Liputan6.com, Yogyakarta - Pemuda Partai Golkar DIY yang tergabung dalam Persaudaraan Pemuda Golkar (PPG) DIY berkumpul di kawasan Kotabaru Yogyakarta, Senin (9/9/2019). Puluhan orang yang berada di tempat itu menyuarakan pernyataan sikap yang mewakili 1.500 suara pemuda dari berbagai organisasi Golkar DIY.
Pernyataan sikap yang digelontorkan ke publik itu berkaitan dengan kepemimpinan Haryadi Suyuti sebagai Ketua DPD Golkar DIY. Wali Kota Yogyakarta itu terpilih sebagai ketua DPD Golkar DIY secara aklamasi pada Musyawarah Daerah (Musda) IX 2017.
"Kami mempertanyakan loyalitas dan militansi Haryadi Suyuti sebagai Ketua DPD Partai Golkar DIY dan menuntut pertanggungjawaban Haryadi Suyuti atas kinerjanya dengan bentuk pengunduran diri secara terhormat," ujar Hasan Syaifullah, Ketua PPG DIY.
Advertisement
Baca Juga
Ia meminta kepada DPP Partai Golkar untuk menunjuk Plt Ketua DPD partai Golkar DIY yang memiliki loyalitas dan integritas paling lambat pertengahan Oktober 2019. Hal ini berkaitan dengan pengamanan musyawarah nasional (munas) Partai Golkar pada Desember 2019 dan Pilkada serentak 2020 di DIY.
Hasan Juga mengapresiasi seluruh jajaran pengurus Partai Golkar DIY yang sudah bekerja keras, berjuang dengan pikiran, tenaga, dan materi untuk membesarkan Partai Golkar DIY tanpa pamrih.
Pernyataan sikap ini akan diserahkan ke kantor DPD Partai Golkar DIY dan dikirimkan ke kantor DPP Partai Golkar di Jakarta.
Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Sleman Ihwan Setiawan mengaku kecewa dengan kinerja Haryadi Suyuti selama memimpin Partai Golkar DIY. Sebab, hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
"Kami tidak menyiapkan pengganti beliau, tetapi setelah beliau (Haryadi Suyuti) mengundurkan diri, mekanisme di Partai Golkar pasti berjalan," ucapnya.
Tidak Menepati Janji dan Kerap Mangkir
Wakil Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) DIY Herdimas Nugraha mencontohkan kinerja Haryadi Suyuti yang dianggap gagal dalam memimpin Partai Golkar DIY.
Dalam pemilihan legislatif (Pileg) 2019, Haryadi pernah berjanji di hadapan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto akan menambah dua kursi untuk Partai Golkar di DIY, dari delapan menjadi 10 kursi. Faktanya, Partai Golkar hanya memperoleh lima kursi.
"Ketua DPD Golkar DIY tidak berperan aktif, tidak ada karya nyata, tidak ada dukungan kebijakan, dan dalam rapat atau pertemuan sengaja mangkir mungkin," kata Dimas.
Ia menuturkan Partai Golkar terbiasa berdiskusi dengan organisasi-organisasi di dalamnya melalui petunjuk ketua. Namun, hal itu tidak pernah ditemui selama kepemimpinan Haryadi Suyuti. Bahkan, seusai Pemilu, Haryadi baru satu kali hadir dalam pertemuan.
Menurut Dimas, kesepakatan ini mendapat dukungan dari akar rumput dan kader Partai Golkar. Secara personal, mereka tidak bermasalah dengan Haryadi Suyuti. Namun, mereka mempertanyakan kinerja Wali Kota Yogyakarta itu di dalam partai.
Terpisah, Haryadi Suyuti memilih untuk mengikuti proses mekanisme Partai Golkar. "Masukan seperti itu nanti dibahas di partai politik," tuturnya.
Ia juga enggan berkomentar banyak soal tudingan tidak bekontribusi untuk Partai Golkar DIY. Haryadi justru mempertanyakan ukuran kontribusi yang dimaksud.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement