Warga Pulau Burung Riau Coba Bunuh Diri Usai Bunuh Istri di Teras Rumah

Diduga depresi membuat seorang suami di Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, nekat membunuh istrinya. Usai kejadian itu, pelaku berusaha bunuh diri.

oleh M Syukur diperbarui 01 Mei 2019, 02:00 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2019, 02:00 WIB
Ilustrasi jenazah
Ilustrasi jenazah. (iStockPhoto)

Liputan6.com, Pekanbaru- Senin malam, 29 April 2019, bakal menjadi hari tak terlupakan oleh Mariana, warga Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Pukul 19.00 WIB, perempuan 32 tahun itu melihat tetangganya, Ardiana, tertelungkup dengan luka menganga di bagian tengkuk leher.

Beberapa menit kemudian, dia melihat suami Ardiana, Syamsul Bahri memegang sebilah parang berlumuran darah. Pria 27 tahun itu lalu dilihatnya bunuh diri dengan senjata tajam tadi.

Tak banyak yang bisa diperbuat Mariana mencegah peristiwa suami bunuh istri ini. Beberapa menit kemudian masyarakat berdatangan ke rumah Ardiana dan Syamsul, disusul polisi setelah menerima laporan masyarakat.

"Petugas lalu membawa Syamsul ke klinik perusaan setempat, usai itu dirujuk ke rumah sakit. Kabar terbaru pelaku masih bisa diselamatkan petugas, sementara istrinya tidak karena luka parah," kata Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Sunarto, Selasa (30/4/2019).

Sunarto menceritakan, kejadian suami membunuh istri ini berawal dari pertengkaran mulut. Saksi Mariana mengaku mendengar beberapa kali keributan pada Senin malam itu.

"Pengakuan saksi, sebelumnya pasangan suami istri ini tidak pernah ribut. Pasangan suami istri juga disebut berkelakuan baik," kata pria dipanggil Narto ini.

Penuturan Mariana, pelaku Syamsul membacok istrinya di teras rumah. Lalu, Syamsul menyayat lehernya sendiri hingga roboh di samping istri yang telah diakhiri hidupnya.

Diduga Depresi

Tubuh Syamsul terbaring di samping jenazah istrinya setelah mencoba bunuh diri.
Tubuh Syamsul terbaring di samping jenazah istrinya setelah mencoba bunuh diri. (Liputan6.com/Istimewa/M Syukur)

Informasi dirangkum kepolisian, pelaku beberapa hari sebelumnya mengutarakan niat pulang ke kampung halaman. Ekonomi menjadi faktor utama karena di kecamatan itu sudah susah mendapatkan uang.

Berikutnya pada Minggu, 28 April 2019, warga mendapat kabar pelaku telah kabur dari rumahnya. Beberapa warga melihat Syamsul lari ke semak-semak. Pencariannya berlangsung hingga empat jam.

Melihat warga mencarinya, Syamsul mengamuk dan berusaha menyerang. Tak lama kemudian, Syamsul pingsan di semak-semak lalu dievakuasi warga ke rumahnya.

"Diduga pelaku ini depresi, inilah yang kemudian diduga menjadi motif dirinya ribut dengan istri hingga berujung peristiwa maut ini," ucap Narto.

Saat ini, tambah Narto, jasad korban masih berada di rumah sakit. Selanjutnya akan dilakukan visum sebagai bukti tambahan, selain keterangan saksi.

"Sementara pelaku masih dirawat, jika sudah memungkinkan akan dimintai keterangan dan diperiksa kejiwaannya," kata Narto.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya