Habis Malaria Monyet Terbitlah Demam Berdarah

Setelah wabah malaria monyet sempat mencuat dan membuat resah, kini giliran Demam Berdarah Dengue (DBD) menghantui warga di Aceh Barat.

oleh Rino Abonita diperbarui 04 Des 2018, 11:30 WIB
Diterbitkan 04 Des 2018, 11:30 WIB
Fogging
Setelah wabah malaria monyet sempat mencuat dan membuat resah, kini giliran Demam Berdarah Dengue (DBD) menghantui warga di Aceh Barat. (Liputan6.com/ Rino Abonita)

Liputan6.com, Aceh Barat - Masih ingat kasus malaria monyet yang diduga menyerang belasan warga di Kecamatan Panton Reu, Kabupaten Aceh Barat? Saat ini, sepasang suami istri yang positif terinfeksi penyakit yang dibawa oleh parasit jenis Plasmodium Knowlesi itu sudah dinyatakan sembuh.

Sementara, belasan warga lainnya yang sempat dirawat ke Puskesmas Meutulang, sudah kembali ke rumah masing-masing. Melalui rapid test atau tes cepat malaria dan uji sampel darah di Laboratorium Kesda, diketahui, ternyata hasilnya negatif malaria monyet.

Ketakutan sempat merambah pikiran warga di kecamatan itu. Rumor mengisolasi ratusan warga desa tersebut sempat mencuat. Sebab, akan sangat berbahaya, jika parasit Plasmodium Knowlesi dibawa nyamuk yang baru menggigit manusia, kemudian menggigit manusia lainnya.

Saat ini, Ridwan mengaku resah terhadap adanya potensi penyakit serupa yang dapat menyerang warga. Penyakit tersebut bukan saja malaria monyet, namun DBD (Demam Berdarah Dengue).

"Jadi terakhir, untuk tindak lanjut, kondisi yang digigit dulunya, saat ini sudah sehat. Namun sudah di cek, saat ini kita ragu, kita takut ada demam lain, seperti DBD menyerang," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Aceh Barat, TR Ridwan, kepada Liputan6.com, Senin (3/12/2018) malam.

Untuk mengantisipasi munculnya DBD di Desa Baro Paya dan Meutulang, dinas kesehatan setempat selama dua hari ini melakukan fogging (pengasapan) sebagai tahap pencegahan.

"Antisipasinya, fogging, dari kemarin sampai dengan hari ini masih dilakukan. Kemarin 80 rumah kita fogging. Itu targetnya, sampai dengan 200 rumah di dua desa tersebut," jelas Ridwan.

Selain itu, lanjut Ridwan, warga juga dapat memanfaatkan kelambu anti-nyamuk yang sebelumnya sudah dibagikan kepada warga. Untuk saat ini, kelambu tersebut cukup efektif agar warga terhindar dari gigitan.

 

Diduga Malaria Monyet

Sebelumnya diberitakan, belasan orang warga dari tiga desa di Kecamatan Panton Reu, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, diduga terserang penyakit misterius.

Sepuluh orang di antaranya dilarikan ke Puskesmas pada Senin, 26 November 2018 malam, sementara warga lainnya terpaksa bertahan di rumah masing-masing. Pasalnya, Puskesmas Meutulang kelebihan kapasitas, sementara jarak ke rumah sakit jauh.

Jenis penyakit misterius yang diderita oleh warga Desa Baro Paya, Blang Teungoh, dan Tamping itu sempat menjadi menjadi tanda tanya. Setelah tim dari Dinas Kesehatan yang turun ke lokasi, melakukan rapid test, dan mengambil sampel darah, sepasang suami istri positif terjangkit malaria monyet.

Penelusuran Liputan6.com,  penyakit ini lazim ditemukan pada monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), monyet ekor babi (Macaca nemestrina), dan langur (Presbytis melalophos).

Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk grup Leucosphyrus yaitu Anopheles latens dan Anopheles cracens.

Sebagai catatan, malaria monyet sebelumnya diketahui hanya menjangkiti monyet ekor panjang. Belakangan, parasit tersebut juga menyasar manusia.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya