.

Ia menyampaikan, BPBD Garut sudah mengajukan perbaikan atau pemasangan alat baru EWS di pesisir pantai Garut kepada BNPB, tetapi belum ada jawaban terkait usulan itu.

Ia mengungkapkan, Pemkab Garut sementara tidak mampu mengalokasikan anggaran untuk perbaikan maupun pemeliharaan alat tersebut, sehingga dia berharap ada perhatian dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun pusat.

"Alat tersebut sangat dibutuhkan, tapi sudah lama tidak berfungsi. Semoga saja bisa segera diperbaiki secepatnya," kata Dadi.

Ia menambahkan, sementara ini pihaknya mengantisipasi dampak ancaman bencana tsunami dengan memberikan imbauan kewaspadaan terhadap masyarakat pesisir pantai dan menyiapkan lokasi evakuasi serta titik kumpul masyarakat.

Selain itu, lanjut dia, BPBD Garut memanfaatkan alat handy talky untuk memantau perkembangan dan potensi ancaman bencana di masing-masing desa wilayah selatan Garut. "Cara yang cukup efektif saat ini adalah melalui handy talky untuk bisa segera menyampaikan informasi," katanya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya