Liputan6.com, Garut - Ada pemandangan berbeda di sekitar jalan desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat, 22 November 2019, lalu. Puluhan pegawai Pertamina Geothermal Energi (PGE) area Karaha dibantu warga sekitar, melakukan 'beberesih desa' atau membersihkan desa.
Menggunakan kaus oblong berkelir biru tua secara serempak, kaus tangan kain dan sepatu boat karet, yang biasa digunakan para petani di gunung, mereka tampak berbaur dan bahu-membahu membersihkan jalan bersama warga, yang jaraknya sekitar satu kilometer dari desa Sukahurip tersebut.
Seluruh sampah terutama plastik yang mereka temukan di sepanjang jalan, got, parit yang berada di kanan kiri jalan, tak luput mereka bersihkan.
Advertisement
Sesekali beberapa pegawai Pertamina PGE bersama warga, langsung turun ke dalam parit untuk memungut sekaligus membersihkan got dari tumpukan sampah.
Lokasinya yang berada di lereng pegunungan dengan ketinggian mencapai 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl), menyebabkan program beberesih desa kali ini, membutuhkan tenaga ekstra.
"Lumayan menguras energi, tapi memang sehat dengan udaranya yang masih segar," ujar Manager Maintenance PGE Area Karaha, Zaldy Arifianto, di sela-sela program beberesih jalan desa Sukahurip, kemarin.
Baca Juga
Berada di ring satu perusahaan energi pelat merah, Desa Sukahurip memang mendapatkan limpahan manfaat kehadiran perusahaan listrik milik negera tersebut.
Sebut saja infrastruktur pendidikan berupa ruang kelas belajar, jalan kampung, kesehatan, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar.
"Ini (program kebersihan) juga sebagai bagian dari public service perusahaan melalui program CSR," ujar dia.
Menurut Zaldi, sebagai salah satu rangkaian persiapan penyambutan ulang tahun ke-13 PGE dan HUT ke-62 Pertamina yang berdekatan pada Desember mendatang, pihaknya menggelar ragam kegiatan untuk masyarakat sekitar.
"Ada kegiatan beberesih (kebersihan) desa di lima desa ring satu, kesehatan hingga puncaknya lomba olahraga yang dilakukan di kantor pusat area Karaha," kata dia.
Dengan adanya kegiatan tersebut, kehadiran Pertamina sebagai perusahaan energi milik negara dirasakan betul masyarakat, terutama yang berada di ring satu perusahaan.
"Sebagai energi terbarukan dari alam, menjaga kelestarian lingkungan menjadi salah satu upaya utama kami di lapangan," ujar dia.
Harapan Warga
Tamim (52), salah seorang warga sangat mendukung sekali upaya turun gunung yang dilakukan puluhan pegawai PGE area Karaha tersebut. "Bagus sekali, terlihat sangat kompak antara pegawai (PGE Karaha) dengan warga sekitar," ujar dia.
Selama ini kegiatan tersebut jarang dilakukan, sehingga kehadirannya bisa menjadi motivasi bagi masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitar.
"Sebenarnya ada program jumsih atau jumat bersih, tapi kadang-kadang (tidak kontinyu)," ujar dia sambil tersenyum.
Ia bersama warga lainnya berharap, kegiatan itu bisa dilakukan berkala dengan melibatkan lebih banyak masyarakat termasuk cakupan yang lebih besar.
"Tidak hanya titik jalan desa, tapi juga bisa dilakukan melalui lomba kebersihan antar kampung," pinta dia. Hal senada disampaikan Wawan (34), Ketua Rukun Warga 03 Desa Sukahurip.
Menurutnya, kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan masyarakat desa Cihurip, menunjukkan adanya bukti perhatian yang cukup besar dari perusahaan Pertamina PGE bagi masyarakat sekitar.
"Mungkin ke depan bisa dilakukan melalui lomba kebersihan antarkampung seperti yang diharapkan warga," kata dia.
Dengan upaya itu, masyarakat sekitar terpacu dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitar, sebagai bagian dari program jangka panjang perusahaan.
"Apalagi PGE sangat konsen terhadap lingkungan, upaya kelestarian lingkungan sangat diharapkan sekali oleh masyarakat agar bebas bencana seperti banjir dan lainnya," kata dia.
Advertisement
Bantuan MCK
Selain melaksanakan kegiatan beberesih jalan desa bersama warga, PGE area Karaha memberikan bantuan pembangunan fasilitas MCK (Mandi Cuci dan Kakus) bagi warga desa Sukahurip.
"Semoga bantuan yang kami berikan, bisa memberikan manfaat bagi masyarakat," ujar Rawan Mirza, Pjs Area Manager Karaha.
Menurutnya, sebagai mitra terdekat perusahaan, keberadaan masyarakat di ring satu perusahaan selalu menjadi perhatian perhatian.
"Tidak hanya pendidikan, namun bantuan lain seperti infrastrktur juga kami berikan," kata dia.
Dengan upaya itu, diharapkan tumbuh sinergitas kedua belah pihak dalam upaya menjaga fasilitas negera di blok Karaha yang berada di dua kabupaten.
"Ada sekitar dua desa di kabupaten Tasikmalaya dan tiga desa di kabupaten Garut yang menjadi perhatian kami,” kata dia.
Seperti diketahui sejak beroperasi penuh Februari tahun lalu, keberadaan PLTP Karaha terus memberikan dampak signifikan dalam pemasokan energi nasional dari sektor panas bumi.
Sejak beroperasi, PGE area Karaha mampu menyerap hingga 2.700 orang tenaga kerja lokal hingga 98,1 persen, rinciannya 26,5 persen dari Kabupaten Garut dan Tasikmalaya, 71,6 persen luar Kabupaten Garut dan Tasikmalaya dan tenaga kerja asing 1,9 persen.
Dampaknya langsung dirasakan masyarakat sekitar dengan berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan melalui program Community Development. Tercatat program pendidikan, sosial, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat menjadi perhatian perusahaan.
Selain pengembangan masyarakat, keberadaan Pertamina PGE area Karaha berkontribusi terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui penyetoran Bonus Produksi secara langsung ke Kas Umum Daerah.
Selain area Karaha, total kapasitas terpasang PGE adalah 617 MW, terdiri dari Kamojang-Jawa Barat 235 MW, Lahendong-Sulawesi Utara 120 MW, Ulubelu-Lampung 220 MW, Sibayak-Sumatera Utara 12 MW dan Karaha-Jawa Barat 30 MW.
Simak video pilihan berikut ini: