Energi Panas Bumi, Jurus Jitu Lepas dari Ketergantungan Minyak Bumi

Seiring naiknya optimalisasi energi panas bumi, kehadiran PGE area Karaha, di Perbatasan Garut-Tasikmalaya, Jawa Barat, bisa menjadi solusi penurunan impor BBM.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 15 Des 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 15 Des 2019, 12:00 WIB
Selain bakti sosoal, kegiatan olahraga menjadi penutup rangkaian acara perayaan dalam HUT PGE Karaha, Tasikmalaya
Selain bakti sosoal, kegiatan olahraga menjadi penutup rangkaian acara perayaan dalam HUT PGE Karaha, Tasikmalaya (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Bagi Pertamina Georhermal Energy (PGE) area Karaha, kelestarian hutan Karaha yang berada di perbatasan Garut - Tasik, Jawa Barat, adalah segalanya.

Tak pelak saat perayaan hari jadi PGE ke 13, perusahaan energi kebanggaan negeri tersebut, menjadikan isu kelestarian lingkungan, menjadi perhatian utama.

General Manager PGE Area Karaha Roy Bandoro Swandaru mengatakan, menggunakan tema 'Beyond Energi' pada perayaan hari jadi PGE tahun ini, diharapkan mampu menjadi penyemangat keberlangsungan energi nasional yang ramah lingkungan.

"Pengembangan energi panas bumi itu tidak hanya soal energi semata, namun banyak multiple effect yang dihasilkan," ujar dia, Jumat (12/12/2019).

Menurutnya, semakin optimal produksi energi dari sumber panas bumi, memberikan banyak manfaat untuk sektor energi nasional. "Salah satunya ada penghematan energi secara nasional," kata dia.

Kondisi tersebut ujar dia, sejalan dengan target pemerintah, untuk mengurangi ketergantungan impor bahan bakar minyak (BBM) nasional saat ini.

"Samakin impor kita berkurang, semakin banyak devisa negara yang terselamatkan," kata dia.

Kedua, produksi energi dengan tetap mempertahankan kelestarian lingkungan, mampu menekan efek panasan global saat ini.

"Emisi rumah kaca dengan sendirinya akan berkurang, ketika kelestarian alam sekitar tetap dijaga," ujarnya.

Ketiga, pengembangan energi nasional melalui panas bumi, ikut andil membantu pembangunam infrastrktur daerah, tempat produksi berlangsung.

"Kalau kami membuka panas bumi, maka bisa dipastikan ada infrastruktur artinya kami bangun jalan, jembatan, sehingga banyak akses yang terbangun," papar dia.

Terakhir pembangunan energi panas bumi, mampu memberikan alih teknologi bagi masyarakat, bagaimana memanfaatkan potensi yang ada, dengan tetap mempertahankan kelestarian lingkungan.

"Bagi kami semakin alamnya terjaga, semakin baik buat keberlangsungan produksi energi kami," ujar dia.

Target Terdekat

Jajaran manajerial PGE Area Karaha, Tasikmalaya, Jawa Barat tengah berpoto bersama bersama warga mitra binaan perusahaan sebelum perayaan HUT PGE
Jajaran manajerial PGE Area Karaha, Tasikmalaya, Jawa Barat tengah berpoto bersama bersama warga mitra binaan perusahaan sebelum perayaan HUT PGE (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Roy menambahkan, sebagai perusahaan yang baru beroperasi, keberadaan PGE area Karaha, terys berupaya mengejar target potensi energi yang ada.

"Target kami teedekat, bagaimana produksinya bisa mencapai 30 Megawatt sesuai potensi yang ada," kata dia.

Saat ini total sumur PGE area Karaha yang berproduksi mencapai lima titik, satu sumur injeksi dan empat sumur monitoring. "Sebagai perusahaan baru memang produksinya belum kontinyu, masih ada fluktuatif," ujarnya.

Dengan semakin masifnya kampanye kelestarian lingkungan, lembaganya berharap ketersediaan energi panas bumi semakin meningkat.

"Jika seluruh sumur yang ada beropersi optimal, kami optimis produksi kami mampu mencapai target sesuai potensi yang ada,"  papar dia.

PLTP Karaha memanfaatkan energi bersih dan ramah lingkungan. Pemanfaatannya akan menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 202ribu ton CO2/tahun.

Dengan beroperasinya PLTP Karaha milik PGE tersebut maka total kapasitas terpasang PGE adalah 617 MW, terdiri dari Kamojang -Jawa Barat 235 MW, Lahendong - Sulawesi Utara 120 MW, Ulubelu- Lampung 220 MW, Sibayak - Sumatera Utara 12 MW dan Karaha -Jawa Barat 30 MW.

Donor Darah

Donor darah, menjadi salah satu kegiatan perayaan HUT PGE ke-13 yang dilakukan PGE area Karaha, Tasikmalaya, Jawa Barat
Donor darah, menjadi salah satu kegiatan perayaan HUT PGE ke-13 yang dilakukan PGE area Karaha, Tasikmalaya, Jawa Barat (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Selain berolahraga, kegiatan puncak perayaan HUT PGE area Karaha diisi ragam kegiatan mulai melakukan donor darah. Sebanyak 100 labu darah dari pekerja dan warga mitra binaan perusahaan berhasil disumbangkan ke PMI Tasikmalaya.

“Memang kegiatan sosial donor darah ini rutin dilaksanakan, dan sekarang bertepatan dengan moment HUT Pertamina dan PGE,” ujar Juru Bicara PGE Area Karaha Asmaul Husna.

Menurutnya, sebagai bentuk taggung jawab perusahaan, lembaganya terus memberikan perhatian terutama pemberdayaan bagi masyarakat.

“Salah satunya dengan pengembangan usaha, apa potensi mereka kita bantu hingga mandiri,” ujarnya.

Selain pemberdayaan ekonomi, kewajiban lainnya yang akan diberikan perusahaan bagi masyarakat, terutama diring satu perusahaan antara lain, pendidikan, Pemberdayaan Masyarakat; Kesehatan; dan Lingkungan.

“Kami juga berkontribusi pada pembangunan sektor infrastruktur masyarakat,” ujar dia.

Beberapa kegiatan yang digelar selama penyambutan HUT PGE yang dilakukan sejak 12 November hingga 12 Desember ini, yakni ‘Bebersih Desa’, donor darah, PGE Karaha go to Campus, hingga pertandingan olahraga.

“Intinya bagaimana upaya mendekatkan kami dengan warga atau sebaliknya, sebagai bagian dari startegi jangka panjang perusahaan,” kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya