Air Sungai Progo untuk Kulon Progo dan Bantul

Bendung Kamijoro berada di perbatasan antara Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulonprogo.

oleh Yanuar H diperbarui 22 Agu 2019, 07:00 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2019, 07:00 WIB
Bendungan Kamijoro
Bendung Kamijoro berada di perbatasan antara Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulonprogo. Melintasi sungai Progo menjadikan air sungai Progo dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan air.

Liputan6.com, Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan pemenuhan kebutuhan air yang besar di tahun mendatang dengan melakukan kerjasama dengan pihak lain. Penyiapan kebutuhan air ini melalui kerjasama menyuplai air di daerah Bantul dan Kulonprogo dengan Sistem Penyediaan Air Minum Kamijoro.

"Tahun 2025 mendatang, DIY harus menyediakan suplai air 25.000 sampai 27.000 liter/detik karena jumlah penduduk DIY saat itu diperkirakan mencapai 4 juta jiwa," kata Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat Penyiapan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (PKBU) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Kamijoro, di Gedhong Pracimosono, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta Rabu (21/08/2019).

Sultan mengatakan hilangnya mata air yang berasal dari lereng Merapi karena erupsi 2004 dan 2010 membuat Pemda DIY harus bekerja ekstra untuk menyediakan air bersih. Oleh karena itu langkah ini merupakan tanggung jawab Pemerintah Daerah dan Pemerintah Kabupaten/Kota dengan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan.

“SPAM Kamijoro saya harapkan bisa memberikan fasilitas air untuk masyarakat di Kabupaten Bantul, Kulon Progo serta Yogyakarta Internasional Airport,” ujar Sultan

Menurut Sultan dengan ketersediaan air bersih ini dapat menaikkan taraf ekonomi masyarakat. Sehingga perlu mengembangkan potensi air demi melayani kebutuhan masyarakat.

"Jangan sampai karena tidak mampu mengelola air dengan baik, terjadi penurunan kualitas sanitasi di DIY yang sebelumnya telah dinilai bagus," katanya.

Melihat kondisi kebutuhan air ini menurutnya investasi Sumber Daya Air tidak murah maka, Pemkab dan Pemkot dapat mengelola air dengan sebaik-baiknya. Sultan meminta agar perlunya pengadaan air melalui Bumdes karena sudah sekitar 6 tahun DIY berkonsentrasi pengelolaan air melalui Bumdes ini.

Awalnya ada empat kelompok pada enam tahun silam, saat ini sudah menjadi 983 kelompok masyarakat.

"Kalau mereka menejemennya bagus dan saluran makin panjang, kelompok ini tidak mampu urunan lagi, kita bantu dengan pinjaman. Kita verifikasi tiap tahun bagaimana perkembangannya,” paparnya.

Bupati Kulon Progo Sutedjo menyatakan adanya MoU Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Kamijoro ini dapat memenuhi kebutuhan air bersih di kawasan industri Kulon Progo, Yogyakarta Internasional Airport, Pelabuhan Tanjung Adikarto, pengembangan Kawasan Industri Wates Baru. Tejo mengatakan pihaknya akan lebih menggali potensi air untuk pemenuhan kebutuhan Kulon Progo.

“Kalau nanti alokasi air dari Kamijoro ini mampu 500 liter/detik, nanti 300 liter/detik untuk Kulon Progo, dan 200 liter/detik untuk Bantul. Memang kebutuhan kami nanti ke depannya masih banyak. Kalau sekarang ini masih cukup, tapi nanti ke depannya masih kurang banyak,” papar Tedjo.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya