Liputan6.com, Jakarta Kolang-kaling, yang sering digunakan dalam berbagai hidangan manis seperti es campur dan kolak, ternyata menyimpan manfaat kesehatan yang luar biasa. Buah yang berasal dari biji pohon aren ini mengandung serat tinggi, antioksidan, serta senyawa polisakarida yang dipercaya mampu membantu menurunkan kadar asam urat dan kolesterol dalam tubuh.
Mengolah kolang-kaling dengan cara yang tepat sangat penting agar manfaat kesehatannya bisa diperoleh secara maksimal. Rebusan kolang-kaling yang dikombinasikan dengan bahan alami tertentu dipercaya dapat meningkatkan efektivitasnya dalam mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) dan membantu mengeluarkan kelebihan asam urat melalui urin.
Advertisement
Baca Juga
Namun, tidak semua orang tahu cara merebus kolang-kaling yang benar. Jika direbus dengan teknik yang kurang tepat, kandungan nutrisinya bisa berkurang, atau bahkan masih meninggalkan rasa asam yang kurang enak. Lantas, bagaimana cara terbaik mengolahnya? Berikut langkah-langkah yang bisa Anda coba di rumah, dirangkum Liputan6, Selasa (11/2).
Advertisement
Cara Merebus Kolang Kaling yang Benar
Sebelum membahas lebih jauh tentang manfaatnya, mari kita pelajari cara merebus kolang kaling yang tepat agar teksturnya pas dan rasanya nikmat. Prosesnya cukup sederhana, kok!
-
Pembersihan: Cuci kolang kaling sampai bersih di bawah air mengalir. Hilangkan kotoran dan lendir yang menempel. Beberapa orang menambahkan tips merendamnya sebentar dalam air garam atau air cucian beras untuk menghilangkan rasa asam dan lendir lebih maksimal. Setelah itu, bilas kembali hingga bersih.
-
Perebusan: Rebus kolang kaling dalam air mendidih. Jumlah air disesuaikan dengan banyaknya kolang kaling. Tambahkan daun pandan untuk aroma wangi dan mengurangi bau khas kolang kaling yang sedikit asam. Atau, Anda bisa menggunakan air kelapa sebagai pengganti air biasa untuk tambahan elektrolit.
-
Waktu Perebusan: Rebus kolang kaling selama 10-45 menit, hingga empuk. Gunakan api kecil agar kolang kaling matang merata dan tidak hancur. Jangan sampai gosong ya!
-
Penambahan Bahan Lain (Opsional): Tambahkan gula, gula merah, asam jawa, kayu manis, atau cengkeh sesuai selera. Namun, jika ingin mendapatkan manfaat kesehatan maksimal dan mengontrol asupan gula, sebaiknya hindari penambahan pemanis.
-
Pendinginan: Setelah matang, tiriskan kolang kaling dan siram dengan air dingin. Biarkan dingin sebelum dikonsumsi. Semakin dingin, semakin segar rasanya!
Advertisement
Manfaat Kolang Kaling: Mampu Mengikat Kolesterol
Kolang-kaling dikenal kaya akan serat yang berperan penting dalam mengikat kolesterol dan membantu mengeluarkannya dari tubuh melalui sistem pencernaan, serta mengandung polisakarida galaktomanan yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dan mengurangi tekanan darah.
Selain itu, kolang-kaling juga memiliki sifat anti-inflamasi yang bermanfaat dalam meredakan nyeri sendi akibat asam urat, sehingga cocok dikonsumsi oleh penderita asam urat yang mengalami peradangan pada persendian mereka.
Tak hanya itu, kandungan airnya yang tinggi, sekitar 94 persen, membuat kolang-kaling mampu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, membantu proses metabolisme, serta meningkatkan kesehatan pencernaan dan sistem imun.
Bahan Tambahan yang Bisa Meningkatkan Manfaat Kolang-Kaling
Agar manfaat kolang-kaling semakin maksimal, beberapa bahan alami bisa ditambahkan dalam proses perebusan, seperti:
- Jahe, yang memiliki sifat antiinflamasi dan membantu meningkatkan sirkulasi darah.
- Serai, yang dikenal sebagai herbal alami untuk membantu menurunkan kadar kolesterol.
- Kayu manis, yang dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan meningkatkan metabolisme lemak.
- Daun pandan, yang memberikan aroma harum serta mengandung antioksidan yang baik bagi kesehatan.
Menambahkan bahan-bahan ini tidak hanya meningkatkan manfaat kesehatan dari rebusan kolang-kaling, tetapi juga membuatnya lebih enak dikonsumsi secara rutin.
Advertisement
Berapa Banyak Kolang-Kaling yang Aman Dikonsumsi?
Meskipun kolang-kaling memiliki banyak manfaat, konsumsinya tetap harus dalam jumlah yang wajar. Menurut para ahli, jumlah konsumsi yang disarankan adalah 5–10 butir per hari untuk mendapatkan manfaat kesehatan tanpa efek samping yang merugikan.
Jika dikonsumsi berlebihan, kolang-kaling bisa menyebabkan efek samping seperti gangguan pencernaan, kembung, atau diare, terutama jika tubuh tidak terbiasa dengan kandungan serat yang tinggi. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi kolang-kaling dalam jumlah yang tepat dan tidak berlebihan.
FAQ Kolang-kaling untuk Asam Urat dan Kolesterol
Apakah kolang-kaling benar-benar efektif dalam menurunkan asam urat dan kolesterol?
Ya, kolang-kaling mengandung serat tinggi yang membantu menurunkan kolesterol serta memiliki sifat antiinflamasi yang baik untuk penderita asam urat.
Kapan waktu terbaik untuk mengonsumsi rebusan kolang-kaling?
Waktu terbaik untuk mengonsumsinya adalah di pagi atau siang hari sebagai minuman pendamping setelah makan, agar proses pencernaan dan metabolisme berjalan lebih optimal.
Apakah rebusan kolang-kaling aman untuk penderita diabetes?
Jika dikonsumsi tanpa tambahan gula atau pemanis buatan, rebusan kolang-kaling justru dapat membantu mengontrol kadar gula darah karena kandungan seratnya yang tinggi.
Bisakah kolang-kaling dikonsumsi setiap hari?
Ya, kolang-kaling aman dikonsumsi setiap hari, selama jumlahnya tidak berlebihan dan tidak dikombinasikan dengan bahan-bahan tinggi gula yang dapat mengurangi manfaat kesehatannya.
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)