Liputan6.com, Denpasar - Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno melakukan safari politik di Pulau Dewata. Selama dua hari hingga Minggu besok, Sandi berkeliling Pulau Dewata. Ia berdialog dengan pengrajin ukir, tokoh puri, warga desa adat, UMKM, hingga kalangan milenial. Di saat calon pasangan Prabowo Subianto itu 'gerilya' politik di Bali, Partai NasDem show of force dengan mendeklarasikan Komando Pemenangan Jokowi-Amin Kota Denpasar.Â
Mengambil lokasi di Jalan Gandapura Denpasar, Ketua Komando Pemenangan Jokowi-Amin, Ida Bagus Bima Putra menjelaskan jika deklarasi ini bagian dari rencana pemenangan pasangan nomor 01 yang dilakukan Partai NasDem Provinsi Bali.
Pria yang karib disapa Gus Bima itu optimistis mampu memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin dengan perolehan suara mayoritas. "Target kami memenangkan Jokowi-Amin dengan perolehan suara 80 persen di Kota Denpasar," kata Gus Bima, Selasa (26/2/2019).
Advertisement
Baca Juga
Tim pemenangan di Kota Denpasar, ia melanjutkan, lebih banyak diisi kalangan milenial dan perempuan. Sebabnya, mereka patut diberikan ruang yang luas untuk berkiprah lebih lanjut dalam mengaktualisasikan diri.Â
Di sisi lain, Ketua Komando Pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin Provinsi Bali, Ida Bagus Oka Gunastawa menuturkan, NasDem berkepentingan memenangkan Jokowi meski ia lahir dan dibesarkan di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
"Jokowi adalah milik kita semua meski lahir dan dibesarkan di PDIP. Secara khusus dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa hingga unit terkecil komando pemenangan ini kami bentuk," katanya.
Jokowi, pria yang karib disapa Gus Oka itu melanjutkan, merupakan kebutuhan nasional, bukan pilpres belaka.
"Kita tidak mau berandai-andai dan main-main di Pilpres 2019 ini. Kita sedang melihat dengan mata telanjang sesuatu yang tidak kita pikirkan dipertentangkan lagi. Kita tidak pernah membayangkan kita kembali puluhan tahun ke belakang untuk persoalkan ideologi Pancasila," paparnya.
Saat ini, kata dia, ada satu pergerakan kekuatan yang tidak tahu apa tujuannya, tetapi dapat diketahui niatnya. "Yaitu mengganti ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa. Cara dan pikiran seperti itu sudah tidak ada tempatnya di Republik ini," ujarnya.Â
"Maka, pilpres ini beda dengan pilpres sebelumnya yang hanya sekadar pergantian secara demokratis seremonial pemimpin bangsa. Tapi hari ini kita dipertentangkan pada ideologi bangsa. Bahkan lebih buruk lagi kita dikabarkan pada berita bohong, informasi hoaks. Tidak ada pilihan selain memenangkan Jokowi-Amin. Musuh Jokowi sesungguhnya adalah berita hoaks, berita bohong adalah kepalsuan," tambah Gus Oka.
Di mata NasDem, Jokowi tak memiliki cacat apapun. "Kita memiliki harapan besar membangun bangsa sesuai tujuan nasional menuju kepentingan bangsa. Apalagi kelemahan Jokowi? Sudah bekerja luar biasa, terobosan dan kegiatan yang tidak kita pikirkan telah dilakukannya, salah satunya membangun Papua," papar dia.
Â
Simak juga video pilihan berikut ini: