Liputan6.com, Purbalingga - Keterbatasan fisik tak membuat Yusron, warga Desa Sokawera, Padamara, Purbalingga, Jawa Tengah rendah diri. disabilitas ini memacu kreatifitasnya berlipat-lipat dibanding kebanyakan orang.
Dia hanya punya satu kaki. Namun keinginannya di bidang seni kriya luar biasa.
Ditunjang bakat, karya Yusron berupa pot bunga dan patung kura-kura pun bisa mencuri hati konsumen. Produk olah tangannya laris manis. Itu nampak ketika produknya dipamerkan di Road Show UMKM Purbalingga, Kamis (21/11/2019).
Advertisement
Baca Juga
Dia berceerita, sebenarnya sudah memulai usaha kriya ini ketika masih di Solo. Pria disabilitas ini pindah ke Purbalingga dan bekerja di sebuah perusahaan.
Tetapi, gajinya terlampau minim untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Karenanya, ia kembali menggeluti usaha pembuatan pot berbahan kain bekas ini.
Yusron tak segan mengumpulkan kain bekas dari para tetangga untuk kemudian direndam dalam cairan semen dan dibentuk pot bunga. Lantas, semua kain bekas ini kita rendam dalam cairan semen yang encer.
Kemudian bahan setengah jadi itu dibentuk sesuai keinginan pria disabilitas kreatif ini. Bentuknya bisa berupa pot bunga, patung atau lainnya.
"Setelah terbentuk dikeringkan di dalam ruangan sekitar satu hari, kemudian dioles kembali dengan cairan semen yang kental untuk mendapatkan bentuk yang lebih halus," katanya.
Pesanan Membludak Bikin Yusron Kewalahan
Dia bilang, dalam sebulan penjualan rata-rata mencapai sekitar 50 buah. Hasil karyanya dijual antara Rp100 ribu sampai Rp5 juta.
Namun pemuda disabilitas ini juga kerap mendapat pesanan kerajinan pot dari kain bekas dalam jumlah banyak, mencapai 100 sampai 300 buah. Saat ini ia bahkan tengah mengerjakan pesanan dari Medan sebanyak 300 buah.
"Harga tertinggi berupa akuarium. Selama ini penjualan atau promosi melalui media sosial," dia menjelaskan.
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi nampak bangga dengan karya-karya Yusron. Dalam road show UMKM itu, ia sempat memamerkan hasil karya penderita disabilitas ini ke para pengunjung.
Dia yakin, di tengah keterbatasan seseorang, kadang memiliki bakat dan keunggulan yang luar biasa yang belum tentu dimiliki oleh orang yang terlahir sempurna.
Tiwi bilang, Yusron merupakan penderita disabilitas yang berhasil mengubah keterbatasan menjadi kelebihan. Ia lebih kreatif dibanding kebanyakan orang.
"Dibalik kekurangan, kelemahan seseorang tersebut, beliau ini memiliki sesuatu yang mungkin diri kita sendiri ini kita tidak punya, oleh karena saya apresiasi karya mas Yusron ini," ucap Tiwi.
Tiwi juga sempat berdialog dengan Yusron. Dalam dialog itu, muncul permasalahan yang dihadapi Yusron berupa kelangkaan tenaga dan peralatan kerja.
Yusron berharap pemerintah dapat memfasilitasi pelatihan agar dapat menciptakan tenaga kerja untuk membantu usahanya ini. Pasalnya selama ini usaha yang digeluti hanya dikerjakan berdua bersama temannya. Sementara pesanan membludak dari berbagai daerah di luar Jawa.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement