3 Guguran Lava Merapi dan 3 Gempa Anak Gunung Krakatau

Gunung Merapi dan Anak Gunung Krakatau mencatatkan aktivitas vulkanik dari kemarin hingga hari ini.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 17 Jan 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2019, 15:00 WIB
Gunung Anak Krakatau
Gunung Anak Krakatau. (dok BNPB)

Liputan6.com, Yogyakarta - Gunung Merapi dan Anak Gunung Krakatau mencatatkan aktivitas vulkanik dari kemarin hingga hari ini. Tercatat tiga guguran lava di Merapi. Sementara tercatat tiga gempa vulkani Anak Gunung Krakatau.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat tiga kali guguran lava pijar Gunung Merapi yang meluncur ke arah hulu Kali Gendol, Kamis (17/1/2019).

BPPTKG menyatakan bahwa sejak pukul 00.00-06.00 WIB teramati tiga kali guguran lava ke arah tenggara Gunung Merapi. Lava pijar gugur dengan jarak luncur 400 meter dan durasi 40-194 detik.

 

Khusus untuk guguran pada pukul 05.57 WIB jarak luncurnya tidak teramati karena kabut. Namun, berdasarkan data seismik guguran lava itu tercatat memiliki durasi 194 detik. Selain itu, seperti dilansir Antara, BPPTKG juga melaporkan terjadinya hujan abu di Dusun Ngaliyan, Desa Mriyan, Boyolali, Jawa Tengah.

Sementara cuaca di Gunung Merapi pada Kamis pagi ini dilaporkan berkabut. Angin di gunung itu bertiup ke arah barat dengan kecepatan 1,5 kilometer per jam dengan suhu udara 21,3 derajat celcius dengan kelembaban udara 87 persen RH, dan tekanan udara hingga 91,4 hpa.

Sebelumnya, pada Rabu (16/1) malam hasil pengamatan BPPTKG mulai pukul 18.00 hingga 24.00 WIB, juga menyebutkan satu kali guguran dengan jarak luncur 400 meter ke arah hulu Kali Gendol.

Berdasarkan analisis morfologi kubah lava Gunung Merapi yang terakhir dirilis BPPTKG, volumenya mencapai 439.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan mencapai 3.400 meter kubik per hari atau lebih kecil dari pekan sebelumnya.

Saat ini kubah lava masih stabil dengan laju pertumbuhan yang masih rendah, rata-rata kurang dari 20.000 meter kubik per hari.

Mengacu pada data aktivitas vulkanik Merapi, hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level II atau Waspada, dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.

BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.

 

 

3 Gempa Vulkanik Anak Gunung Krakatau

Gunung Merapi Meletus
Gunung Merapi memuntahkan abu vulkanik terlihat di Cangkringan, Yogyakarta, (1/6). Gunung Merapi kembali meletus mengeluarkan abu mencapai ketinggian sekitar 6 kilometer (4 mil) dan berlangsung dua menit. (AP Photo/Slamet Riyadi)

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM menyampaikan perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung sepanjang Rabu (16/1) malam hingga dini hari Kamis mengalami tiga kali kegempaan vulkanik dalam.

Berdasarkan laporan aktivitas gunung api periode pengamatan 16 Januari 2019, pukul 18.00 sampai dengan 24.00 WIB mengalami Kegempaan Vulkanik Dalam sebanyak 3 kali, amplitudo 10-15 mm, S-P 1,3-1,6 detik, durasi 4-11 detik.

Gunung Anak Krakatau sepanjang pengamatan ini juga mengalami Kegempaan Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 1-12 mm (dominan 3 mm).

Gunung api di dalam laut saat ini ketinggian berkurang menjadi 110 meter dari permukaan laut (mdpl) setelah erupsi pada 22 Desember 2018 lalu, cuaca mendung dan hujan. Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 25-26 derajat Celsius, kelembapan udara 0-0 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg.

Visual gunung kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Tidak terdengar suara dentuman. Ombak laut tenang.

Kesimpulan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau Level III (Siaga), sehingga direkomendasikan masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 5 km dari kawah.

Sebelumnya, Jumono, Staf Kementerian ESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau juga menyampaikan laporan aktivitas periode pengamatan 16 Januari 2019, pukul 12.00 sampai dengan 18.00 WIB, menyebutkan Gunung Anak Krakatau mengalami Kegempaan Embusan sebanyak 13 kali, amplitudo 3-8 mm, durasi 17-148 detik.

Gunung di dalam laut termasuk paling aktif di dunia ini saat diamati juga mengalami Kegempaan Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 1-9 mm (dominan 3 mm).

Cuaca mendung. Angin bertiup sedang ke arah timur laut. Suhu udara 28-29 derajat Celsius, kelembapan udara 0-0 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg.

Visual gunung jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah.

Kesimpulan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau Level III (Siaga), sehingga direkomendasikan masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 5 km dari kawah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya