Tadarus Alquran Raksasa di Banyuwangi, Pembuka Lembarannya 2 Orang

Dibentuk semacam tim khusus tadarusan dengan seorang koordinator. Biasanya tim pembaca Alquran berjumlah 7 orang setiap malam.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 10 Mei 2019, 04:01 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2019, 04:01 WIB
Alquran Raksasa di Banyuwangi
Alquran Raksasa di Banyuwangi (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Banyuwangi - Tadarusan menjadi salah satu ibadah dan kesukaan umat Islam di bulan Ramadan. Di Masjid Agung Baiturahman, Banyuwangi, tadarusan dilakukan dengan cara yang sedikit berbeda. Karena, Alquran yang dibaca berukuran raksasa. Ukurannya 2 x 1,5 meter dan beratnya mencapai empat kuintal.

"Tadarus dengan Alquran raksasa ini sejak Ramadan tahun 2011. Sudah sekitar 8 tahun setiap Ramadan. Sampai saat ini Alhamdulillah masih eksis," kata Sekretaris Yayasan Masjid Agung Baiturahman, Banyuwangi, Iwan Azis Siswanto, Kamis (9/5/2019).

Karena ukurannya yang besar, pembaca Alquran raksasa ini dibentuk semacam tim khusus tadarusan dengan seorang koordinator. Biasanya tim pembaca Alquran berjumlah 7 orang setiap malam.

Selain tim pembaca Alquran, ada dua orang yang khusus bertugas untuk membuka lembaran Alquran. Sehingga, pembaca Alquran tidak perlu membuka lembaran Alquran.

"Insyaallah tadarus dengan Alquran raksasa ini akan terus kita laksanakan sampai malam 27 Ramadan. Setiap malam kita membaca 2 sampai 3 juz. Sampai malam 27 Ramadan bisa khatam sampai 3 kali," terangnya.

Alquran raksasa ini sudah berada di Masjid Agung Baiturahman sejak Ramadan 2011. Tepatnya malam ke-27. Alquran berukuran jumbo ini merupakan hibah dari H. Abdul Karim, warga Kecamatan Genteng, Banyuwangi. Dia merupakan penulis Alquran tersebut.

"Ditulis selama 6 bulan lebih. Alquran ini merupakan tulisan tangan dengan memakai tinta dan kertas khusus yang didatangkan dari Jepang. Memang H. Abdul Karim nazar akan menyumbangkan Alquran ini ke Masjid Baiturahman," ungkapnya.

Dibaca Saat Bulan Ramadan dan Syaban

Alquran Raksasa di Banyuwangi
Alquran Raksasa di Banyuwangi (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Alquran raksasa ini hanya dibaca pada bulan Ramadan yakni usai salat tarawih hingga pukul 22.00 WIB. Namun tidak menutup kemungkinan momentum kegiatan yang lain juga dibaca seperti pada acara sya’banan.

Agar tetap terjaga dengan baik, Alquran raksasa ini dirawat dan dibersihkan secara berkala. Sehingga kondisi tulisan dan warnanya tetap bagus sampai hari ini.

Koordinator tim Semaan Alquran raksasa, Ahmad Rifai menyatakan, kalau membaca Alquran kecil sudah biasa, tapi kalau Alquran raksasa luar biasa.

Jika belum terbiasa membaca Alquran raksasa ini menurutnya akan terbata-bata saat membacanya.

"Kalau sudah terbiasa Insyaallah jalan sendiri. Karena ukuran Alqurannya besar semakin semangat. Karena membacanya setahun sekali," ungkapnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya