IMF Pangkas Pertumbuhan Ekonomi Indonesia jadi 4,7% pada 2025, Ini Penyebabnya

IMF pangkas pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,7% pada 2025 dan 2026. Perkiraan ini lebih rendah dari sebelumnya 5,1%.

oleh Agustina Melani Diperbarui 23 Apr 2025, 12:53 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2025, 12:36 WIB
FOTO: IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Dana Moneter Internasional atau the International Monetary Fund (IMF) memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi di Asia termasuk Indonesia pada 2025. (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Dana Moneter Internasional atau the International Monetary Fund (IMF)  memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi di Asia termasuk Indonesia pada 2025.

Dalam laporan World Economic Outlook edisi April 2025 yang dikutip Rabu (23/4/2025), IMF pangkas pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,7% pada 2025 dan 2026. Prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia ini lebih rendah dari sebelumnya 5,1%.

IMF menyebutkan untuk negara berkembang, pertumbuhan ekonomi diperkirakan turun menjadi 3,7% pada 2025, dan kembali naik menjadi 3,9% pada 2026. Sebelumnya diperkirakan pertumbuhan mencapai 4,3% pada 2024. Angka ini masing-masing 0,5 dan 0,4 persentase poin lebih rendah dibandingkan proyeksi WEO pada Januari 2025.

Setelah mengalami perlambatan pada 2024, pertumbuhan di negara berkembang dan maju di Asia akan turun menjadi 4,5% pada 2025 dan 4,65 pada 2026.

IMF menyebutkan, negara-negara berkembang dan maju terutama negara ASEAN paling terpengaruh dari dampak tarif dagang yang diumumkan Pemerintah Amerika Serikat (AS) pada April 2025.

Selain itu, alasan ketegangan perdagangan dan ketidakpastian kebijakan yang tinggi berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi utama di Asia pada 2025. IMF memangkas proyeksi Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2025 untuk China dan India masing-masing 4% dan 6,2%, turun dari perkiraan Januari masing-masing sebesar 4,6% dan 6,5%.

Target pertumbuhan PDB China resmi ditetapkan sekitar 5% pada 2025. Sedangkan India prediksi pertumbuhan ekonomi 6,5% untuk tahun fiskal 2025 yang berjalan dari April 2025-Maret 2026.

Selain itu, IMF juga memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi Jepang menjadi 0,6% dari 1,1%. Jepang memiliki proyeksi pertumbuhan 1,1% untuk tahun fiskal 2025 yang juga berlangsung dari April 2025-Maret 2026.

IMF Pangkas Pertumbuhan Ekonomi Global

Hiruk Pikuk Perjalanan Warga AS Sambut Libur Natal dan Tahun Baru
Seorang wanita bergegas ke terminal setelah diturunkan di Bandara Internasional Los Angeles, Los Angeles, Amerika Serikat, 19 Desember 2022. Liburan Natal dan Tahun Baru bagi sebagian warga Amerika Serikat dan Eropa tahun ini menghadirkan kekhawatiran karena tekanan ekonomi. (AP Photo/Jae C. Hong)... Selengkapnya

IMF juga menurunkan pertumbuhan ekonomi global menjadi 2,85 dari 3,3% pada 2025. IMF mengatakan, tarif yang diumumkan oleh AS dan mitra dagangnya merupakan guncangan negatif yang besar terhadap pertumbuhan.

IMF menambahkan ketidakpastian yang menyertai langkah-langkah ini juga berdampak negativf pada aktivitas ekonomi dan prospek sehingga lebih sulit dari biasanya untuk proyeksi yang konsisten.

Prediksi IMF juga hadir saat perusahaan riset dan bank memangkas pertumbuhan untuk ekonomi Asia.

Sebelumnya pada April, ekonom Goldman Sachs menurunkan perkiraan PDB China pada 2025 menjadi 4% dari 4,5%. Hal ini seiring dampak dari peningkatan tarif AS pada barang-barang China. Matixis juga memangkas perkiraan PDB China menjadi 4,2% pada 2025, turun dari 4,7% sebelumnya.

Selain itu Fitch juga menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi India menjadi 6,2% dari 6,3%. Hal ini seiring lingkungan ekonomi global yang memburuh yang disebabkan oleh perang dagang AS-China yang semakin memanas.

Perang Tarif

Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Dok. AFP)
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Dok. AFP)... Selengkapnya

Sejak menjabat pada 20 Januari, Presiden AS Donald Trump telah mengenakan tarif pada impor baja, aluminium, dan mobil sebelum mengumumkan tarif timbal balik yang besar-besaran pada hampir di setiap negara di dunia pada 2 April 2025.

Hampir seminggu kemudian, ia menangguhkan tarif timbal balik, ini hanya menyisakan bea dasar sebesar 10% pada semua negara kecuali China. Setelah salilng berbalas tarif, tarif AS terhadap China kini menyentuh 245% untuk beberapa barang. Sedangkan China telah mengenakan bea masuk 125% untuk impor AS dan berjanji berjuang sampai akhir.

Sebaliknya, Jepang dann India telah mengambil sikap yang lebih lunak terhadap Trump dengan Jepang mengirimkan delegasi perdagangan untuk berbicara dengan mitranya di Amerika Serikat.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya