Seruan 'Baikan Dong' dari Kiai-Kiai Jawa Timur Usai Pemilu

Pemilu 2019 sudah usai. Masyarakat sudah kehabisan energi untuk berkonflik, yang ada energi untuk bersatu membangun Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Apr 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2019, 16:00 WIB
Ilustrasi gandeng tangan
Ilustrasi (iStock)

Liputan6.com, Surabaya - Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul mendukung semangat rekonsiliasi yang digagas kiai-kiai sepuh di Jawa Timur. Ajakan rekonsiliasi usai hajatan pemilu itu ternyata menuai respons positif.

Pesantren dengan segenap jaringannya seperti santri dan alumni saat ini langsung bergerak untuk meredam gejolak di tataran santri, alumni, dan masyarakat luas.

Ia juga memastikan suasana Jawa Timur usai pencoblosan pilpres sudah kondusif. Seluruh pihak sudah sepakat hasil akhir Pemilu 2019 menunggu KPU.

"Pemilu sudah selesai, saatnya kita kembali memikirkan umat dan saat ini para kiai juga telah bergerak mendinginkan suasana. Mereka mengumpulkan santri dan alumni untuk mendinginkan suasana," kata Gus Ipul lewat keterangannya, Senin (22/4/2019).

Menurut Gus Ipul, para kiai di Jawa Timur yang sebelumnya mendukung pasangan 01 maupun 02, telah sepakat bahwa siapa pun yang menang dalam pemilihan presiden kali ini, adalah sosok yang dikehendaki rakyat.

Karenanya, pilpres ini sejatinya bukan tentang Jokowi-Ma'ruf atau Prabowo-Sandi, melainkan tentang bagaimana membangun negara dengan penuh persatuan dan semangat kerja keras.

"Masyarakat sudah ndak ada lagi energi untuk berantem, yang ada energi untuk bersatu membangun Indonesia. Jadi, semangat rekonsiliasi ini yang harus terus didorong dan dijaga," ujar mantan Wakil Gubernur Jawa Timur dua periode ini.

Saat ini ajakan untuk rekonsiliasi usai Pemilu 2019 menguat. Masyarakat yang gerah dengan suasana konflik mendorong inisiatif tersebut, salah satunya kampanye dengan tanda tagar #baikandong di media sosial. 

* Ikuti Hitung Cepat atau Quick Count Hasil Pilpres 2019 dan Pemilu 2019 di sini

Semangat Rekonsiliasi

Mural Pesan Damai Pemilu 2019
Pejalan kaki melintasi mural yang menghiasi tembok di kawasan Margonda, Depok, Sabtu (16/2). Gambar mural memiliki pesan agar masyarakat tetap damai dan berteman meski berbeda dalam memilih calon presiden dalam Pilpres 2019. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Untuk mendorong semangat rekonsiliasi bangsa, para kiai sepuh di Jawa Timur, kata Gus Ipul, juga telah merumuskan beberapa langkah.

Di antaranya dengan menularkan semangat rekonsiliasi kepada para alumni dan santri terutama kepada santri yang saat ini juga telah menjadi kiai dan memiliki pondok pesantren.

Dengan langkah ini, maka kiai-kiai alumni pesantren besar juga akan bergerak mendinginkan suasana khususnya bagi para santri, alumni, dan masyarakat sekitar pesantren.

"Setelah ini akan ada lagi pertemuan kiai, ulama dan tokoh masyarakat yang fokus di daerah-daerah. Misal Mataraman nanti akan digerakkan dari Ploso dan Lirboyo, kemudian wilayah Panturan akan digerakkan dari Langitan, begitu juga tapal kuda dari Sidogiri dan lainnya," kata Gus Ipul.

Sebelumnya pada Jumat (19/4/2019), puluhan kiai sepuh pendukung 01 maupun 02 bertemu di rumah Gus Ipul di perumahan The Gayungsari, Surabaya.

Para kiai bertemu dan sepakat untuk melupakan perbedaan pilihan. Mereka bersepakat untuk kembali bersatu, mendinginkan suasana dan menata umat.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya