Trah Kerajaan Pajang di Pondok Pesantren Al Hikmah Blora

Abah Nadjib adalah putra Kiai Suyuthi, yang apabila ditarik garis keturunannya ke atas sampai pada pendiri pertama Kerajaan Pajang yaitu Jaka Tingkir (Sultan Hadiwijaya)

oleh Ahmad Adirin diperbarui 22 Okt 2022, 09:17 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2020, 05:00 WIB
Almarhum Abah Nadjib bersama Nyai Hj Badi'ah Nuriyah Nadjib (Foto: Liputan6.com/ Ahmad Adirin)
Almarhum Abah Nadjib bersama Nyai Hj Badi'ah Nuriyah Nadjib (Foto: Liputan6.com/ Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Blora - Di Desa Ngadipurwo, Kecamatan Blora Kota, Blora, Jawa Tengah tersebut lah Pondok Pesantren Al Hikmah. Pesantren ini berdiri di sebelah barat kompleks pesarean atau pemakaman para Bupati Blora tempo dulu.

Pondok pesantren tersebut berhaluan Nahdlatul Ulama (NU) An Nahdliyah. Pendirinya bernama KH Mochammad Nadjib Suyuthi atau Abah Nadjib. Dan dia, bukan lah orang sembarangan.

Menurut silsilah, Abah Nadjib adalah putra Kiai Suyuthi, yang apabila ditarik garis keturunannya ke atas sampai pada pendiri pertama Kerajaan Pajang yaitu Jaka Tingkir (Sultan Hadiwijaya).

Abah Nadjib dikenal sebagai sosok yang bijak dan cerdas. Kiai ini lahir pada tanggal 1 Juli 1955 dan wafat pada malam jumat 7 Juni 2007 (21 Jumadil Awwal), dengan meninggalkan seorang istri bernama Hj Badi'ah Nuriyah Nadjib dan dikaruniai empat Putra, yang terdiri dari tiga putra dan seorang putri.

Abah Nadjib mendirikan Pondok Pesantren Al Hikmah Blora pada tahun 1988, yang kala itu hanya sebatas musala dengan 3 kamar. Pesantren tersebut saat ini telah berkembang mempunyai beberapa lembaga pendidikan agama hingga umum yang menjadi rujukan para santri atau siswa.

Putra pertama Abah Nadjib, M. Jauharul Fuadil Habib Nadjib mengatakan, kedua orang tuanya bukan lah merupakan penduduk asli Desa Ngadipurwo, Blora seperti yang diketahui masyarakat seperti saat ini.

"Kedua orang tua saya berasal dari Kabupaten Rembang. Abah Nadjib dari Tasik Agung, sedangkan ibu Badi'ah dari Babak Tulung, Lasem. Menetap di Blora sejak mendirikan Pesantren Al Hikmah," kata Gus Habib sapaan akrabnya, Jumat (31/1/2020).

Keturunan Jaka Tingkir

Pondok Pesantren Al Hikmah Blora (Foto: Liputan6.com/ Ahmad Adirin)
Pondok Pesantren Al Hikmah Blora (Foto: Liputan6.com/ Ahmad Adirin)

Menurut Gus Habib, semasa hidup ayahnya sering mengkaji kitab-kitab hadist seperti halnya kitab Bulughul Marom.

Dia bercerita, Abah Nadjib apabila ditarik garis Silsilah merupakan keturunan ke-14 dari Syeh Asmoroqondi, yang merupakan ayahanda dari Raden Rahmat (Sunan Ampel Surabaya).

"Sampai ke Jaka Tingkir, Abah Nadjib adalah silsilah keturunan yang ke-9," dia mengungkapkan.

Keberadaan keturunan Kerajaan Pajang menjadi unik apabila dipelajari lebih mendalam. Cerita tutur rakyat yang berkembang hingga saat ini, dahulu kala pendiri Raja Pajang yaitu Jaka Tingkir yang bergelar Sultan Hadiwijaya terlibat perang dengan Arya Penangsang yang berkuasa di bagian timur wilayah Blora bernama Kadipaten Jipang.

Pecahnya konflik antara kedua pihak tidak memutus kegiatan dakwah Islam ke Blora. Hal itu terbukti dengan adanya situsnya bangsawan dari Pajang ke Blora yang bernama Pangeran Jatikusumo (1534) yang kemudian bermukim di Desa Janjang, Kecamatan Jiken.

Keberadaan Pondok Pesantren Al Hikmah adalah merupakan bentuk pengulangan sejarah yang telah dirintis ulama-ulama trah Pajang sebelumnya.

Berikut ini silsilah pendiri Pondok Pesantren Al Hikmah yang masih bersambung ke Jaka Tingkir (Sultan Hadiwijaya) yang berhasil Liputan6.com rangkum:

KH Mochammad Nadjib Suyuthi bin KH Suyuthi bin Abdul Aziz bin Baidlowi Joterto bin Kiai Abdul Latif bin Kiai Abdul Barri bin Kiai Abdul Alim bin Kiai Syayid Abdul Rohman (Pangeran Sambu) bin Maulana Ishaq bin Joko Tingkir (Hadiwijaya), (Nyai Joko Tingkir bin Sultan Trenggono bin Abdul Fatah (Sultan Demak), Nyai Fatah binti Sunan Derajat bin Raden Rahmat (Sunan Ampel Surabaya) bin Syech Asmoroqondi.

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya