Info Potensi Gempa Magnitudo 8,5 di Lombok Bikin Resah Warga

Pemberitaan soal potensi gempa Magnitudo 8,5 yang bakal terjadi di selatan Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, membuat resah warga setempat.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jul 2019, 15:12 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2019, 15:12 WIB
Bangunan Luluh Lantak, Korban Gempa Lombok Salat di Luar Ruangan
Seorang wanita berdoa di depan puing-puing bangunan di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (11/8). BNPB menyatakan gempa Lombok hingga saat ini telah menewaskan 387 orang. (AP Photo/ Firdia Lisnawati)

Liputan6.com, Mataram - Pemberitaan soal potensi gempa bumi Magnitudo 8,5 yang bakal terjadi di selatan Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, membuat resah warga setempat.

"Trauma kita terhadap gempa tahun lalu saja belum hilang, sekarang ada berita lagi bahwa ada potensi gempa yang lebih besar disertai tsunami," kata Ropiah (55) warga Kota Mataram, dikutip Antara, Jumat (5/7/2019).

Ropiah sangat menyayangkan adanya informasi akan terjadinya gempa dan tsunami di Pulau Lombok, apalagi dalam kondisi saat ini dimana masyarakat yang terdampak baru saja merasakan ketenangan mencoba lepas dari trauma.

"Kita sudah tenang-tenang dan mulai memperbaiki rumah yang rusak akibat gempa, kini sudah ada informasi potensi gempa lagi. Ini tentunya sangat meresahkan apalagi untuk kita yang masyarakat awam," katanya.

Ropiah mengatakan, saat gempa Agustus 2018, hampir tiga bulan tidur di pengungsian karena takut terjadi gempa susulan. Belum lagi kondisi rumahnya yang mengalami retak sehingga dirinya tidak berani tidur di dalam rumah.

"Sampai saat ini, saya masih belum berani tidur di kamar. Setiap malam tidur di ruang tamu supaya mudah keluar rumah saat terjadi gempa atau bencana lainnya," ujarnya.

Hal senada juga dilontarkan Ismi salah satu warga Sekarbela, Mataram, yang juga mengaku resah dengan pemberitaan potensi gempa bumi itu.

Ismi bahkan sempat meminta suaminya menjual aset yang ada di Mataram, dan pindah ke kabupaten/kota lain yang dianggap lebih aman dan nyaman. "Pemberitaan tentang potensi gempa dengan kekuatan 8,5 Magnitudo, buat kita resah dan pastinya mengganggu konsentrasi kita beraktivitas," katanya.

Ia berharap pemerintah bisa lebih bijak lagi menyampaikan informasi tentang potensi bencana pada satu daerah agar masyarakat tidak resah dan panik.

Sebelumnya, Gubernur Nusa Tenggara Barat H Zulkieflimansyah meminta masyarakat tidak panik menyikapi pemberitaan potensi gempa berkekuatan Magnitudo 8,5 yang akan terjadi di selatan Pulau Lombok.

"Jangan panik dan takut. Di Jepang, informasi itu satu hal yang biasa, apalagi kita sedang masuk dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi setelah gempa 2018," ujarnya.

 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya