Kabut Asap Makin Pekat, Ibu Pemilik Anak Balita di Solok Selatan Mulai Khawatir

Orangtua pemilik anak balita di Solok Selatan, Sumatera Barat, mulai khawatir dengan kabut asap yang makin pekat.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Okt 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2019, 17:00 WIB
Kabut Asap Sumbar
Kabut asap yang makin pekat di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, memaksa pemkab setempat meliburkan aktivitas belajar mengajar di sekolah selama 2 hari, mulai Rabu (25/9/2019). (Liputan6.com)

Liputan6.com, Solok Selatan - Orangtua pemilik anak balita di Solok Selatan, Sumatera Barat, mulai khawatir dengan kabut asap yang makin pekat. 

Rita, salah seorang ibu di Padang Aro, Rabu (16/10/2019) mengatakan, anaknya yang baru berusia dua tahun sudah mulai batuk-batuk sejak dua hari ini atau semenjak kabut asap semakin tebal menyelimuti daerah itu.

"Kami sebagai orangtua yang memiliki balita sangat khawatir anak terkena penyakit akibat kabut asap yang semakin tebal bahkan sudah berbau," katanya seperti dikutip laman Antara. Apalagi, ujar dia, balitanya juga tidak mau dipasangkan masker untuk mengurangi risiko terkena penyakit.

Tak hanya itu, orangtua juga kesulitan mencegah anak bermain di luar terutama balita yang belum bisa diberi penjelasan. Rita mengatakan, jangankan anak-anak ia saja sudah merasakan mata perih serta agak sesak saat bernafas karena tebalnya kabut asap.

"Kita saja orangtua sudah mulai sesak napas karena tebalnya asap," ujarnya.

Orangtua lainnya Yosa mengatakan, dirinya juga khawatir akan kesehatan anaknya sebab kabut asap tambah tebal setiap harinya.

"Anak saya baru tiga tahun dan sangat mudah terserang penyakit pernapasan karena kondisi asap semakin parah," katanya.

Dia menyebutkan, kabut asap hari ini merupakan yang paling tebal bahkan lebih parah dibanding September lalu.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Solok Selatan, Inroni Muharamsyah mengatakan, pihaknya akan segera melaksanakan rapat koordinasi dengan lintas sektor mencari solusi kabut asap yang semakin tebal.

Dia mengatakan, saat ini pihaknya mendapat informasi kalau titik api kebakaran hutan dan lahan ada di Provinsi Jambi, Sumatera Selatan dan Lampung.

"Di tempat kita tidak ada kebakaran lahan sehingga asap ini memang kiriman dari provinsi lain," ujarnya.

Dia mengimbau masyarakat untuk selalu menggunakan masker untuk mengurangi risiko terpapar penyakit akibat kabut asap.

"Masyarakat diimbau mengurangi aktivitas di luar ruangan," katanya menambahkan.

 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya