Liputan6.com, Jambi - Aroma yang keluar dari buah durian terasa begitu kuat meruap ketika melewati kawasan Tugu Juang Sipin, Kota Jambi, Rabu malam (18/12/2019). Bagi Anda yang suka jalan-jalan malam sambil menikmati durian, tak salah jika tempat ini menjadi tujuannya. Di sana buah durian ditumpuk berjejer dengan aneka ukuran berbeda.
Pada penghujung tahun saat musim durian, di kawasan trotoar tersebut berubah menjadi pasar durian dadakan. Dimulai selepas maghrib hingga waktu dinihari banyak pedagang musiman berjejeran dan ditumpuk. Mereka menjajakan buah dengan kulit berduri yang memiliki aroma khas itu.
"Ayo-ayo silakan, kalau tidak manis bisa dibalikin. Di jamin isinya manis-manis. Yang ini harganya 5 biji Rp100.000," kata salah satu pedagang meyakinkan calon pembelinya.
Advertisement
Baca Juga
Setiap malam penikmat durian yang datang bukan hanya dari warga lokal, namun ada juga dari luar Jambi. Biasanya pengunjung datang berkelompok duduk lesehan di atas tikar sambil melumat isi buah durian yang telah dibelah.
Pembeli yang datang pun langsung diperkenankan untuk memilih sendiri buah durian terbaik yang akan dimakan, atau meminta dipilihkan oleh penjualnya sendiri. Pembeli tidak perlu khawatir jika rasa durian tidak manis, karena pedagang membolehkan untuk menyulih dengan durian yang manis.
"Yang suka durian seperti saya, rekomendasinya makan ditempat, kalau duriannya enggak manis bisa ditukar," kata Yulistia (25), penikmat durian dari Jambi.
Pada musim durian seperti sekarang menurutnya, harga yang ditawarkan pedagang lebih ramah dikantong. Durian dijual dengan harga bervariasi mulai dari Rp15.000 per butir hingga Rp50.000 lebihtergantung ukurannya.
"Tadi tanya ke yang jual, katanya durian lokal, yakni dari Tebo, memang di sana lagi musim. Biasanya kalau enggak musim harganya mahal dari ini karena harus didatangkan dari luar Jambi kan," ujarnya.
Yuli mengatakan, banyak pedagang musiman yang menjajakan durian di beberapa titik keramaian. Tak hanya di Tugu Juang Sipin, di kawasan Sukerejo Thehok pun menjadi lokasi sentra penjualan buah musiman itu.
Selain itu, pedagang juga ada yang mangkal di titik tertentu pinggir-pinggir jalan utama. "Seperti tahun-tahun sebelumnya, saat malam tahun tahun baru semakin banyak yang jual," katanya.
Simak video pilihan berikut ini:
Disantap Bersama Lemang Bambu
Di Jambi terdapat beragam cara untuk menikmati durian. Biasanya selain membuatnya menjadi kuliner bubur ketan durian, ada juga yang menyantapnya dengan memadukan penganan lemang.
Sajian lemang tidak mesti menunggu perayaan Idul Fitri. Saat musim durian, lemang juga menjadi sajian yang banyak diburu masyarakat untuk menjadi santapan bersama keluarga.
Bersamaan dengan musim durian, penjual lemang pun berkolaborasi dengan penjual durian. Di Jambi penjual lemang membuka lapaknya bersama dengan tumpukan buah durian dan menawarkan kepada pengunjung agar menyantap durian menggunakan lemang.
Seperti di Tugu Juang Sipin, Kota Jambi, lemang mudah ditemui. Pengunjung bisa langsung memadukan durian dengan lemang, sehingga kedua makanan menjadi kuliner khas yang bisa dinikmati.
Harga lemang yang dijual Rp25.000 per batang dengan panjang sekitar 30 centimeter. Untuk menikmati kuliner khas itu, lemang masak yang berada di dalam bambu terlebih dahulu dipotong-potong menjadi beberapa bagian. Setelah itu kemudian disajikan bersama durian.
Lemang bambu di Jambi sama persis dengan lemang pada umumnya. Bahan yang digunakan adalah campuran beras pulut atau ketan dan santan. Cara memasaknya lewat proses pengasapan dalam batang bambu.
Rasa durian yang legit sangat cocok dipadukan dengan rasa lemang yang gurih. Keduanya akan memberikan rasa yang khas untuk dinikmati, terutama bagi yang doyan durian.
Advertisement