Liputan6.com, Makassar Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (Kejati Sulsel), Tarmizi membawa serta para emak-emak cantik yang tergabung dalam Ikatan Adhyaksa Dharmakarini wilayah Sulsel membantu korban bencana banjir Sulsel.
Tarmizi bersama emak-emak cantik itu sejak pagi menyisir beberapa titik lokasi bencana banjir Sulsel. Di antaranya yang ada di Kabupaten Gowa, Makassar, Maros dan Pangkep. Mereka membagikan sejumlah sembako di Posko- Posko yang menampung para pengungsi banjir rob.
"Kelurahan Samata, Kabupaten Gowa menjadi tempat pertama yang kami kunjungi. Kemudian lanjut ke daerah Maros dan kembali ke Makassar," ucap Tarmizi didampingi istrinya Lily Tarmizi yang juga diketahui sebagai Ketua Ikatan Adhyaksa Dharmakarini saat ditemui membagikan sembako kepada korban banjir rob yang ada di Blok 8 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Kamis (24/1/2019).
Advertisement
Baca Juga
Ia mengatakan pemberian bantuan sembako yang dilakukan pihaknya, merupakan wujud kepedulian insan Kejaksaan dalam membantu meringankan beban masyarakat yang terkena dampak banjir rob.
"Semoga apa yang kami berikan dapat bermanfaat bagi masyarakat yang menjadi korban banjir rob ini," harap Tarmizi
Bantuan sembako yang disalurkan Kejati Sulsel melalui emak-emak cantik yang tergabung dalam Ikatan Adhyaksa Dharmakarini wilayah Sulsel untuk korban bencana banjir Sulsel kali ini diketahui sebanyak 3 mobil.
"Kita harap banjir Sulsel segera usai dan genangan air surut agar saudara-saudara kita yang terkena dampak bisa beraktifitas normal kembali. Amin," Tarmizi menandaskan.
Saksikan Video Pilihan Di Bawah Ini:
Â
Bencana Longsor di Gowa Tewaskan 20 Orang Warga
Hujan lebat disertai angin kencang tak hanya berdampak menimbulkan genangan banjir di beberapa daerah rendah yang ada di Sulsel.
Melainkan, cuaca ekstrim kali ini juga berdampak menimbulkan bencana longsor di beberapa daerah dataran tinggi di Sulsel diantaranya di Kabupaten Gowa dan Maros.
Khusus di Kabupaten Gowa, korban tewas dalam bencana longsor tercatat mencapai 20 orang hingga pada hari ini pukul 12.21 wita.
Hari pertama, posko induk mencatat ada 6 warga yang tewas tertimbun material longsor di Kecamatan Manuju. Kemudian berlanjut di hari kedua kembali ditemukan 5 orang tewas di tempat yang berdekatan. Dimana sebelumnya dari laporan warga setempat terdapat 20 orang warga hilang dalam peristiwa bencana alam tersebut.
Hari ketiga tim Basarnas dan potensi SAR kembali menemukan 8 orang tewas dalam bencana longsor yang ada di daerah Sapayya, Kecamatan Bongaya, Kabupaten Gowa. Dimana sebelumnya di daerah pegunungan tersebut dikabarkan ada 14 orang warga hilang saat peristiwa bencana longsor terjadi.
Delapan warga yang ditemukan tewas di daerah Sapayya itu, diketahui masing-masing bernama Daeng Tola, Daeng Bola, Hamsar, Andri, Daeng Jarung, H. Naha, H. Saeni dan Daeng Leo.
Bupati Gowa, Adnan Purictha Ichsan Yasin Limpo mengatakan pihaknya sudah menginstruksikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Kabupaten Gowa agar meliburkan sekolah-sekolah yang berdampak banjir dan longsor hingga kondisi normal kembali.
Saat ini, kata dia, pihaknya fokus untuk membuka jalan-jalan yang terisolir. Pengiriman alat-alat berat ke beberapa daerah dataran tinggi yang terkena bencana longsor diantaranya di Kecamatan Tinggimoncong, Parigi, Parangloe, Manuju, Bungaya dan Botolempangan sejak pagi dilakukan.
"Alat berat itu digunakan untuk membuka jalan-jalan yang terisolasi," Adnan menandaskan.
Â
Advertisement