Abrasi Mengancam Ratusan Makam di TPU Mamuju

Abrasi mengancam ratusan makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang ada Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 30 Jan 2020, 19:00 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2020, 19:00 WIB
Abrasi
Abrasi mengancam ratusan makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang ada Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. (Liputan6.com/ Abdul Rajab Umar)

Liputan6.com, Mamuju - Abrasi mengancam ratusan makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang ada Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Lokasi TPU tersebut memang berada di area sekitar Pantai Simboro, yang belum memiliki penahan ombak.

Erwin salah seorang warga Kelurahan Rangas kepada Liputan6.com mengatakan, dirinya prihatin melihat kondisi TPU itu yang bakal lenyap jika tidak mendapat penanganan. Ia pun berharap pihak pemeritah setempat dapat segara memperhatikan TPU itu sebelum abrasi semakin parah.

"Kalau dibiarkan begitu saja, tidak lama TPU akan habis tersapu ombak. Intinya, warga di sini sangat berharap TPU diperhatikan, sehingga warga yang keluarganya dikubur di sini bisa tenang," kata Erwin, Rabu (29/1/2020).

Apa lagi kata Erwin, saat ini cuaca di Mamuju sedang tidak bersahabat. Sepanjang Januari ini ombak relatif sangat tinggi. Mau tidak mau pemerintah harus bertindak cepat untuk mengatasi persoalan abrasi, sebelum TPU tersebut lenyap.

"Masyarakat setempat hanya dapat menitipkan harapan kepada pemerintah agar TPU segera ditangani, dalam hal ini segera dibuatkan penahan ombak agar tak menghancurkan pekuburan," ujar Erwin.

Sementara itu, Lurah Rangas Wahyudin kepada Liputan6.com mengungkapkan, pihaknya sudah menjadikan penanganan TPU itu sebagai program prioritas. Bahkan menurutnya, hal itu sudah dibahas saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) tingkat kelurahan beberapa waktu yang lalu.

"Jadi keresahan warga ini sudah kita bahas bersama kepala lingkungan dan tokoh mastarakat saat Musrembang kemarin. Tinggal kita akan sampaikan pada Musrembang kecamatan nanti dan selanjutnya akan disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju," ungkap Wahyudin.

Wahyudin juga mengungkapkan selain menggunakan dana kelurahan, nantinya ia juga akan melakukan lobi ke Pemkab Mamuju untuk mendapatkan tambahan dana. Karena dana sekitar Rp370 juta yang dimiliki oleh Kelurahan Rangas, menurut Wahyudin tidak akan cukup untuk membangun tanggul penahan ombak.

"Dana kelurahan itu tidak akan cukup. Jadi, kita akan usahakan untuk melakukan lobi-lobi ke bapak Bupati untuk mencarikan solusi masalah ini. Mudah-mudahan kita mendapatkan solusinya," kata Wahyudin.

Reporter: Abdul Rajab Umar

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya