Liputan6.com, Siak - Laju mobil milik perusahaan di Kabupaten Siak terhenti ketika berpapasan dengan harimau sumatra. Datuk Belang itu terlihat melintasi semak-semak dekat pipa minyak bumi hasil penyulingan di Taman Nasional Zamrud.
Belum diketahui berapa orang di kendaraan itu. Namun, dari suara di video yang beredar, penumpang mobil jelas ketakutan sekaligus penasaran karena ingin melihat harimau sumatra dari dekat.
Advertisement
Baca Juga
"Subhanallah, subhanallah. Mundurkan mobil sedikit," ucap seorang pria di mobil yang ingin mengabadikan apa yang dilihatnya.
Harimau yang awalnya berjalan menjauhi pipa dan menghilang muncul lagi dari semak-semak. Sepertinya, satwa dilindungi itu juga penasaran karena ada mobil berhenti di dekatnya.
Beberapa detik kemudian, harimau tadi mendekat dan memilih duduk di bawah tiang penyanggah pipa minyak. Dia terlihat mengamati orang-orang yang berada di mobil itu.
"Enggak usah turun, kita dalam mobil saja," ucap pria lain di mobil.
Hampir 3 menit lebih orang dalam mobil mengambil momen kemunculan harimau di jalan poros kilometer 23 taman nasional itu. Mereka menyebut kehadiran harimau ini sebagai kado dari Zamrud yang memang dikenal sebagai salah satu kantong harimau di Riau.
"Coba di-zoom kameranya biar lebih jelas. Maaf ya mbah kami ambil gambarnya, maaf ya mbah," ucap penumpang di mobil.
Tak lama kemudian, mobil tadi berlalu meninggalkan harimau sumatra yang masih mengamati dari tiang penyanggah pipa minyak. Hal ini lalu dilaporkan ke BBKSDA Riau sebagai pihak berwenang soal satwa dilindungi.
Keesokan harinya, sejumlah petugas BBKSDA Riau ke lokasi kemunculan satwa belang tadi. Petugas menemukan beberapa tapak harimau, baik itu di pinggir ataupun di tengah jalan tanpa aspal itu.
Bukan Kali Pertama
Kepala BBKSDA Riau Suharyono membenarkan video itu diambil di jalan poros tersebut. Dia menyebut kawasan itu masuk sebagai habitat harimau dan masuk site lansekap Kampar.
"Itu diambil pada 1 November 2019 lalu oleh karyawan perusahaan minyak PT BOB," kata Suharyono, Minggu malam, 3 November 2019.
Sebelum video itu beredar luas di masyarakat, BBKSDA Riau pada 25 Oktober 2019 sudah mendapat laporan kemunculan harimau. Hanya saja lokasinya berbeda dan tim BBKSDA sudah ke lokasi.
"Tim juga menyosialisasikan kepada karyawan agar berhati-hati dan tidak menyakiti harimau karena dilindungi negara," sebut Suharyono.
Menurut Suharyono, karyawan PT BOB sudah beberapa kali melihat kemunculan harimau. Harimau terlihat ketika karyawan berada di lapangan dan selalu menjauh karena sifatnya cenderung menjauhi manusia.
Daerah yang biasanya sering terlihat harimau disebut sebagai lintasan satwa. Daerah itu juga dekat dengan pos BBKSDA Riau dan berada di sumur minyak Zamrud 5 dan 6.
"Lokasi itu berjarak 10 kilometer dari lokasi video diambil. Dan lokasi ini dipastikan jauh dari komplek perumahan PT BOB, sekitar 5 kilometer," sebut Suharyono.
Ke depannya, BBKSDA Riau bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Siak serta PT BOB akan memasang kamera pengintai pada areal-areal yang sering ditemukan harimau.
"Juga akan dilakukan patroli bersama untuk membersihkan jerat di sekitar lokasi. Jerat meskipun untuk babi sangat membahayakan harimau," tegas Suharyono.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement