Ridwan Kamil Minta Warga Hemat Air Selama Kemarau

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Kang Emil mengajak seluruh warga Jawa Barat untuk menghemat air selama musim kemarau.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jul 2019, 13:29 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2019, 13:29 WIB
Usai Walikota Solo, Giliran Ridwan Kamil Silaturahim ke Rumah Ma'ruf Amin
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin memberi keterangan kepada awak media di Jakarta, Selasa (12/2). Sebelumnya Ma'ruf Amin telah menerima kunjungan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmoko. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Kang Emil mengajak seluruh warga Jawa Barat untuk menghemat air selama musim kemarau tahun ini.

"Untuk yang sifatnya air bersih kita mengimbau agar masyarakat menghemat air," kata Emil dikutip Antara, Jumat (5/7/2019).

Dia mengatakan berdasarkan keterangan BMKG puncak musim kemarau tahun 2019 akan terjadi di bulan September dan biasanya musim kemarau ini memiliki dua dampak. 

Dampak yang pertama, kata dia, ialah terhadap suplai air bersih yang biasa digunakan oleh warga dan juga dampak irigasi di pertanian.

"Dan kita sudah punya SOP kepada PDAM di seluruh Jabar untuk menyediakan layanan ekstra di antaranya menjual air yang harganya terjangkau dengan jemput bola. Jadi mendatangi daerah-daerah atau titik warga yang membutuhkan air bersih," katanya.

Sedangkan terkait dengan kekeringan yang melanda persawahan, lanjut Emil, pihaknya telah berkoordinasi dengan PSDA agar memonitor penurunan debit air di sistem irigasi.

"Tolong diatur debitnya tidak sederas musim penghujan. Jadi aliran tetap ada tetapi dengan jumlah volume yang dihemat dan dikurangi kepada yang benar-benar kering," katanya.

Jika sudah mendesak dan wilayah terdampak kekeringan meluas, kata Emil, pihaknya juga akan mencarikan solusi lain untuk mengatasi kekeringan yakni dengan melakukan rekayasa cuaca.

"Yang tentunya harus dilihat efektivitas karena harganya juga tidak murah tapi bukan tidak mungkin itu jadi solusi untuk daerah daerah yang kondisi ekstrem," katanya menambahkan.

 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya