Menghapus Karma Buruk di Kelenteng Po Hwa Kong Mataram

David bahwa tidak ada ritual yang dilakukan secara bersama, sedangkan ritual pembakaran dupa ini bertujuan untuk menghilangkan karma buruk pada seseorang yang mengalaminya.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Feb 2019, 23:04 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2019, 23:04 WIB
Ilustrasi Sembahyang Imlek
Warga membakar hio jelang melakukan sembahyang Imlek di Vihara Dhanagun, Bogor, Selasa (5/2). Sembahyang ini untuk memanjatkan doa keselamatan, kesehatan dan keberuntungan di tahun mendatang. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Mataram - Warga Tionghoa mendatangi Kelenteng Po Hwa Kong di Kota Tua Ampenan, Mataram, Nusa Tenggara Barat, untuk merayakan Tahun Baru Imlek.

Dari pantauan, Selasa (5/2/2019), warga yang mendatangi kelenteng Po Hwa Kong Ampenan bukan saja yang hendak beribadah, tapi tidak sedikit juga warga yang tinggal di pesisir Pantai Ampenan datang ke lokasi tersebut untuk menyaksikan perayaan Imlek.

Eni, warga Ampenan mengatakan kelenteng tersebut ramai dikunjungi oleh warga yang beribadah sejak Senin (4/2) malam sampai sekarang.

"Sejak Senin pukul 00.00 WIB sudah banyak warga yang datang," katanya dilansir Antara.

Nia, warga kawasan Cakranegara menyebutkan dirinya bersama datang ke kelenteng Po Hwa Kong untuk melaksanakan sembahyang Imlek, yang merupakan salah satu dari ritual perayaan Tahun Baru imlek.

"Kami ke sini untuk melaksanakan sembahyang saja tidak tidak lama," katanya.

Ia menambahkan acara yang biasa dilakukan setelah sembahyang adalah berkunjung ke rumah sanak keluarga, agar ikatan keluarga lebih erat lagi, sambil ngumpul dan makan bersama.

"Puncak acara perayaan tahun baru Imlek nanti pada acara Cap Go Meh pada 19 Februari mendatang, biasanya ada makan Mie Panjang umur bersama," katanya.

Hal senada dikatakan pengunjung lainnya, David bahwa tidak ada ritual yang dilakukan secara bersama, sedangkan ritual pembakaran dupa ini bertujuan untuk menghilangkan karma buruk pada seseorang yang mengalaminya.

"Tidak semua pengunjung melakukan ritual ini, hanya sebagian saja," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya