Mengungkap Asal-Usul Nama Desa Siluman di Subang

Warman, Kepala Desa Siluman di Subang, mengakui banyak laporan kejadian orang dari luar desa masuk dan tak bisa keluar.

oleh Abramena diperbarui 14 Nov 2019, 04:00 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2019, 04:00 WIB
Desa Siluman
Desa Siluman Subang. (Liputan6.com/ Abramena)

Liputan6.com, Subang - Di tengah isu dana desa siluman yang santer terdengar belakangan ini, ternyata di Kecamatan Pabuaran, Subang, Jawa Barat, benar-benar ada desa dengan nama Desa Siluman. Dihuni sekitar 7.320 jiwa, desa ini memiliki luas 716.928 hektare. Secara geografis keberadaannya terletak di sebelah barat pusat pemerintahan Subang, atau sekitar 51 kilometer dari pusat kota tersebut.

Warman, Kepala Desa Siluman, kepada Liputan6.com menceritakan asal-usul nama Siluman, yang sebenarnya sudah ada sejak 1908.

Nama yang terdengar aneh tersebut awalnya diberikan ketika seorang sesepuh waktu itu menjadi kepala desa pertama, bernama Bah Tinggi. Secara kebetulah Bah Tinggi tinggal di sekitar aliran Sungai Cisiluman di wilayah itu, hingga akhirnya dijadikan nama desa.

"Menurut para orang tua terdahulu asal nama Desa Siluman dari nama aliran sungai Cisiluman," kata Warman, Rabu (13/11/2019), saat ditemui di ruang kerjanya.

Akan tetapi, menurut kepala desa yang menjabat dua periode tersebut, meski telah digunakan sejak 1908, tidak ada bukti sejarah yang autentik tentang sejarah Desa Siluman.

Namun dari cerita turun-temurun, wilayah Siluman dijadikan tempat persembunyian para pejuang saat dikejar penjajah. Setiap pejuang yang bersembunyi ke wilayah tersebut tak lagi dapat terkejar musuh.

"Para pejuang kemerdekaan lari ke wilayah ini lenyap dan menghilang. Tidak bisa ditemukan lagi ketika dikejar musuh penjajah Belanda. Di sekitar daerah aliran sungai inilah yang menjadi cikal bakal permukiman," katanya.

Warman juga menceritakan, banyak orang dari luar desa yang tersesat saat memasuki Desa Siluman. "Banyak orang datang ke sini dibuat bingung, hanya berputar-putar tak bisa keluar," katanya.

Selain berprofesi sebagai petani, warga Desa Siluman juga banyak yang menggeluti industri rumahan, mulai dari kerajinan mebel hingga ukiran.

Secara administratif, Desa Siluman terbagi menjadi tujuh dusun, yang sebelumnya lima dusun pada 2015. Desa Siluman sejak pertama berdiri dan pimpin Bah Tinggi hingga kepala desa sekarang bernama Warman sudah 18 kali terjadi regenasi kepemimpinan.

"Sifat gotong-royong masih ada walaupun dirasa kurang," katanya.

Meski tidak ada prasasti atau petilasan yang bisa dijadikan bukti autentik tentang sejarah Desa Siluman, bahkan sungai kecil yang bernama Cisiluman pun kini tidak jelas lagi letaknya. Namun, dari beberapa cerita penduduk asli, desa ini punya sejarah dan riwayat hidup yang panjang. 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya