Liputan6.com, Solok - Jarum jam sudah lewat pukul 10.00 WIB, tetapi suhu dingin kebun teh Kabupaten Solok, Sumatera Barat membuat orang-orang tetap memakai jaket. Menggunakan pakaian penghangat badan sudah hal lumrah di kawasan itu.
Lalu, tidak sedikit pula pengendara yang melintas berhenti di warung yang berjejer rapi di pinggir kebun, memesan secangkir teh atau kopi panas untuk menghangatkan diri.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Sambil menyeruput teh hangat, mata dimanjakan oleh hamparan tanaman teh Solok. Warna hijau daun teh semakin menyegarkan mata dan pikiran atau sekadar melepas penat bagi pengendara.
Jika masuk ke area kebun teh, sisa-sisa embun masih tersisa. Kondisi geografis yang berada di kaki Gunung Talang membuat cuaca tidak menentu, bahkan jika sedang tidak cerah, dari pagi hingga sore kawasan ini diselimuti kabut.
Ketika Liputan6.com berkunjung ke kebun teh Solok, cuaca cukup cerah, hanya saja pada pukul 10.00 WIB suhu dingin masih kentara.
Kawasan perkebunan teh Kabupaten Solok dihiasi bukit-bukit bergelombang dengan hamparan kebun teh yang sangat luas. Jika dilihat dari kejauhan, bak tikar beludru hijau yang terhampar.
Kebun teh Solok juga menjadi salah satu tujuan destinasi wisatawan lokal, sebab di Sumatera Barat hanya terdapat dua daerah yang memiliki kebun teh, yakni Kabupaten Solok dan Solok Selatan.
Tidak jauh dari kawasan itu juga terdapat objek wisata yang tak kalah indah, ialah Danau Ateh dan Danau Bawah.
Salah seorang wisatawan, Zahra (24) yang sengaja datang ke kebun teh Solok mengaku baru pertama kali datang ke tempat tersebut.
"Selain ke kebun teh kami juga singggah di danau yang tidak jauh dari sini," ujarnya.
Â
Dikelola Pemerintah
Perkebunan teh yang terbentang di beberapa nagari (desa adat) di Kabupaten Solok ini dikelola oleh pemerintah di bawah PT Perkebunan Nusantara. Pemandangan aktivitas memetik teh yang pekerjanya didominasi kaum ibu bukan hal asing lagi di sana.
Berdasarkan data PT Perkebunan Nusantara VI luas areal kebun teh yang dikelolanya di Kabupaten Solok mencapai 605,18 hektare. Titik terendah perkebunan yakni diketinggian 1.290 meter di atas permukaan laut (Mdpl) dan tertinggi berada di 1.480 Mdpl.
Saat ini, Pemerintah Kabupaten Solok, juga terus mengembangkan teh organik di daerah itu untuk meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
"Usaha perkebunan teh organik ini adalah salah satu langkah kami untuk meningkatkan pendapatan masyarakat," kata Bupati Solok Gusmal.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement