Ngabuburit di Martajesah dan Kisah Santri Mimpi Basah

Di dunia para ulama, mimpi bukan sekedar kembang tidur, mimpi adalah isyarat malakut pada alam nasut. Hanya orang pilihan yang mampu menangkap isyarat mimpi dan Syaikhona Kholil adalah bintangnya.

oleh Musthofa Aldo diperbarui 11 Mei 2019, 21:47 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2019, 21:47 WIB
pasarean syaikhona kholil
beginilah suasana peziarah di Pasarean Syaikhona Kholil, letakknya di Desa Martajesah, Kabupaten Bangkalan.

Liputan6.com, Bangkalan Doa-doa tak pernah berhenti menggema di Martajesah. Selama 24 jam, pagi hingga malam, peziarah datang silih berganti dari penjuru nusantara, untuk ngalap berkah di makam [Syaikhona Kholil] (3492306 "").

Di kalangan peziarah lokal, ada kepercayaan, jika Istiqomah ziarah ke makam Syaikhona Kholil selama 40 kali tanpa putus, umpamanya setiap malam Senin, akan mudah diakses untuk menunaikan ibadah haji.

Tapi Martajesah bukan tempat yang baik untuk politikus. Banyak politisi yang gagal jika ziarahnya bermuatan politis. Maka, ketika Jokowi melakukan ziarah ke Pasarean Kiai Kholil, seorang tim suksesnya dari Bani Kholil, sebutan untuk mendukung [Syaikhona Kholil] (3492306 ""), mewanti-wanti agar Jokowi jangan ziarah, agar tak ditolak. Jokowi pun batal ziarah.

[bacajuga: Baca Juga] (3934070 3233130 3002622)

Justru Prabowo yang kemudian ziarah ke Martajesah dan hasil Pilpres mengisyaratkan dia akan kalah lagi. Saat Pilgub Jatim pun, Khofifah tak ziarah ke Martajesah. Yang datang ziarah Syaifullah Yusuf dan calon wakilnya Puti Guntur Soekarno dan hasil pasangan Syaifullah-Puti pun kalah.

Saya pun ke Martajesah Kamis sore, untuk ngabuburit sekaligus menemani Napak Tilas Habiburrahman, seorang guru yang sangat ingin tahu tentang bagaimana hidup Syaikhona Kholil setelah membaca buku 'Surat Kepada Anjing Hitam'.

Habib kaget tahu itu makam Kiai Abdul Latief, ayahanda Kiai Kholil ternyata tidak berada dalam kompleks Pasarean Martajesah. Makam Kiai Latief terletak di kompleks pemakaman biasa di Martajesah Utara. Pusaranya pun hanya tanah liat biasa.

Seorang musafir  mengatakan Mbah Latief orang yang alim dan ahli puasa. Ujian kealimannya adalah membawa penderita kusta dari Bangkalan ke Bawean dan tak seorang pun bersedia.

Kiai Latief lah yang kemudian berhasil menyeberangkan penderita kusta akut itu dengan perahu. Ternyata orang itu adalah Nabi Khidir yang dinyatakan sebagai penderita kusta. "Mbah Latief punya hati yang sangat welas asih," kata dia saat ditemui di sekitar Pasarean [Syaikhona Kholil] (3492306 "").

Santri Mimpi Basah

Prabowo Subianto
Calon Presiden Prabowo Subianto saat nyekar dan menabur bunga di Makam Syaikhona Kholil Bangkalan.

Nama lahir Syaikhona Kholil adalah Mohammad Kholil. Syaikhona adalah gelar yang berarti syekh kami atau guru kami. Sebab, santrinya yang lulus dari pesantren Kademangan diterima menjadi ulama besar Nusantara.

Salah satunya adalah Bahar bin Noerkhatim, salah satu pendiri Pondok Pesantren Sidogiri di Pasuruan, Jawa Timur.

Suatu hari, Bahar tidak ikut salat subuh berjamaah di musala karena junub karena mimpi buruk . Bahar kian kikuk karena wanita dalam mimpinya tak lain adalah istri gurunya Kiai Kholil.

Rupanya, Kiai Kholil tahu apa yang dihadiri Bahar, termasuk siapa wanita yang dimimpikan Bahar. Maka sebelum subuh, Kiai Kholil tampak marah besar. "Santri hubungan intim, santri hubungan intim," kata Kiai Kholil sambil menenteng sebilah pedang.

Kiai meminta kepada jamaah, siapa santri yang tidak berjamaah, dan hanya Bahar yang tak terlihat dalam saf malam itu. Maka santri pun diperintah mencari Bahar sampai ketemu dan dihadapkan meminta.

Setelah Bahar ketemu, ada tiga sanksi yang diberikan Kiai Kholil. Pertama menebang dua pohon bambu besar hanya menggunakan petok, celurit kecil khusus menyiangi rumput. Kedua, menghabiskan semua nasi yang disediakan di nampan dan menghabiskan semua buah-buahan dalam nampan besar. Bahar bisa menyelesaikan semua sanksi itu.

Kiai Kholil pun meminta Bahar pulang dan tak kembali lagi ke Bangkalan. Kiai Kholil lalu mengumumkan kepada seluruh santri bahwa semua ilmunya telah dicuri oleh Bahar.

Kelak, Bahar si pencuri ilmu itu menjadi orang alim, dia mengasuh salah satu pondok pesantren terbesar di Jawa Timur yaitu Pesantren Sidogiri di Pasuruan.

Begitulah, di dunia para ulama, mimpi bukan mimpi kembang tidur, mimpi adalah ucapan malakut pada alam nasut. Hanya orang pilihan yang mampu membicarakan mimpi, dan Syaikhona Kholil adalah ahlinya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya