Buntut Panjang Kasus Siswa SMK Aniaya Guru di Manado

Dampak dari pembekuan SMK Ikhthus Manado, siswa lain disarankan untuk segera mencari sekolah baru.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 29 Okt 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2019, 17:00 WIB
Ilustrasi Pembunuhan (iStock)
Ilustrasi Pembunuhan (iStock)

Liputan6.com, Manado - Peristiwa tragis terbunuhnya Alaxander Pangkey, guru agama SMK Ikhthus Manado di tangan siswanya sendiri, FL (16), membuat sekolah kejuruan itu dibekukan sementara oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Keputusan pembekuan sementara itu diambil setelah Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Utara bersama perwakilan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membahas ihwal kejadian yang menghebohkan dunia pendidikan tersebut.

"Setelah melalui pembahasan bersama antara Kemdikbud dan Pemprov Sulut, akhirnya dikeluarkan rekomendasi untuk membekukan sementara SMK Ikhthus Manado," Kata Kadis Pendidikan Provinsi Sulawesi Utara, Grace Punuh, Senin 28 Oktober 2019.

Tidak disebutkan berapa lama SMK Ikhthus Manado akan dibekukan. Namun, Grace telah meminta seluruh siswa sekolah kejuruan tersebut untuk pindah ke sekolah lain.

"Dibekukan hingga waktu yang belum ditentukan. Dinas Pendidikan akan memfasilitasi para siswa untuk pindah ke sekolah-sekolah terdekat atau mengikuti program paket C," ujar Grace.

Grace mengatakan, hasil rekomendasi tersebut keluar setelah adanya penelusuran tim investigasi di lapangan. "Tim investigasi itu terdiri dari Kemendikbud dan Dinas Pendidikan Sulut," ujarnya.

Saat ini, ada 56 siswa tercatat bersekolah di SMK Ikhthus Manado. Sementara, total pengajar di sekolah itu hanya enam orang. 

Sebelumnya, peristiwa tragis menimpa guru agama SMK Ikhthus Manado, Alexander Pangkey, warga Desa Sasaran, Kecamatan Tondano Utara, Kabupaten Minahasa, Sulut, pada Senin 21 Oktober 2019. Pria tambun itu tewas di tangan siswanya sendiri, FL (16), dengan sejumlah luka tusukan.

Kejadian tersebut berawal dari teguran yang ditujukan kepada sang siswa karena merokok di lingkungan sekolah. Tidak terima dengan teguran itu, FL kembali ke rumahnya dan mengambil pisau. Setelah itu, dia kembali lagi ke sekolah dan mencegat sang guru yang hendak pulang. FL langsung melayangkan tikaman beberapa kali di bagian dada dan punggung korban.

Akibat penikaman itu, guru agama SMK Ikhthus Manado itu dilarikan dan dirawat di RSUP Prof Kandou Manado. Namun nyawanya tak tertolong. Senin (21/10/2019) malam, dikabarkan dia meninggal dunia di RSUP Prof Kandou Manado. Jenasah lalu dipindahkan RS Bhayangkara untuk diautopsi.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya