Sebulan Terakhir, RS Hasan Sadikin Rawat 53 Pasien DBD

Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) menyatakan dalam kurun waktu kurang dari satu bulan terakhir, telah merawat 53 pasien yang terjangkit Demam Berdarah Dengue atau DBD.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 25 Jan 2019, 13:30 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2019, 13:30 WIB
Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Liputan6.com, Bandung - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) menyatakan dalam kurun waktu kurang dari satu bulan terakhir, telah merawat 53 pasien yang terjangkit Demam Berdarah Dengue atau DBD. Jumlah pasien tersebut menurut RSHS, meningkat jumlahnya hingga lima kali lipat.

Menurut Kepala Divisi Infeksi KSM Anak RS Hasan Sadikin, Djatnika Setiabudi, jumlah penanganan kasus DBD sepanjang Januari terus melonjak hingga 53 pasien.

"Kalau kita lihat data bulanan 2018 itu rata-rata 8-11 orang per bulan. Sekarang ini, Januari 2019 baru sampai tanggal 24 kemarin sudah 53 jumlah kasus," ujar Djatnika, Jumat (25/1/2019).

Adapun para pasien masih berasal dari kawasan Bandung Raya. Djatnika mengatakan kondisi pasien memang sudah ada yang berangsur pulih.

"Tentu sudah ada yang pulang karena biasanya kita merawat pasien DBD ini datang hari ketiga dan keempat. Mereka rata-rata dirawat 3-4 hari sudah pulang. Sisanya sekarang yang tinggal dalam keadaan baik," ujarnya.

Djatnika menjelaskan, lonjakan kasus penanganan pasien DBD disebabkan karena musim hujan. Sebab, nyamuk Aedes Aegypti sebagai penular penyakit DBD sangat senang dengan kondisi lembab.

"Masa awal musim hujan ini kan kadang hujan kadang tidak. Nah, itu memberi kesempatan air hujan tertampung. Di situlah potensial berkembangnya nyamuk," jelasnya.

Cepat Periksa ke Dokter

Djatnika mengungkapkan, penanganan pasien terinfeksi penyakit DBD bukan hal yang sulit andai pasien datang lebih awal memeriksakan kondisinya.

"Yang penting sebetulnya asalkan lebih awal datang, agar lebih cepat mendapat infus. Karena obat DBD ini infus dan penurun demam saja," katanya.

Pemberian infus tersebut akan memudahkan dan mempercepat penggantian kebocoran pada pembuluh darah. Djatnika mengatakan, ciri-ciri terkena DBD bisa dikenali ketika demam yang mendadak tinggi secara terus-menerus selama 2-7 hari.

"Tentu kita patokannya lebih dari 2x24 jam apalagi kalau disertai mual, muntah nyeri perut. Kalau misal kasus orang dewasa, biasanya demam disertai nyeri badan. Kalau demam sudah lewat 2x24 jam sebaiknya datang ke dokter," ujarnya.

Ia menambahkan, DBD tidak ditentukan karena kurangnya jumlah trombosit. Melainkan karena kurangnya hematokrit atau kekentalan darah.

"Itu baru ketahuan dari pemeriksaan darah untuk menetapkan cairan yang harus diberikan. Makanya dokter akan memintakan pemeriksaan darah. Kadang sampai 6 jam sekali diperiksa darahnya," katanya.

Sedangkan penanganan awal terhadap anak dapat dilakukan dengan pemmberian minum yang banyak.

"Pemberian minum bisa menurunkan suhu tubuh. Tapi kau tanda kegawatan sudah muncul tetap untum segara datang ke dokter," ujarnya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya