Ditabrak Kapal Panama, Crane Peti Kemas Pelabuhan Semarang Ambruk

Saat hendak bersandar di dermaga, MV Soul of Luck menyenggol crane hingga ambruk dan menimpa truk peti kemas di bawahnya.

oleh Felek Wahyu diperbarui 15 Jul 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2019, 10:00 WIB
crane ambruk semarang
MV Soul of Luck yang menyenggol sebuah crane peti kemas di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang akhirnya hanya bersandar di dermaga. (foto: Liputan6.com / edhie prayitno ige)

Liputan6.com, Semarang - Crane di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang roboh, Minggu 14 Juli 2019 akibat ditabrak kapal tunda yang memandu kapal pengakut petikemas MV Soul of Luck. Sebuah kapal pengangkut peti kemas dan sejumlah truk pengangkut peti kemas rusak.

Dilaporkan tidak ada korban jiwa namun seorang operator truk, Heri Setiawan harus dilarikan ke IGD RS Pantiwiloso Dr.Cipto Semarang. Ia menderita luka robek pada mulut sebelah kanan dan memar pada pipi sebelah kanan. Truk yang sedang dia kemudikan tertimpa crane yang roboh itu.

Menurut Kepala KSOP Kelas I Tanjung Emas Semarang, Anwar Wahid ambruknya crane di dermaga TPKS itu akibat disenggol kapal MV. Soul of Luck yang diageni oleh PT. Layar Sentosa. Bukan oleh kapal tunda yang bertugas memandu.

"Kapal kontainer ini berbendera Panama. Registrasi IMO 9148647, berlayar dari  Pelabuhan Port Klang Malaysia pada tanggal 11 Juli 2019 dan tiba di Pelabuhan Semarang 14 Juli 2019 pukul 17.10 WIB," kata Anwar Wahid.

Diakui oleh Wahid,bahwa kecelakaan ambruknya crane di TPKS Pelabuhan Tanjung Emas  ini melibatkan kapal tunda KT Jayanegara 304, KT Jayanegara 201 yang dioperasikan oleh PT PMS, anak perusahaan PT Pelindo 3. Kapal MV Soul of Luck memiliki bobot GT 16.915 dengan panjang 168.05 meter serta lebar 27 meter.

Simak video pilihan berikut:

 

Klaim Tak Mengganggu Ekspor Impor

crane ambruk semarang
Sebuah head truck tertimpa crane yang roboh menyebabkan operatornya terluka. (foto: Liputan6.com / edhie prayitno ige)

Wahid mengaku pihaknya terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan PT. Pelindo 3 sebagai induk usaha perusahaan jasa pandu tersebut.

Wahid memastikan pelayanan kepelabuhanan tetap berjalan seperti biasanya meski lokasi kejadian sudah disterilkan.

"Saat ini lokasi kejadian telah disterilkan namun layanan kepelabuhanan terus berjalan seperti biasanya. Kami akan berkoordinasi dengan KNKT untuk menginvestigasi penyebab kejadian tersebut," kata Wahid.

Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) melayani pelayaran domestik dan internasional. Berdasar catatan, aktivitas ekspor dan impor lebih besar dibanding aktivitas domestik. Ekspor Jawa Tengah (Jateng) tertinggi adalah garmen, furnitur, dan kayu.

Sementara itu, komoditas-komoditas impor Jateng tertinggi melalui TPKS antara lain tekstil dan bahan tekstil. Selain itu, impor komoditas seperti makanan dan bibit-bibit tumbuhan juga ada yang melalui terminal ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya