Jelang Idul Fitri, Gunung-Gunung Api Diawasi

Kepala PVMBG Badan Geologi Bandung, Kasbani mengatakan, pihaknya akan meningkatkan pengawasan dan penjagaan gunung-gunung berapi di Indonesia jelang Idulfitri 1440 H.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 20 Mei 2019, 22:00 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2019, 22:00 WIB
Kepala PVMBG Kasbani
Kepala PVMBG Kasbani menyatakan pihaknya mengirimkan tambahan petugas ke pos pengamatan gunung api jelang Hari Raya Idulfitri. (Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Bandung, Kasbani mengatakan, pihaknya akan meningkatkan pengawasan dan penjagaan gunung-gunung berapi di Indonesia jelang Idul fitri 1440 H.

Kasbani menyebutkan, pihaknya akan menambah jumlah tenaga pengawas di beberapa gunung api yang berpotensi mengalami erupsi selama periode Lebaran 2019.

"Kami tambahkan tim ke beberapa titik. Jumlahnya tergantung dari kebutuhan, ada yang berjumlah dua orang bahkan sampai empat orang," kata Kasbani dalam jumpa pers di Kantor PVMBG Badan Geologi, Senin (20/4/2019).

Dia mengungkapkan, di beberapa gunung tertentu pengawasan dilakukan sangat intensif sebab memiliki potensi aktivitas berapi.

"Untuk Gunung Sinabung ada empat ahli, di Gunung Agung juga ada empat yang kita kirim dari Bandung. Petugas tambahan itu tidak termasuk lengamat yang sudah ada di pos pengamatan," ujarnya.

Berdasarkan data yang dimiliki PVMBG, terdapat berbagai bencana geologi yang terjadi di Indonesia. Sebanyak 127 gunung api aktif 69 di antaranya dipantau secara menerus oleh PVMBG karena dikategorikan ke dalam gunung api yang sangat aktif dan berisiko tinggi.

Selain menambah personil, Kasbani menyebutkan, antisipasi pengawasan kebencanaan jelang Lebaran juga dengan pemasangan sejumlah alat baru.

Teranyar, pihaknya melengkapi alat perekam aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau, yang sebelumnya rusak akibat erupsi dan vandalisme.

"Sejauh ini ada beberapa peralatan yang dirambahakan. Krakatau itu penambahan alat seismik," ujar Kasbani.

Daerah Rawan Longsor Dipetakan

Longsor
Sebuah tambang emas ilegal di Gunung Pongkor, Desa Bantar Karet, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, longsor pada Minggu, 12 Mei 2019. (Liputan6/Achmad Sudarno)

Dalam kesempatan Kasbani juga mengimbau masyarakat mewaspadai sejumlah titik wilayah yang rawan longsor. Wilayah tersebut berpotensi dipadati pemudik jelang Idulfitri 1440 H

“Longsor itu kan pemicunya adalah hujan. Pada bulan Juni nanti mulai intensitasnya memang menurun karena akan memasuki musim kemarau. Tapi tetap harus waspada,” kata Kepala PVMBG Kasbani saat ditemui di kantornya, Senin (20/5/2019).

Adapun titik-titik yang perlu diwaspadai yakni jalur perlintasan selatan Jawa dan juga jalur tengah antara Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Sedangkan di luar Jawa, Kasbani mengimbau lokasi rawan longsir di kawasan Sumatera. Jalur itu di antaranya Padang sampai Bukittinggi.

“Untuk prakiraan jalur longsor, kami sudah petakan dalam waktu bulan Mei dan sudah kami terbitkan kepada pemerintah daerah terkait. Nanti pada bulan Juni juga akan kami siapkan untuk antisipasi daerah mana saja yang rawan longsor,” kata Kasbani.

Peta kawasan rawan longsor dan bencana geologi lainnya sebagai acuan pemerintah daerah dalam mengantisipasi jalur mudik.

“Juga jalur-jalur jalan yang mungkin banyak pemudik itu kami siapkan petanya. Jalurnya sendiri hampir sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Nanti dirangkum dalam peta daerah mana yang berpotensi dan kami sampaikan di website PVMBG,” ujar Kasbani.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya