Menanti Pagi dan Harapan di Balik Selimut Embun Es Kebun Teh Kertasari

Udara pada pagi hari di Kertasari terasa lebih dingin dari biasanya. Suhu rendah itu mengakibatkan embun membeku.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 20 Jul 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2019, 06:00 WIB
Embun es terjang pucuk daun teh
Embun yang membeku membuat pucuk daun teh di Kertasari, Kabupaten Bandung, menjadi kering dan menghitam. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung Suhu dengan temperatur cukup rendah melanda wilayah Kertasari, Kabupaten Bandung, membuat dedauan membeku. Fenomena yang terjadi selama sepekan terakhir ini juga mengakibatkan tanaman petani rusak.

Igin (64), salah seorang mandor kebun teh di Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari mengaku saat ini udara pada pagi hari di tempat tinggalnya terasa lebih dingin dari biasanya. Suhu rendah itu mengakibatkan embun membeku.

"Kalau saat kemarau memang suhunya lebih rendah. Tapi mulai Selasa kemarin suhunya mencapai 0 derajat saat subuh. Daun-daunnya ada yang beku," kata Igin, Kamis, 18 Juli 2019.

Pantauan di lokasi, sebagian wilayah perkebunan teh diselimuti udara dingin dengan suhu 9 derajat Celsius sekitar pukul 05.00 WIB. Beberapa buruh petik teh yang mulai beraktivitas pun menghangatkan badan dengan menyalakan perapian di dekat area kebun.

Sekilas hamparan tanaman teh di Kertasari pada pagi hari tampak menyejukkan mata. Namun, saat didekati, pucuk daun teh ada yang tampak mengering dan berwarna hitam.

Salah satunya terpantau di kebun teh Desa Santosa. Pasca diterjang embun es, bagian pucuknya rusak. Warga lokal menyebut embun beku ini dengan julukan embun bajra, embun berbentuk serpihan kecil.

"Embun beku bisa merusak. Setelah kena matahari daun dan batangnya cokelat, pertumbuhannya jadi lambat bahkan mengalami stres," ujar Igin.

Walau embun bajra menyerang, Igin mengaku tetap harus memanen pucuk daun. Sebab tidak semua tanaman teh disergap embun beku.

"Tetap bisa dipanen karena masih ada yang bisa kita ambil. Tidak semuanya beku," katanya.

Simak Video Pilihan Berikut Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya