Liputan6.com, Denpasar - Serka I Dewa Gede Astawa menuntaskan misi berlari mengelilingi Pulau Bali sejauh 374 kilometer. Bertepatan dengan puncak HUT ke-74 TNI, Serka Dewa Astawa tiba di Lapangan Renon, Denpasar sekitar pukul 8.30 Wita.
Ia menyerahkan bendera Merah Putih kepada Panglima Kodam (Pangdam) IX/Udayana, Mayjen TNI Benny Susianto didampingi Gubernur Bali Wayan Koster dan Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose.
Penyerahan bendera Merah Putih sebagai tanda jika ia telah menuntaskan misi berlari mengelilingi Bali dalam rangka HUT ke-74 TNI. pada kesempatan itu, Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Benny Susianto menyematkan medali dan sertifikat sebagai tanda jasa pengabdian anggota Kodim 1626/Bangli ini.
Advertisement
Menurut Pangdam, Serka Dewa Astawa berlari rata-rata 100 kilometer yang dibagi menjadi empat etape selama empat hari sejak berlari pada Selasa 1 Oktober 2019.
"Serka Dewa Astawa ini rata-rata berlari 100 kilometer. Baru di etape terakhir dia berlari 74 kilometer," kata Pangdam, Sabtu (5/10/2019).
Baca Juga
Pangdam mengaku sempat menemani Serka Dewa Astawa berlari. Tepatnya di etape terakhir atau rute Jembrana-Denpasar, Pangdam ikut berlari sejauh lima kilometer.
"Saya menemani dia dari Jembrana lima kilometer. Saya sudah capek, dia masih senyum-senyum," cerita Pangdam.
Pangdam berharap aksi Serka Dewa Astawa pada event yang diberi nama 'Run for Bali' itu semakin meneguhkan TNI yang profesional dan menjadi kebanggaan rakyat.
"Ini (aksi Serka Dewa Astawa) merupakan gambaran prajurit yang profesional. Mudah-mudahan kami bisa terus menunjukkan profesionalisme dan menjadi kebanggaan rakyat Indonesia," harap Pangdam.
Pada kesempatan sama, Pangdam menjelaskan, di usia 74 tahun masih banyak yang harus dilakukan oleh TNI.
"Kami ucapkan terima kasih atas dukungan dan support dari masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Bali. Masih banyak hal yang belum dilakukan. Kami siap terima koreksi dan masukan serta perbaikan dari semua komponen bangsa," tuturnya.
Ia menegaskan jika selama ini TNI selalu berbuat untuk kepentingan rakyat, karena tentara dilahirkan untuk mrnjaga bangsa dan rakyat Indonesia.
"Apa yang kami persembahkan untuk bangsa. Kami siap menjaga dan mengawal bangsa ini dengan sebaik-sebaiknya. Kami siap mengemban tugas dengan ikhlas, karena kekuatan kami ada di rakyat. TNI itu dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat," kata Pangdam.