Liputan6.com, Jayapura - Nyawa Pratu Sirwandi M. Zahidillah (23) tak lagi tertolong. Ia mengembuskan napas terakhir di ICU RSUD Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Sabtu, 17 Agustus 2019, sekitar pukul 21.35 WIT, tepat pada hari kemerdekaan RI.
Pratu Sirwandi merupakan anggota Yonif RK 751/VJS yang tergabung dalam Pamrahwan di Kabupaten Nduga.
Tubuh Pratu Sirwandi tertembak pada bagian dada tembus perut. Tembakan maut itu dilakukan oleh KKSB kelompok Egianus Kogoya saat mengawal konvoi dari Distrik Mbua ke Wamena pada Jumat (16/8/2019) sekitar pukul 15.30 WIT, saat melewati KM 39 Jalan Trans Papua, Wamena-Habema.
Advertisement
Baca Juga
"Padahal, Pratu Sirwandi akan diterbangkan ke RSPAD Jakarta untuk pengobatan lanjutan. Ia prajurit sejati, karena telah gugur mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Atas dedikasinya, ia mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat menjadi Prajurit Kepala (Praka) Anumerta," kata Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol CPl Eko Daryanto, Minggu (18/8/2019).
Praka Anumerta Sirwandi M Zahidillah lahir di Sakra, Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada 24 April 1996. Ia adalah putra dari pasangan Baharuddin dan Ramlah.
Praka Sirwandi menyelesaikan pendidikan Secata dengan kejuruan Infanteri di Rindam IX/Udayana tahun 2015 dan langsung mendapat penugasan sebagai Tabakpan di Kompi D Yonif RK 751/VJS Kodam XVII/Cenderawasih, Papua.
Â
Jenazah Dikirim ke Kampung Halaman
Minggu sore (18/8/2019), jenazah Praka Sirwandi diterbangkan dengan maskapai Batik Air tujuan Makassar dan selanjutnya akan diterbangkan ke kampung halamannya.
Upacara tradisi persemayaman di Mayonif RK 751/VJS digelar hingga pada pukul 15.45 WIT dan dilanjutkan upacara tradisi pelepasan jenazah di Bandara Sentani. Danrem 172/PWY, Kolonel Inf J Binsar Sianipar bertindak sebagai Irup pelepasan jenazah di Mako Yonif RK 751/VJS.
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah almarhum Praka Anumerta Sirwandi.
Kontak tembak yang menyebabkan gugurnya Praka Sirwandi terjadi ketika konvoi kendaraan logistik satgas yang mengangkut 12 prajurit diadang KKSB dekat Danau Habema. Saat itu, mereka dalam perjalanan kembali ke Wamena usai mengantar logistik ke Distrik (kecamatan) Mbua, Kabupaten Nduga.
Kontak tembak yang berlangsung selama kurang lebih 20 menit dilakukan dari arah kanan dan kiri jalan dari arah perbukitan dan Danau Habema.
Advertisement