Begini Strategi Ridwan Kamil Hadapi Kekeringan di Jawa Barat

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil punya strategi tersendiri hadapi kekeringan di wilayahnya.

oleh Arie Nugraha diperbarui 05 Jul 2019, 14:23 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2019, 14:23 WIB
Area pesawahan di wilayah Wanaraja Garut, nampak mulai mengalami kekeringan akibat kemarau panjang tahun ini
Area pesawahan di wilayah Wanaraja Garut, nampak mulai mengalami kekeringan akibat kemarau panjang tahun ini (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan ada beberapa strategi untuk menanggulangi kekeringan musim kemarau yang terjadi sekarang ini. Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak musim kemarau sendiri akan terjadi pada September 2019.

Menurut Ridwan Kamil ada dua dampak akibat kekeringan di musim kemarau, kekurangan pasokan air bersih serta pengairan atau irigasi areal pesawahan. Untuk mengatasi kekurangan air bersih, Kamil meminta kepada masyarakat agar berhemat dalam penggunaannya.

"Kedua kita sudah punya SOP, kepada PDAM - PDAM diseluruh Jawa Barat untuk menyediakan layanan ekstra. Salah satunya menjual air yang harganya terjangkau dengan jemput bola. Jadi mendatangi titik - titik keramaian daerah - daerah warga yang membutuhkan air bersih," katanya, Jumat (5/7/2019).

Sedangkan untuk masalah kurangnya pasokan air di areal pesawahan, Kamil mengatakan telah memerintah otoritas sumber daya air agar mengatur debit air yang hendak dikucurkan. Hal itu untuk mengatur debit air agar tidak boros yang melewati jalur irigasi.

Adanya saluran irigasi yang rusak, Kamil mengaku pemerintah provinsi bersama kabupaten kota dan desa akan sesegera mungkin melakukan perbaikan. Anggaran perbaikannya dapat dikucurkan dari tiga tingkatan pemerintah tersebut.

"Saya kira itu tanggung jawabnya tiga pihak ya. Biasanya di anggaran desa sudah ada, kedua di dana kota kabupaten khususnya, ketiga dari provinsi. Kita carikan solusi memperbaiki irigasi yang rusak," ujar Kamil.

Namun, masalah kekeringan kerap menimpa areal persawahan setiap tahunnya di musim kemarau bukan hanya masalah irigasi saja. Melainkan pasokan air yang terbatas.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat merencanakan akan melakukan tindakan rekayasa cuaca. Tetapi itu akan dipertimbahkan dahulu keefektifannya, disebabkan ongkos tindakan tersebut mahal. 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya