Usir Aura Negatif, Kader PDIP Bali Gelar Tradisi Matur Piuning Saat Kongres

Persembahyangan digelar secara Hindu dan dilakukan sebelum dan saat helatan lima tahunan partai PDIP di Bali.

oleh Dewi Divianta diperbarui 07 Agu 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2019, 16:00 WIB
Jelang Kongres, PDIP Bali gelar persembahyangan
Jelang Kongres, PDIP Bali gelar persembahyangan (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Denpasar - Jelang kongres ke-5 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), kader PDIP Provinsi Bali menggelar persembahyangan. Ketua Bidang Spiritual dan Upakara DPD PDIP Bali, Ni Made Sumiati menjelaskan persembahyangan digelar secara Hindu dan dilakukan sebelum dan saat helatan lima tahunan partai berlambang banteng moncong putih itu di Bali.

"Kita matur piuning sebelum Kongres ke-5 PDIP. Dalam bahasa Jawa-nya kulonuwun atau meminta restu Tuhan Yang Maha Esa," kata Sumiati ditemui Liputan6.com di DPD PDIP Bali, Selasa (6/8/2019).

Ia menjelaskan, panitia akan melaksanakan persembahyangan di sebelas lokasi pura di seluruh Bali. Bahkan, persembahyangan nantinya akan digelar setiap hari pada saat kongres berlangsung.

"Upacara di DPD PDIP Bali namanya Manca Kelud Meduka. Tujuannya membersihkan Bhuana Agung, alam semesta," katanya.

Menurutnya, upacara atau persembahyangan itu juga diselenggarakan untuk meminimalisasi aura negatif selama kongres digelar.

"Butakala kita berikan sesajen, makanan. Tujuannya agar kongres berjalan aman, lancar, dan nyaman, peserta kongres tidak kemasukan roh lain. Kita juga akan upacara di hotel arena kongres. Tujuannya, di sana kita batasi agar tidak ada energi negatif masuk. Ruangan dan tempat tidur juga kita sembahyangi agar kekuatan positif akan merasuki jiwa dan yang negatif tidak masuk," katanya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya